Sunday, July 3, 2011

Materi Tentang Evaluasi Pembelajaran

Nama : Puji Priyanto
Kelas : A
Npm : 090401080047
Matakuliah : Evaluasi Pembelajaran


  • Beberapa pengertian tentang evaluasi pembelajaran
  • Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu yang meliputi tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang maupun objek yang berdasarkan kriteria tertentu.
  • Menurut Erman (2003:2), Evaluasi pembelajaran adalah suatu penentu kesesuaian antara tampilan siswa dengan tujuan pembelajaran.
  • Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses untuk menentukan nilai pembelajaran yang dilaksanakan dengan melalui kegiatan pengukuran dan penilaian pembelajaran. Pengukuran yang dimaksud adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan pembelajaran dengan ukuran keberhasilan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif, sedangkan penilaian yang dimaksud adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan pembelajaran secara kualitatif.
  • Evaluasi pembelajaran adalah suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.
  • Menurut Grondlund dan Linn (1990), evaluasi pembelajaran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secara sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran.
  • Evaluasi pembelajaran adalah proses merencanakan yaitu proses memperoleh informasi tentang hasil evaluasi pembelajaran.
  • Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses sistematis untuk membuat (menentukan), apakah tujuan yang direncanakan sudah berhasil atau tidak (mencapai target).

  • Tujuan dan macam-macam tujuan evaluasi pembelajaran
1. Tujuan evaluasi pembelajaran secara umum yaitu :
- Untuk mengetahui efektifitas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
- Untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, taraf perkembangan atau taraf pencapaian kegiatan belajar siswa.
- Untuk mengetahui dasar-dasar (alat) atau cara evaluasi pembelajaran.
2. Tujuan evaluasi pembelajaran secara khusus yaitu :
- Mengetahui kemajuan belajar siswa.
- Mengetahui potensi yang dimiliki siswa.
- Mengetahui hasil belajar siswa.
- Mengadakan seleksi.
- Mengetahui kelemahan atau kesulitan belajar siswa.
- Memberi bantuan dalam pengelompokan siswa.
- Memberikan bantuan dalam pemilihan jurusan.
- Memberikan bantuan dalam kegiatan belajar siswa.
- Memberikan motivasi belajar.
- Mengetahui efektifitas mengajar guru.
- Mengetahui efisiensi mengajar guru.
- Memberikan umpan balik bagi guru.
- Memberikan bukti untuk laporan kepada orang tua atau masyarakat.
- Memberikan data untuk penelitian dan pengembangan pembelajaran.
3. Berdasarkan Depdiknas (2003:6), tujuan evaluasi pembelajaran adalah :
- Melihat produktivitas dan efektifitas kegiatan belajar mengajar.
- Memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan guru.
- Memperbaiki, menyempurnakan, dan mengembangkan program belajar mengajar.
- Mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh siswa selama kegiatan belajar dan mencarikan jalan keluarnya.
- Menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuannya.
4. Macam-macam tujuan pembelajaran yaitu :
- Tujuan instruksional (tujuan pengajaran), yaitu merupakan tujuan yang tingkatannya paling rendah (mendasar) dan merupakan tujuan yang harus disampaikan kepada siswa.
- Tujuan Kurikuler, yaitu merupakan tujuan dari kurikulum dalam pembelajaran.
- Tujuan institusional, merupakan tujuan yang harus dicapai oleh tiap-tiap lembaga yang mencakup semua studi yang ada dalam lembaga.
- Tujuan pendidikan nasional, merupakan tujuan yang dibuat untuk membentuk manusia secara utuh.

  • Fungsi evaluasi pembelajaran
  • Secara psikologis, untuk menginformasikan kepada peseta didik tentang hasil belajarnya, sehingga peserta didik akan merasakan kepuasan dan ketenangan.
  • Secara sosiologis, untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat, mampu dalam arti dapat berkomunikasi dan beradaptasi dengan seluruh lapisan masyarakat.
  • Secara didaktis-metodis, untuk membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing.
  • Untuk mengetahui kedudukan peserta didik diantara teman-temannya, apakah ia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang.
  • Untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program pendidikannya.
  • Untuk membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan maupun kenaikan kelas.
  • Secara administratif, untuk memberiakn laporan tentang kemajuan peserta didik kepada pemerintah, pimpinan (kepala sekolah), guru (instruktur), termasuk peserta didik itu sendiri.
Fungsi evaluasi pembelajaran dilihat berdasarkan jenis evaluasi itu sendiri, yaitu :
  • Formatif, yaitu memberiakan feed back bagi guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan program remedial bagi peserta didik yang belum menguasai sepenuhnya materi yang telah dipelajari.
  • Sumatif, yaitu mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran, menentukan angka (nilai) sebagai bahan keputusan kenaikan kelas dan laporan perkembangan belajar, serta dapat meningkatkan motivasi belajar.
  • Diagnostik, yaitu dapat mengetahui latar belakang peserta didik secara psikologis, fisik, dan lingkungan yang mengalami kesulitan belajar.
  • Seleksi dan penempatan, yaitu hasil evalusi dapat dijadikan dasar untuk menyeleksi dan menempatkan peserta didik sesuai dengan minat dan kemampuannya.

  • Jenis-jenis evaluasi pembelajaran
Jenis evaluasi pembelajaran dilihat berdasarkan tujuannya yaitu :
  • Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
  • Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
  • Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
  • Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakn untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar dan mengajar.
  • Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa.
Jenis evaluasi pembelajaran berdasarkan sasarannya yaitu :
  • Evaluasi konteks adalah evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
  • Evaluasi input adalah evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input, baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
  • Evaluasi proses adalah evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kelancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan dan sejenisnya.
  • Evaluasi hasil atau produk adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
  • Evaluasi outcom atau lulusan adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
Jenis evaluasi pembelajaran berdasarkan ruang lingkup kegiatan pembelajarannya yaitu :
  • Evaluasi program pembelajaran adalah evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar dan aspek-aspek program pembelajaran yang lain.
  • Evaluasi proses pembelajaran adalah evaluasi yang mencakup kesesuaian antara proses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang ditetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
  • Evaluasi hasil belajar adalah evaluasi yang mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik secara umum maupun khusus yang ditinjau dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Jenis evaluasi pembelajaran berdasarkan objeknya yaitu :
  • Evaluasi input adalah evaluasi terhadap siswa yang mencakup kemampuan kepribadian, sikap, dan keyakinan.
  • Evaluasi transformasi adalah evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran yang meliputi materi, media, metode dan lain-lain.
  • Evaluasi output adalah evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.
Jenis evaluasi pembelajaran berdasarkan subjeknya yaitu :
  • Evaluasi internal adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya kepala sekolah terhadap guru.
  • Evaluasi eksternal adalah evaluasi yang dilakukan orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orang tua, masyarakat. Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penialaian, proses evaluasi dilakuakan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan.

  • Prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran
• Prinsip-prinsip umum evaluasi pembelajaran adalah kontinuitas, komprehensif, objektivitas, kooperatif, mendidik, akuntabilitas dan praktis, dengan demikian evaluasi pembelajaran hendaknya :
  • Dirancang sedemikian rupa sehingga jelas abilitas yang harus dievaluasi, materi yang akan dievaluasi, alat evaluasi dan interpretasi hasil evaluasi.
  • Menjadi bagian integral dari proses pembelajaran.
  • Agar evaluasi objektif, evaluasi harus menggunakan berbagai alat (instrumen) dan sifatnya komprehensif.
  • Diikuti dengan tindak lanjut, dengan memperhatikan prinsip ketepaduan, prinsip berorientasi kepada kompetensi dan kecakapan hidup, prinsip belajar aktif, prinsip koherensi dan prinsip diskriminalitas.

Prinsip-prinsip lain evaluasi pembelajaran yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto yaitu :
  • Penilaian hendaknya didasarkan pada hasil pengukuran yang komprehensif.
  • Harus dibedakan antara penskoran dengan penilaian.
  • Hendaknya disadari betul juga tujuan penggunaan pendekatan penilaian.
  • Penilaian hendaknya merupakan bagian integral dalam proses belajar mengajar.
  • Penilaian harus bersifat komparabel.
  • Sistem penilaian yang digunakan hendaknya jelas bagi siswa dan guru.

  • Ruang lingkup evaluasi pembelajaran
• Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam sudut pandang berbasis kelas adalah:
  • Penilaian kompetensi dasar mata pelajaran, kompetensi dasar pada hakikatnya adalah pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalm berfikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau subjek mata pelajaran tertentu.
  • Penilaian kompetensi rumpun pelajaran, kompetensi rumpun pelajaran pada hakikatnya merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direflesikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang seharusnya dicapai oleh peserta didik setelah menyelesaikan rumpun pelajaran tersebut.
  • Penilaian kompetensi lintas kurikulum, kompetensi lintas kurikulum pada hakikatnya merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang mencakup kecakapan belajar sepanjang hayat dan kecakapan hidup yang harus dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar secara berkesinambungan.
  • Penilaian kompetensi tamatan, merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan jenjang tertentu.
  • Penilaian terhadap pencapaian keterampilan hidup, merupakan penguasaan berbagai kompetensi dasar, kompetensi rumpun pelajaran, kompetensi lintas kurikulum, dan kompetensi tamatan melalui berbagai pengalaman belajar juga memberikan efek positif dalam bentuk kecakapan hidup, kecakapan hidup itu memiliki jenis-jenis yang perlu dinilai adalah : keterampilan diri, keterampilan berpikir rasional, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional.

  • Sasaran evaluasi pembelajaran
Sasaran evaluasi pembelajaran adalah aspek-aspek yang terkandung dalam kegiatan pembelajaran. Sasaran evaluasi pembelajaran meliputi :
  • Tujuan pembelajaran, merupakan sasaran evaluasi pembelajaran yang perlu diperhatikan karena unsur atau aspek pembelajaran yang lain selalu bermula dan bermuara pada tujuan pengajaran.
  • Unsur dinamis pembelajaran, merupakan sasaran evaluasi pembelajaran yang kedua, maksudnya unsur dinamis pembelajaran adalah sumber belajar atau komponen sistem instruksional yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
  • Pelaksanaan pembelajaran, diartikan sebagai interaksi antara sumber belajar dengan siswa.
  • Kurikulum, dipandang sebagai rencana tertulis yakni seperangkat komponen pembelajaran yang diuraikan scara tertulis pada bahan tercetak atau buku.

  • Teknik dan bentuk evaluasi
Teknik dan bentuk evaluasi dibedakan menjadi dua yaitu tes dan non tes. Tes meliputi tes tulis dan tes lisan, sedangkan non tes meliputi observasi, wawancara, skala sikap, studi kasus dan sosiometri.
Tes adalah suatu teknik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan evaluasi yang didalamnya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh anak didik, kemudian pekerjaan dan jawaban itu menghasilkan nilai tentang perilaku anak didik tersebut.
  • Tes tertulis adalah tes yang menuntut jawaban dari siswa secara tertulis, tes tulis meliputi tes uraian (esai) dan tes objektif. Tes uraian (esai) adalah tes yang menuntut anak untuk menguraikan, menjabarkan, menjelaskan jawabannya secara tertulis dengan kata-katanya sendiri dalam bentuk dan gayanya sendiri. Tes uraian ada dua macam, yaitu tes uraian yang bersifat tertutup dan tes uraian yang bersifat terbuka. Tes uraian yang bersifat tertutup adalah tes uraian yang kunci jawabannya hanya satu (mutlak), sedangkan tes uraian yang bersifat terbuka adalah tes uraian yang kunci jawabannya bebas, misalnya mengemukakan pendapat. Kunci jawaban pada tes uraian memiliki fungsi yaitu sebagai saran jawaban, sebagai pegangan bagi guru, untuk mengurangi subjektivitas, dan secara praktis untuk menghindari sifat kelupaan dari guru.
Sedangkan tes objektif adalah tes yang menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pertanyaan yang belum sempurna. Tes objektif terdiri atas beberapa bentuk yaitu benar salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan melengkapi jawaban singkat.
Non tes meliputi beberapa macam yaitu :
1. Observasi, sebagai lat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalm situasi buatan. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar seperti tngkah laku siswa pada waktu belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas dan lain-lain.
Ada tiga jenis observasi yaitu observasi langsung, observasi tidak langsung, dan observasi partisipasi. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam mengembangkan penilaian dengan menggunakan teknik observasi adalah sebagai berikut :
  • Tentukan aspek kegiatan yang akan diobservasi.
  • Menentukan pedoman observasi.
  • Melaksanakan observasi, yaitu mancatat tingkah laku yang terjadi pada saat kegiatan berlangsung.
  • mengolah hasil observasi.
2. Wawancara, sebagai alat penilaian wawancara sangat efektif untuk menilai hasil belajar siswa yang berkaitan dengan pendapat, keyakinan, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan dan lain-lain. Sebagai alat penilaian wawancara memiliki kelebihan yaitu dapat berkomunikasi langsung dengan siswa sehingga siswa dapat mengungkapkan jawabannya dengan lebih bebas dan mendalam, disamping itu melalui wawancara dapat dibina hubungan yang lebih baik.
3. Skala sikap adalah alat untuk mengukur nilai, sikap minat atau perhatian yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden yang hasilnya dalam bentuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria yang digunakan. Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu dan hasilnya berupa kategori sikap yakni mendukung, menolak atau netral.
4. Studi kasus, pada dasarnya mempelajari individu secar intensif yang dipandang memiliki kasus tertentu. Misalnya mempelajari anak yang sangat bandel atau nakal, sangat rajin, sangat pintar, atau anak yang sangat lamban dalam belajar. Kelebihan studi kasus sebagai alat penilaian adalah subjek dipelajari secara mendalam dan menyeluruh sehingga karakter individu tersebut dapat diketahui dengan selengkap-lengkapnya.
5. Sosiometri, yaitu salah satu cara untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penyesuain diri dengan lingkungannya. Dengan teknik ini dapat diketahui posisi siswa dalam hubungan sosialnya dengan siswa lainnya. Sosiometri dapat dilakukan dengan cara menyuruh siswa untuk memilih satu atau dua teman yang paling disukainya, usahan tidak terjadi kompromi untuk saling memilih diantara siswa.

  • Domain Ranah Menurut Taksonomi Bloom
a. Ranah Kognitif, meliputi :
- Pengetahuan (knowledge).
- Pemahaman (comprehension).
- Penerapan (application).
- Analisis.
- Sintesis.
- Evaluasi.
Dalam ranah kognitif terdapat tingkatan-tingkatan, yaitu tingkat rendah dan tingkat tinggi. Pengetahuan, pemahaman dan penerapan termasuk dalam ranah kognitif tingkat rendah sedangkan analisis, sintesis dan evaluasi termasuk dalam ranah kognitif tingkat tinggi.
Ciri-ciri bentuk tes yang termasuk dalam ranah kognitif tingkat rendah yaitu :
  • Pengetahuan
Apa definisi...?, apa yang dimaksud...?, Sebutkan...?, daftarkan...?, garis bawahi...?.
  • Pemahaman
Jelaskan...?, paparkan...?, deskripsikan...?, gambarkan...?, lanjutkan...?, buat tabel...?.
  • Penerapan
Terapkan...?, berilah ilustrasi...?, demonstrasikan...?, buatlah sketsa...?.
Ciri-ciri bentuk tes yang termasuk dalam ranah kognitif tingkat tinggi yaitu :
  • Analisis
Pisahkan antara...?, buatlah analisis...?, bedakan antara...?, bandingkan...?, kontraskan...?, berilah kritik...?, buatlah penggolongan (kategori)...?.
  • Sintesis
Buatlah komposisi / karangan / susunan...?, buatlah desain / rancangan...?, rumuskan...?, organisasikan...?.
  • Evaluasi
Apa / bagaiamana pendapat anda...?, mana yang paling bagus / baik (buat penilaian)...?, perkiraan...?, buatlah skala prioritas...?.
b. Ranah Afektif, meliputi :
- Mempribadi.
- Mengorganisasi.
- Menghargai.
- Merespons
- Menerima
c. Ranah Psikomtorik, meliputi :
- Naturalisasi (efisiensi, efektifitas).
- Artikulasi (koordinasi, harmonis).
- Kepersisan.
- Memanipulasi.
- Menirukan.