Wednesday, April 3, 2013

Cara Ampuh Memperoleh Kebahagiaan

Bahagia itu adalah sebuah rasa, sama dengan sakit, senang, susah, kesal atau juga rindu, semua itu adalah Indikator kebahagiaan Dunia)
sebuah rasa, atau banyak orang menyebutnya dengan kata perasaan, di dalam hati manusia. Maka tidak mudah orang mendefinisikan arti kebahagiaan itu karena permasalahannya urusan hati, tetapi setiap orang punya cara tersendiri memperoleh dan mendapatkan kebahagiaan itu, tetapi memang ada indikator yang dapat jadi ukuran seseorang mendapatkan kebahagiaan. (baca:
Memperoleh kebahagiaan dengan kunci utamanya adalah mengisi hatinya dengan penuh oleh perasaan bahagia tanpa sedikitpun membiarkan ruang kosongnya untuk diisi oleh perasaan lainnya. Dengan cara itu siapapun orangnya dia akan merasakan bahagia dalam kondisi apapun.

Banyak orang beranggapan bahwa bahagia itu ketika seseorang sudah mendapatkan harta yang banyak. Juga tidak sedikit yang beranggapan bahwa bahagia itu bisa didapatkan dengan uang yang banyak, kedudukan yang tinggi atau nama yang terkenal. Padahal jika kita mau berpikir lebih jauh berapa banyak orang yang dirinya kita anggap sebagai orang yang hartanya banyak tetapi hidupnya jauh dari bahagia. Dan tidak sedikit dari orang-orang yang kita anggap memiliki uang banyak, jabatannya selangit, atau namanya yang terkenal sejagat raya tetapi perjalanan hidupnya tidak merasa bahagia sedikitpun. Hal itu tidak lain dan tidak bukan karena di dalam dirinya sulit untuk mengisi hatinya dengan kata bahagia.

Di bawah ini diantara cara ampuh agar hati kita bisa memperoleh kebahagiaan
Pertama: Buanglah jauh-jauh sifat yang dapat menghilangkan rasa bahagia. Yaitu sifat-sifat yang bertentangan dengan sifat bahagia itu sendiri, diantaranya adalah, kesal, sebal, sakit, marah, iri hati, dengki, berprasangka buruk dan sifat-sifat jelek lainnya. Buanglah sejauh mungkin sifat-sifat itu dari hati kita, maka rasa bahagia itu akan bersemayan dengan tenang di dalam hati kita tanpa gangguan dari pihak manapun. Ini adalah langkah yang paling utama untuk meraih satu tiket kebahagiaan.

Kedua: Hadirkan di dalam hati kita rasa bahagia itu dengan sekuat-kuatnya. Buatlah rasa bahagia itu betah dalam hati kita heheheheheyaitu dengan cara selalu berpikir positip kepada siapapun. Tanpa ada rasa curiga dan apalagi sikap antipati kepada orang lain. Hal ini adalah sangat penting sekali untuk dapat merasakan bahagia, karena dengan selalu memiliki perasaan curiga kepada orang lain maka kita akan selalu dihantui oleh perasaan bersalah dan dan bahkan cenderung menyalahkan orang lain tanpa sebab yang tentunya dapat mengganggu pikiran dan perasaan kita sehingga hati kita akan semakin jauh dari rasa bahagia.

Ketiga:  Belajar bersikap jujur dan bersyukur dengan segala sesuatu yang sudah kita dapatkan sampai detik ini, tanpa berpikir untuk selalu berangan-angan mendapatkan sesuatu yang sulit untuk diraih.
Dengan cara ini maka hati kita akan terasa tenang dan tentram tanpa adanya hayalan-hayalan semu yang tentunya dapat mengganggu konsentrasi kita untuk merasakan dan menikmatai apa-apa yang sudah kita dapatkan seelama ini.

Keempat: Sisihkan sebagian rezeki yang kita miliki untuk orang lain, walaupun nilainya mungkin tidak seberapa, tetapi dengan cara seperti itu maka kita sedikitnya sudah mampu meringankan beban penderitaan orang lain. Mereka akan senang dan mereka juga akan merasa bahagia. Karena hal yang paling indah dalam hidup ini adalah ketika kita mampu untuk membuat orang lain bahagia. Disitulah nilai kebahagiaan yang sesungguhnya. Meraka bahagia dan kita juga akan merasa benar-benar bahagia.
 
 
 
Sumber :  http://kawuli.blogspot.com/2013/04/cara-ampuh-memperoleh-kebahagiaan.html

Monday, April 1, 2013

Analisis Puisi ‘Aku’ Chairil Anwar

BAB I

 BENTUK METODE

1.1 Diksi
Untuk ketepatan pemilihan kata sering kali penyair menggantikan kata yang dipergunakan berkali-kali yang dirasa belum tepat, diubah kata-katanya.
Seperti pada baris kedua: bait pertama
“Ku mau tak seorang ’kan merayu”
Merupakan pengganti dari kata “ku tahu”.
“kalau sampai waktuku”
dapat berarti “kalau aku mati”
“tak perlu sedu sedan“
dapat bererti “berarti tak ada gunannya kesedihan itu”. “Tidak juga kau” dapat berarti “tidak juga engkau anaku, istriku, atau kekasihku”.
1.2 Kata Nyata
Secara makna, puisi Aku tidak menggunakan kata-kata yang terlalu sulit untuk dimaknai, bukan berarti dengan kata-kata tersebut lantas menurunkan kualitas dari puisi ini. Sesuai dengan judul sebelumnya, puisi tersebut menggambarkan tentang semangat dan tak mau mengalah, seperti Chairil itu sendiri.
1.3 Majas
Dalam sajak ini intensitas pernyataan dinyatakan dengan sarana retorika yang berupa hiperbola, dikombinasi dengan ulangan, serta diperkuat oleh ulangan bunyi vokal a dan u ulangan bunyi lain serta persajakan akhir seperti telah dibicarakan di atas.
Hiperbola tersebut :
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar perlu menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
………
Aku ingin hidup seribu tahun lagi
Gaya tersebut disertai ulangan i-i yang lebih menambah intensitas :
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku ingin hidup seribu tahun lagi
Dengan demikian jelas hiperbola tersebut penonjolan pribadi tanpa makin nyata disana ia mencoba untuk nyata berada di dalan dunianya.
1.4 Pengimajian
Melalui diksi, kata nyata, dan majas yang digunakannya, penyair berupaya menumbuhkan pembayangan para penikmat sajak-sajaknya. Semakin kuat dan lengkap pembayangan yang dapat dibangun oleh penikmat sajak-sajaknya, maka semakin berhasil citraan yang dilakukan penyair. Di dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya :
‘Ku mau tak seorang ’kan merayu (Imaji Pendengaran)
‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran)
‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa)
‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).
1.5 Versifikasi
Ritme dalam puisi yang berjudul ‘Aku’ ini terdengar menguat karena ada pengulangan bunyi (Rima) pada huruf vocal ‘U’ dan ‘I’
Vokal ‘U’pada larik pertama dan ke dua, pengulangan berseling vokal a-u-a-u
Larik pertama ‘Kalau sampai waktuku.’
Larik kedua ‘Ku mau tak seorang-’kan merayu.
Larik kedua ‘Tidak juga kau’.
Pengulangan vokal ‘I’:
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
1.6 Tipogafri
Tipografi atau disebut juga ukiran bentuk. Dalam Puisi didefinisikan atau diartikan sebagai tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana. Namun dalam sajak ‘Aku’ karya Chairil Anwar tidak menggunakan tipografi.


BAB II
HAKEKAT PUISI


2.1 Tema atau Sense
Tema dalam puisi ‘AKU’ ini adalah perjuangan seperti pada baris keempat dan kelima :
‘Biar peluru menembus kulitku’
‘Aku tetap meradang menerjang’.
2.2 Feeling atau Rasa
Feeling atau Rasa merupakan salah satu unsur isi yang dapat mengungkapkan sikap penyair pada pokok persoalan puisi. Pada puisi di atas merupakan eskpresi jiwa penyair yang menginginkan kebebasan dari semua ikatan. Di sana penyair tidak mau meniru atau menyatakan kenyataan alam, tetapi mengungkapkan sikap jiwanya yang ingin berkreasi. Sikap jiwa “jika sampai waktunya”, ia tidak mau terikat oleh siapa saja, apapun yang terjadi, ia ingin bebas sebebas-bebasnya sebagai “aku”. Bahkan jika ia terluka, akan di bawa lari sehingga perih lukanya itu hilang. Ia memandang bahwa dengan luka itu, ia akan lebih jalang, lebih dinamis, lebih vital, lebih bergairah hidup. Sebab itu ia malahan ingin hidup seribu tahun lagi. Uraian di atas merupakan yang dikemukakan dalam puisi ini semuanya adalah sikap chairil yang lahir dari ekspresi jiwa penyair.
2.3 Tone atau Nada
Kalau feeling menggambarkan sikap penyair kepada pokok persoalan puisinya, sedangkan tone atau nada merupakan unsur isi yang menggambarkan sikap penyair kepada pembacanya.
Dalam Puisi ‘Aku’ terdapat kata ‘Tidak juga kau’, Kau yang dimaksud dalam kutipan diatas adalah pembaca atau penyimak dari puisi ini. Ini menunjukkan betapa tidak pedulinya Chairil dengan semua orang yang pernah mendengar atau pun membaca puisi tersebut, entah itu baik, atau pun buruk. Disamping Chairil ingin menunjukkan ketidakpeduliannya kepada pembaca, dalam puisi ini juga terdapat pesan lain dari Chairil, bahwa manusia itu itu adalah makhluk yang tak pernah lepas dari salah. Oleh karena itu, janganlah memandang seseorang dari baik-buruknya saja, karena kedua hal itu pasti akan ditemui dalam setiap manusia. Selain itu, Chairil juga ingin menyampaikan agar pembaca tidak perlu ragu dalam berkarya. Berkaryalah dan biarkan orang lain menilainya, seperti apa pun bentuk penilaian itu.
2.4 Amanat
Amanat dalam Puisi ‘Aku’ karya Chairil Anwar yang dapat saya simpulkan dan  dapat kita rumuskan adalah sebagai berikut :
  • Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun   rintangan menghadang.
  • Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannyasaja.
  • Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selama-lamanya.


BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dari ulasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap seniman atau sastrawan dalam
membuat suatu karyanya dapat menggunakan berbagai macam caranya. Salah satu caranya
dengan mengekspresikan karyanya sebagai gundahan, gejolak, pengalaman, bayang-bayang
yang sebagai media penyaluran karyanya untuk dapat dinikmati oleh umum.
Kiasan-kiasan yang dilontarkan oleh Chair Anwar dalam puisinya menunjukan bahwa di dalam dirinya mencoba memetaforakan akan bahasa yang digunakan yang bertujuan mencetusan langsung dari jiwa. Cetusan itu dapat bersifat mendarah daging, seperti sajak “aku”. Dengan kiasan-kiasan itu gambaran menjadi konkrit, berupa citra-citra yang dapat diindra, gambaran menjadi nyata, seolah dapat dilihat, dirasakan sakitnya. Di samping itu kiasa-kiasan tersebut menyebabkan kepadatan sajak. Untuk menyatakan semangat yang nyala-nyala untuk merasakan hidup yang sebanyak-banyaknya digunakan kiasan “aku mau hidup seribu tahun lagi”. Jadi, di sini kelihatan gambaran bahwa si aku penuh vetalitas mau mereguk hidup ini selama-lamanya. Jadi berdasarkan dasar konteks itu harus ditafsirkan bahwa Chairil Anwar dalam puisi “aku” dapat didefinisaikan sebagai bentuk pemetaforaan bahasa atau kiasan bahwa yang hidup seribu tahun adalah semangatnya bukan fisik.

model pembelajaran inkuiri

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari sehingga mereka hanya pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi.
Pendidikan di sekolah terlalu menjejali otak anak dengan berbagai bahan ajar yang harus dihafal, pendidikan kita diarahkan untuk membangun dan mengembangkan karakter serta potensi yang dimiliki, dengan kata lain, proses pendidikan kita tidak pernah diarahkan membentuk manusia yang cerdas, memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup, serta tidak diarahkan untuk membentuk manusia yang kreatif dan inovatif.
Guru merupakan faktor yang sangat strategis dalam upaya meningkatkan keefektifan pembelajaran agar proses belajar mengajar bisa lebih bermakna dan dapat mencapai hasil yang optimal. Pembelajaran akan sangat efektif dan bermakna jika dengan pembelajaran tersebut, siswa menjadi lebih mudah dalam memahami pelajaran dan dengan pembelajaran itu pula siswa menjadi senang dan termotivasi untuk belajar serta tidak mudah jenuh.Tantangan seorang guru adalah bagaimana merumuskan suatu metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan suasana siswa agar proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik dan mencapai tujuan.
Metode pembelajaran adalah sebagai cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Lebih lanjut ia menjabarkan bahwa metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu, sedangkan tehnik adalah cara yang digunakan, yang bersifat implementatif. Dengan perkataan lain, metode yang dipilih oleh masing-masing guru adalah sama, tetapi mereka menggunakan tehnik yang berbeda.Pengetahuan tentang metode dan tehnik dalam pembelajaran ini penting bagi guru, agar seorang guru itu dapat menggunakan metode-metode pembelajaran yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa, agar dapat menciptakan suatu model pembelajaran yang menyenangkan.
Oleh karena itu sebagai guru profesional metode inkuiri ini perlu dikembangkan dalam proses pembelajaran karena bertujuan membentuk siswa-siswa cerdas, yang mampu berpikir secara ilmiah. Metode ini merupakan salah satu model pembelajaran yang cocok kita kembangkan saat ini di Indonesia untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pendidikan yang sudah jauh tertinggal dengan negara-negara lain.

1.2  Rumusan Masalah
a.       Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran inkuiri?
b.      Apakah ruang lingkup materi dalam model pembelajaran inkuiri jika diterapkan di PKN SD?
c.       Bagaimanakah peran Guru terhadap model pembelajaran inkuiri ?
d.      Bagaimanakah peran Siswa terhadap model pembelajaran inkuiri ?
e.       Apakah target akhir / hasil akhir dari model pembelajaran inkuiri ?

1.3  Tujuan Penelitian
a.       Untuk mengetahui pengertian dari model pembelajaran inkuiri.
b.      Untuk mengetahui ruang lingkup materi dalam model pembelajaran inkuiri jika diterapkan di PKN SD.
c.       Untuk mengetahui peran Guru terhadap model pembelajaran inkuiri.
d.      Untuk mengetahui peran Siswa terhadap model pembelajaran inkuiri.
e.       Untuk mengetahui target akhir / hasil akhir dari model pembelajaran inkuiri.



BAB II
PEMBAHASAN
A.      Model Pembelajaran Inkuiri
Inquiri berasal dari bahasa inggris ”inquiry”, yang secara harafiah berarti penyelidikan. Model pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering disebut strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti saya menemukan. Strategi pembelajaran inquiry berangkat dari asumsi bahwa sejak lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan lingkungan alam merupakan kodrat manusia sejak ia lahir di dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indra pengecap, pendengar, penglihatan, dan indra-indra lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia terus-menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirinnya. Pengetahuan manusia akan bermakna manakala didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inquiry dikembangkan.
Siklus inkuiri terdiri dari kegiatan mengamati, bertanya, menyelidiki,  menganalisa dan merumuskan teori, baik secara individu maupun bersama-samade ngan teman lainnya. Mengembangkan dan sekaligus menggunakan keterampilan berpikir kritis (Star, 2001:1).Menurut Arends, “The overal goal of inquiry teaching has been, and continues to be, that helping student learn how to ask question, seek answers or solution to satisfy their curiosity, and building their own theories and ideas about the world” (Arends, 1994: 386). Pada prinsipnya tujuan pengajaran
inkuiri membantu siswa bagaimana merumuskan pertanyaan, mencari jawaban atau pemecahan untuk memuaskan keingin tahuannya dan untuk membantu teori dan gagasannya tentang dunia. Lebih jauh lagi dikatakan bahwa pembelajaran inkuiri bertujuan untuk mengembangkan tingkat berpikir dan juga keterampilan berpikir kritis.
Metode inkuiri adalah sebuah model pembelajaran yang mampu menciptakan peserta didik yang cerdas dan berwawasan. Dengan metode ini peserta didik dilatih untuk selalu berpikir kritis karena membiasakan peserta didik memecahkan suatu masalah sendiri. Model ini bertujuan untuk melatih kemampuan peserta didik dalam meneliti, menjelaskan fenomena, dan memecahkan masalah secara ilmiah. Dalam proses inkuiri guru dalam hal ini hanya bertindak sebagai fasilitator, nara sumber dan penyuluh kelompok. Para peserta didik didorong untuk mencari pengetahuan sendiri, bukan dijejali dengan pengetahuan.
Tujuan utama pembelajaran melalui metode inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.
Menurut Wina Sanjaya (2007 : 196 – 197) mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi ciri utama dari metode inkuiri, yaitu :
1.  Metode inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya metode inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pembelajaran itu sendiri.
2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Guru dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan teknik bertanya, karena dalam proses pembelajaran dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa.
3. Tujuan dari penggunaan metode inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.
Sebagai suatu model pembelajaran, model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang tergolong baru di dunia pendidikan khususnya di Indonesia. Oleh karena itu model pembelajaran inkuiri memiliki beberapa keunggulan dan juga memiliki kelamahan. Seorang guru yang ingin menggunakan model pembelajaran inkuiri harus mengetahui dengan jelas keunggulan dan kelemahan model pembelajaran ini. Model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang banyak dianjurkan karena memiliki beberapa keunggulan, antara lain :
a) Menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui model ini dianggap lebih bermakna.
b)  Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan belajar mereka
c) Merupakan model yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar  modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
d) Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
 e) Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar yang tidak hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar.
f)  Menghindarkan cara belajar tradisional (menghafal)
Di samping, memiliki keunggulan, model pembelajaran inkuiri mempunyai kelemahan, antara lain :
a.  Jika menggunakan model pembelajaran ini, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
c. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka model pembelajaran ini sulit diimplementasikan oleh setiap guru
d. Metode ini dalam pelaksanaannya memerlukan penyediaan sumber belajar dan fasilitas yang memadai yang tidak selalu tersedia.
e. Metode ini tidak efisien khususnya untuk mengajar siswa dalam jumlah besar, sedangkan jumlah guru terbatas.
B. Ruang Lingkup Model Pembelajaran Inkuiri Pada PKN SD
Ruang lingkup dalam pelajaran PKn pada model pembelajaran inkuiri meliputi
beberapa aspek berikut:
a)    Persatuan dan kesatuan bangsa
b)   Norma, hukum dan peraturan
c)    Hak asasi manusia
d)   Konstitusi Negara
e)    Kekuasaan dan politik
f)    Kedudukan Pancasila
g)   Globalisasi

C. Peran Guru terhadap model kelompok inkuiri
Dalam pendekatan inkuiri jenis ini guru membatasi memberi bimbingan, agar siswa berupaya terlebih dahulu secara mandiri, dengan harapan agar siswa dapat menemukan sendiri penyelesaiannya. Namun, apabila ada siswa yang tidak dapat menyelesaikan permasalahannya, maka bimbingan dapat diberikan secara tidak langsung dengan memberikan contoh-contoh yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi, atau melalui diskusi dengan siswa dalam kelompok lain.
Dalam model pembelajaran inkuiri guru mesti mampu menciptakan kelas sebagai laboratorium demokrasi, supaya pelajar terlatih dan terbiasa berbeda pendapat. Kebiasaan ini penting dikondisikan sejak di bangku sekolah, agar pelajar memiliki sikap jujur, sportif dalam mengakui kekurangannya sendiri dan siap menerima pendapat orang lain yang lebih baik, serta mampu mencari penyelesaian masalah.
Peranan guru dalam pelaksanaan pembelajaran inkuiri adalah sebagai fasilitator, mediator, director-motivator, dan evaluator. Sebagai fasilitator seorang guru mesti memiliki sikap-sikap sebagai berikut (Roger dalam Djahiri, 1980) :
1.         Mampu menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan.
2.         Membantu dan mendorong pelajar untuk mengungkapkan dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara individual maupun kumpulan.
3.         Membantu kegiatan-kegiatan dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu kelancaran belajar mereka.
4.         Membina siswa agar setiap orang merupakan sumber yang bermanfaat bagi yang lainnya.
5.         Menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur penyebaran dalam bertukar pendapat.
Sebagai mediator, guru berperan sebagai penghubung dalam menjembatani mengaitkan materi pembelajaran yang sedang dibahas melalui pembelajaran koperatif dengan permasalahan yang nyata ditemukan di lapangan. Peranan ini sangat penting dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) yaitu istilah yang dikemukakan oleh Ausubel untuk menunjukan bahan yang dipelajari memiliki kaitan makna dan wawasan dengan apa yang sudah dimiliki oleh siswa sehingga mengubah apa yang menjadi milik siswa.
Disamping itu juga, guru berperan dalam menyediakan sarana pembelajaran, agar suasana belajar tidak monoton dan membosankan. Dengan kreativitasnya, guru dapat mengatasi keterbatasan sarana sehingga tidak menghambat suasana pembelajaran di kelas.
Sebagai Director-Motivator, Peran ini sangat penting karena mampu membantu kelancaran diskusi kumpulan, Guru berperan dalam membimbing serta mengarahkan jalannya diskusi, membantu kelancaran diskusi tapi tidak memberikan jawaban.
Disamping itu sebagai motivator guru berperan sebagai pemberi semangat pada siswa untuk aktif berpartisipasi. Peran ini sangat pentng dalam rangka memberikan semangat dan dorongan belajar kepada siswa dalam mengembangkan keberanian siswa baik dalam mengembangkan keahlian dalam bekerjasama yang meliputi mendengarkan dengan seksama, mengembangkan rasa empati. maupun berkomunikasi saat bertanya, mengemukakan pendapat atau menyampaikan permasalahannya. Pada umumnya model pembelajaran inkuiri Peran guru ialah sebagai berikut.
1.         Menciptakan suasana bebas berpikir kepada siswa.
2.         Fasilitator dalam penelitian.
3.         Sebagai rekan diskusi.
4.         Pembimbing penelitian.


D. Peran Siswa terhadap model kelompok inkuiri
Peran siswa dalam model kelompok inkuiri sebagai berikut :
1.    Mengambil prakarsa dalam pencarian masalah dan pemecahan masalah.
2.    Aktif dalam belajar melakukan penelitin.
3.    Penjelajah tentang masalah dan metode pemecahan.
4.    Penemu pemecahan masalah.

E. Target akhir / hasil akhir dari model kelompok inkuiri
  Dengan model pembelajaran inkuiri siswa mampu merumuskan
pertanyaan, mencari jawaban atau pemecahan untuk memuaskankeingintahuannya
dan untuk membantu teori dan gagasannya tentang dunia mengamati, bertanya, menyelidiki,  menganalisa dan merumuskan teori, baik secara individu maupun bersama-sama dengan teman lainnya. Mengembangkan dan sekaligus menggunakan keterampilan berpikir kritis.
strategi inkuiri menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pendekatan inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Artinya dalam pendekatan inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktvitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa, sehingga kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental, akibatnya dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indra pengecap, pendengar, penglihatan, dan indra-indra lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia terus-menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirinnya. Pengetahuan manusia akan bermakna manakala didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inquiry dikembangkan.
inkuiri membantu siswa bagaimana merumuskan pertanyaan, mencari jawaban atau pemecahan untuk memuaskan keingin tahuannya dan untuk membantu teori dan gagasannya tentang dunia. Lebih jauh lagi dikatakan bahwa pembelajaran inkuiri bertujuan untuk mengembangkan tingkat berpikir dan juga keterampilan berpikir kritis.
Peranan guru dalam pelaksanaan pembelajaran inkuiri adalah sebagai fasilitator, mediator, director-motivator, dan evaluator. Peran siswa dalam model kelompok inkuiri sebagai berikut :Mengambil prakarsa dalam pencarian masalah dan pemecahan masalah, Aktif dalam belajar melakukan penelitin, Penjelajah tentang masalah dan metode pemecahan, Penemu pemecahan masalah.
pembelajaran inkuiri dimaksudkan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk membangun kemampuan itu.

3.2 Saran
Dengan adanya model pembelajaran unkuiri seharusnya siswa lebih kreatif dalam belajar dengan menemukan konsep- konsep belajar yang bisa bermanfaat bagi kehidupan mereka. Bagi mahasiswa calon guru khususnya guru SD seharusnya bisa mempraktekan model ini di kelas tinggi, karena dalam model ini harus dibekali pengetahuan terlebih dulu.



DAFTAR PUSTAKA

Sudjana, d. (2000). “ Strategi pembelajaran”. Bandung: falah production.
Hatimah, I . ( 2003) . strategi dan metode pembelajaran . Bandung : andira.
 www. Google. Com.