Wednesday, November 30, 2011

Waspadai Gigi Berlubang, Infeksinya Bisa Sampai Jantung


AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
<p>Your browser does not support iframes.</p>


img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Bagi banyak orang, gigi berlubang hanya dianggap sebagai keluhan ringan. Padahal jika sampai infeksi dan tidak diobati, kuman-kuman pemicunya bisa masuk ke peredaran darah lalu menyerang katup jantung.

Dalam kondisi normal, sebenarnya tubuh manusia punya infection barrier atau kemampuan untuk mengendalikan infeksi. Risiko penyebaran kuman dari rongga mulut hingga mencapai jantung sebenarnya sangat kecil, namun risiko terburuk harus selalu diantisipasi.

Kondisi terburuk yang membuat kuman penyebab infeksi pada gigi bisa menyebar hingga jantung antara lain adanya infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Menurunnya sistem kekebalan tubuh pada pengidap HIV maupun kondisi lain, misalnya faktor keturunan, bisa membuat infeksi mudah menyebar ke jantung.

"Akan menjadi fatal jika penyebarannya mencapai jantung. Tapi memang jarang, selama saya bekerja baru menjumpai 1 kasus," kata Prof drg Benny S Latief, SpBM(K) dari RS Pondok Indah dalam seminar Pengobatan Terkini Kasus Infeksi di RS Pondok Indah, Rabu (30/112011).

Meski begitu, antibiotika tidak selalu menjadi pilihan ketika seseorang mengalami infeksi di gigi. Dalam beberapa kasus infeksi ringan, drg Benny mengatakan bahwa gigi cukup dibor untuk mengeluarkan gas yang terjebak lalu dalam beberapa hari infeksi itu akan mereda karena dilawan sistem kekebalan tubuh.

Sayangnya menurut drg Benny, kadang-kadang keinginan untuk mengonsumsi obat justru datang dari pasien sendiri meski dokter menilainya tidak terlalu perlu. Sudah menjadi budaya bagi kebanyakan orang Indonesia, pergi ke dokter dianggap sia-sia jika waktu pulang tidak mengantongi resep obat.

"Ada kendala budaya, di sini orang sakit kalau periksa lalu tidak diberi obat pasti akan bertanya, 'dok obatnya mana?' Padahal pengalaman yang kami dapat dari dokter-dokter di Eropa, pasien di sana lebih suka diberi sick leave atau surat sakit daripada diberi obat," kata drg Benny yang pernah bertahun-tahun mendalami ilmu bedah mulut di Belanda.

(up/ir

Awas! Internetan Pakai Wi-Fi Bisa Merusak Sperma


AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
<p>Your browser does not support iframes.</p>


img
Ilustrasi (foto: Thinkstock)
Cordoba, Argentina, Koneksi internet tanpa kabel alias Wi-Fi memang lebih praktis karena memungkinkan seseorang untuk online di mana saja. Namun bagi kaum laki-laki, Wi-Fi memiliki efek samping yang tidak diharapkan yakni bisa merusak kualitas sperma.

Sebuah penelitian di Argentina menunjukkan, kualitas sperma yang terpapar sinyal Wi-Fi cenderung lebih buruk dibandingkan yang lain. Efek ini tidak ditemukan pada sperma yang berada di sekitar jaringan internet biasa, yang masih menggunakan kabel.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Fertility and Sterility tersebut, para ilmuwan mengambil sampel sperma secara acak dari 29 laki-laki. Sebagian diletakkan di ruangan yang memiliki sinyal Wi-Fi, sebagian lagi dijauhkan dari jaringan internet.

Setelah dibiarkan selama 4 jam, sampel sperma tersebut lalu diperiksa dan dianalisa di laboratorium. Para ilmuwan menghitung sel sperma yang masih hidup pada masing-masing sampel sperma, lalu membandingkan tingkat kerusakan pada struktur DNA (Droxyribo Nucleic Acid).

Sebanyak 25 persen sperma yang terpapar sinyal Wi-Fi akhirnya mati, sedangkan sperma yang jauh dari koneksi internet hanya 14 persen saja yang mati. Demikian juga dengan struktur DNA, 9 persen sperma yang terpapar Wi-Fi rusak atau 3 kali lipat dibanding yang jauh dari koneksi internet.

Conrado Avendano, ilmuwan dari Nascentis Medicina Reproductiva yang melakukan penelitian itu menjelaskan bahwa penyebabnya adalah gelombang elektromagnet. Jaringan internet tanpa kabel memancarkan gelombang tersebut, yang kemudian merusak sperma laki-laki.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa komputer yang terhubungan dengan internet tanpa kabel bisa merusak sperma jika diletakkan dekat dengan organ reproduksi laki-laki," kata Avendano dalam laporannya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (29/11/2011).

Hubungan antara jaringan internet tanpa kabel dengan kualitas sperma sepertinya baru kali ini diteliti. Berbagai penelitian sebelumnya lebih banyak mengaitkan kerusakan sperma dengan panas yang dihasilkan oleh komputer itu sendiri, sehingga laki-laki tidak dianjurkan untuk memangku laptop.
(up/ir)

Wednesday, November 23, 2011

Waspada Ramalan Joyoboyo dan Gonjang-ganjing Korupsi Indonesia

Boleh percaya boleh tidak, sebagian besar masyarakat Indonesia masih percaya dengan yang namanya ramalan, bahkan tidak sedikit orang yang mendeklarasikan dirinya sebagai peramal dan berusaha meraup materi dari profesinya tersebut.

Ramalan biasanya akan dikenal dan dipercaya apabila ramalan itu terbukti kebenarannya, jika tidak maka hanya akan dianggap omong kosong belaka. Dari banyaknya ramalan yang beredar di masyarakat, ramalan Joyoboyo adalah yang paling dipercaya dan paling banyak dijadikan rujukan. Siapakah sebenarnya Joyoboyo sehingga ramalannya banyak diperhitungkan orang? Apakah peristiwa akhir-akhir ini juga bagian dari ramalan Joyoboyo?

Raja Linuwih

Joyoboyo adalah seorang raja dari Kerajaan Kediri yang memerintah sekira tahun 1135-1157. Gelar lengkapnya adalah Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa.

Ia merupakan keturunan langsung Prabu Airlangga, penguasa tertinggi di Kerajaan Kahuripan yang merintah pada pada tahun 1019-1042. Selama ia memerintah, Kerajaan Kediri mengalami masa keemasan dimana Joyoboyo berhasil menyatukan Jenggala kembali ke Kediri. Kemenangan Joyoboyo atas Janggala disimbolkan sebagai kemenangan Pandawa atas Korawa dalam kakawin Bharatayuddha yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh tahun 1157.

Torehan-torehan mistik filosofis Raja Joyoboyo sangatlah terkenal, meski begitu Joyoboyo jelas bukanlah Naisbitt (Megatrend 2000) yang terkenal dengan pandangan visionernya tentang masa depan ilmu pengetahuan dan peradaban manusia. Ia juga tidak bisa disandingkan dengan Alvin Tofler (The Third Wave) dengan teori kejutan gelombang perubahan zaman. Joyoboyo sangat berbeda dengan para futurolog yang mendasarkan visinya dalam menjelajah masa depan berlandaskan data-data empiris.

Joyoboyo jelas tidak mempunyai dan menggunakan data-data tersebut untuk menerangkan kejadian-kejadian masa yang akan datang. Namun, tidak bisa dipungkiri banyak kejadian atau peristiwa dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia secara langsung maupun tidak langsung telah diungkapkan oleh ramalan Joyoboyo meski tersamar atau melalui lambang.

Ramalan Ketujuh Joyoboyo

Istilah Notonogoro adalah salah satu ramalan Joyoboyo yang sangat terkenal. Terminologi ini memprediksi siapa-siapa saja yang akan memimpin nusantara. Notonogoro bukanlah nama seseorang melainkan simbolisasi penamaan bagi pemimpin nasional (Presiden).

Notonogoro dipisahkan menjadi No-To-No-Go-Ro yang selanjutnya diawali oleh “No” Sukarno, “To” Suharto, dan seterusnya. Sayang, selepas Presiden Suharto belum ada lagi nama Presiden Indonesia yang nyangkut dalam ramalan ini baik Habibie, Megawati, maupun Abdurahman Wahid (Gusdur) kecuali “No” untuk Susilo Bambang Yudhoyono. Apakah Habibie, Megawati, dan Gusdur hanya sekadar Pemimpin transisi dan tidak masuk dalam Notonogoro? Kalau iya, bisa jadi hal ini benar mengingat ketiganya tidak genap lima tahun dalam memimpin bangsa ini. Selanjutnya, siapakah gerangan “Go” yang akan menjadi RI 1? Atau “Go” akan muncul kemudian setelah adanya pemimpin-pemimpin transisi yang lain? Kita tunggu saja.

Selain memprediksi kepemimpinan nasional, Raja Joyoboyo juga meramalkan perjalanan bangsa ini melalui bahasa-bahasa simbolik. Ada enam ramalan yang telah terjadi dan terbukti kebenarannya, yaitu pertama, Murcane Sabdo Palon Noyo Genggong.

Noyo Genggong dan Sabdo Palon adalah nama abdi dalem Kerajaan Majapahit, sedangkan murca berarti musnah, artinya runtuhnya Kerajaan Majapahit. Kedua, Semut Ireng Anak-anak Sapi (Semut hitam anak-anak Sapi), artinya Belanda datang ke Indonesia dan menjajah negeri ini.

Ketiga, Kebo Nyabrang Kali (Kerbau menyeberang sungai), artinya Belanda kenyang dan hengkang dari Indonesia.

Keempat, Kejajah Saumur Jagung Karo Wong Cebol Kepalang (dijajah seumur jagung oleh orang cebol) ini zamannya Indonesia dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun.

Kelima, Pitik Tarung Sak Kandang (Ayam bertarung satu kandang) artinya perang saudara zaman Bung Karno.

Keenam, Kodok Ijo Ongkang-ongkang (Kodok hijau berkuasa) ini eranya tentara berkuasa pada saat Soeharto menjabat sebagai Presiden.

Sedangkan ramalan  yang ketujuh adalah Tikus Pithi anoto baris (Tikus Pithi menata barisan).  Apa makna dari ramalan ketujuh Joyoboyo ini?

Budayawan Sujiwo Tejo dalam tulisannya “Waspadai Ramalan Ke-7 Joyoboyo” Kompas (24/4/2009) mentafsirkan ramalan ketujuh Joyoboyo “Tikus Pithi anoto baris” sebagai barisan pemberontakan rakyat nusantara dari berbagai penjuru. Geger tahun 1998 yang melengserkan Presiden Soeharto dianggapnya belum merata dan bisa dikatakan hanya pecah dibeberapa kampus, DPR/MPR, Glodok dan beberapa tempat di Jakarta. Situasi akan jauh berbeda dibandingkan berkobarnya api tikus pithi anoto baris yang sekamnya kini mulai rantak membara di seluruh Nusantara karena cekcok pemilu legislatif. Tapi itu adalah tafsir di tahun 2009 yang telah berlalu. Bagaimana dengan situasi akhir-akhir ini?

Tikus Pithi Korupsi Indonesia

Tikus saat ini adalah simbol dari korupsi. Sifat Tikus yang suka mencuri, gesit, rakus, kotor, bau, dan membawa penyakit sama persis dengan sifat koruptor yang tidak tahu malu, rakus, dan suka mencuri uang negara. Apabila Tikus dalam ramalan ketujuh Joyoboyo “Tikus Pithi anoto baris” dimaknai sebagai korupsi, maka bisa jadi benar ramalan tersebut mulai digenapi akhir-akhir ini.

Tanda-tanda ramalan ketujuh Joyoboyo mulai digenapi tampak terlihat pada banyaknya kasus-kasus mega korupsi yang menggurita di negeri ini. Selain itu, hilangnya rasa malu para pelaku korupsi dan serangan balik koruptor (corruptors fight back) yang ditujukan untuk melemahkan lembaga penegak hukum yang menangani korupsi, dalam hal ini KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan adalah tanda-tanda yang tak terelakkan. Tapi apakah itu merupakan klimak dari ramalan ini? Tentu saja tidak, akan ada goro-goro di mana keadaan bangsa ini tidak lagi normal, adanya kesewenang-wenangan, penyalahgunaan kekuasaan, dan peristiwa-peristiwa yang akan mengingatkan bangsa ini untuk kembali ke jalan yang benar. Setelah goro-goro, akan ada perang tanding antara Satria Pembela Kebenaran dengan musuhnya (Si Jahat) yang tentu saja akan membawa korban.

Saat ini Indonesia di bawah pemerintahan Presiden SBY sedang diuji dengan sangat hebat oleh maraknya kasus korupsi, namun dari banyaknya kasus korupsi yang ada, kasus Sesmenpora adalah kasus yang paling banyak menguras energi karena melibatkan M Nazaruddin, koleganya di Partai  Demokrat. Ada dilema yang nampak tersirat, ada kehati-hatian, dan ada banyak teka-teki yang tak terungkap. Wajar, kasus ini bak pedang bermata dua yang siap menusuk keluar dan ke dalam Partai berlambang mercy ini. Selain itu, perhatian rakyat Indonesia juga sedang tertuju pada kasus ini karena menyangkut komitmen SBY dan Partai Demokrat yang gencar dengan slogannya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi.

Atas kasus ini, Partai Demokrat harus terpuruk karena mulai banyak ditinggal pendukungnya (Survei LSI, 12/6/2011). Seperti diketahui, Nazaruddin merupakan Bendahara Umum Partai Demokrat dan pada 30 Juni 2011 KPK telah meningkatkan statusnya dari saksi menjadi tersangka.

Persoalan tidak cukup sampai disitu, Nazar kabur dari Indonesia dan dari tempat persembunyiannya dia terus membongkar borok Partai Demokrat melalui BlackBerry Messenger (BBM) dan menyeret rekan-rekan separtainya seperti Andi Malarangeng (Menpora), Angelina Sondak (Anggota DPR), Mirwan Amir, dan Anas Urbaningrum (Ketua Umum Partai Demokrat) yang disebut-sebut terlibat dalam kasus Sesmenpora dan menerima aliran dana haram. Terang saja informasi tersebut menggemparkan publik Indonesia dan langsung merusak citra Partai yang terkenal antikorupsi ini, meski para pihak yang dituduh menyangkalnya.

Nazaruddin bukanlah orang sembarangan, dia pernah menduduki posisi elit Bendahara Umum di partai besar sekelas Demokrat, tentunya dia tahu seluk beluk dan rahasia dapur Partai Demokrat. Selain itu, sampai saat ini buronan Interpol ini juga masih menjadi anggota DPR aktif.

Sehingga tidak berlebihan jika O.C. Kaligis sebagai pengacaranya dalam suatu kesempatan berujar “Jika Nazaruddin buka semua, republik ini akan goncang“. Namun lebih baik negara ini goncang sejenak asalkan hukum ditegakkan di negeri ini karena belum ada sejarahnya sebuah negara hancur karena menegakkan hukum dan kebenaran yang ada justru negara hancur karena korupsi, seperti yang terjadi di Romawi, Babilonia, dan Uni Soviet yang hanya mampu bertahan selama 70 tahun. Hal itu terjadi karena negara tersebut gagal memberantas korupsi yang merasuk tokoh-tokoh pemerintah dan birokrasi negara.

“Tikus Pithi Anoto Baris“, bisa jadi Nazaruddin adalah aktor dari goro-goro ramalan ketujuh Joyoboyo ini. Sekarang perang opini sudah ditabuh, saling serang, saling membuka aib, menguji kebenaran versi masing-masing. Tapi semua itu harus segera berakhir, jangan sampai rakyat marah dan akhirnya mendorong angkatan muda untuk keluar dan menyusun barisannya seperti yang pernah ditafsirkan Sujiwo Tejo.

Namun lebih dari itu, sebagai orang timur, sebagai bangsa yang adhiluhung, ada baiknya kita merenungkan petuah bijak berikut “Bejane sing lali, bejane sing eling, nanging isih beja sing waspadha” artinya “Beruntung bagi yang lupa, beruntung bagi yang ingat, namun masih lebih beruntung bagi yang waspada”.

Semoga peristiwa akhir-akhir ini adalah peringatan yang terbaik bagi kita untuk senantiasa peduli dan waspada, telebih waspada dengan serangan balik koruptor karena bukan tidak mungkin ia akan kembali dan menghancurkan impian kita akan Indonesia yang bebas dari korupsi.

Sutarno Bintoro
Pengamat Korupsi
Alumnus Pascasarjana Universitas Trisakti

Ramalan Tenggelamnya Pulau Jawa

Sebuah ramalan tentang tanah Jawa telah ada berabad-abad yang lalu. Khususnya mengenai Kehancuran pulau Jawa setelah Seratus Tahun perang Sabil (hasil ramalan Raja Kediri Jayabaya) kehancuran tersebut karena beragam faktor : letusan gunung merapi sampai dengan tenggelam oleh air bah. Peristiwa itu diperkirakan terjadi tahun 2074 tahun saka.


Pulau Jawa pun akan mengalami pergeseran dan pemisahan bagian menjadi sembilan pulau. Hal ini sesuai dengan hukum Geologis, bahwa sewaktu-waktu bumi ini akan mengalami pergeseran, baik akibat Gempa tektonik atau letusan gunung berapi. Adapun faktor penyebab yang menjadi kemungkinan pulau Jawa ini bisa tenggelam dapat saja timbul. Misalnya karena faktor manusianya sendiri, akibat manusia banyak melakukan kejahatan dan dosa besar lainnya. Sehingga energi negatif yang beredar diserap oleh alam pulau jawa yang mengakibatkan ketidakseimbangan pulau Jawa.

Yang menjadi faktor alam adalah adanya pengaruh global yang berupa perubahan iklim dan cuaca sehubungan dengan aktivitas manusia di beberapa negara industri. Penyebaran polusi dan pengrusakan efek rumah kaca telah terjadi selama hampir 300 tahun sejak revolusi Industri. Aktifitas yang demikian itu menimbulkan lapisan ozon berlubang dan semakin hari semakin besar, efeknya adalah radiasi cahaya matahari tidak langsung diserap atmosfir bumi namun langsung jatuh ke bumi, pemanasan global pun agaknya semakin hari akan menjadi kenyataan. Suhu bumi semakin panas. Dikutub efek dari pemanasan ini bisa mencairkan es sehingga menambah volume air laut. akibatnya beberapa kota pantai dunia bisa tenggelam akibat meluapnya air laut. Pulau jawa yang kini memiliki banyak kota pantai akan terkena imbasnya. Bukan musathil suatu saat kota-kota itu akan hanyut tenggelam bila air laut meluap naik ke daratan. Sementara besarnya gelombang yang terjadi akibat Tsunami (seperti di ceh dan Pangandaran) cukup sulit dibendung dan diantisipasi.

Kisah tentang tenggelamnya peradaban-peradaban kuno seperti Benua Atlantik adalah suatu contoh bahwa kekuatan alam tidak bisa dihentikan oleh manusia. Setidaknya harus dengan kesadaran dan niat dari manusia untuk melakukan pencegahan sebelum hal itu terjadi. Kita berharap pulau Jawa tidak tenggelam seperti ramalan para pujangga tempo dahulu.
http://www.zonamaya.info/2011/03/ramalan-tenggelamnya-pulau-jawa.html

Friday, November 18, 2011

Free Download Tayub Terop Lumajang

Entrian ini saya persembahkan untuk masyarakat Lumajang dan sekitarnya, yang menyukai kesenian  tayub. Untuk warga Lumajang yang mungkin saat ini berada di Luar Kota Lumajang atau luar Pulau bahkan mungkin yang berada di negara sebrang, kalau kangen dengan suaranya mbak Tina Melinda sing cilik pedes cabe rawit jare Cak Bambang heheheehe....atau kesenian tayub lumajang, monggo didownload. Gratis dulur.... alias ora bayar hehehe. dijamin kualitas Audionya manteb...




Download di sini !


Video Tayub Lumajang

Tari Tayub atau acara Tayuban. merupakan salah satu kesenian Jawa yang mengandung unsur keindahan dan keserasian gerak. Tarian ini mirip dengan tari Jaipong dari Jawa Barat. Unsur keindahan diiikuti dengan kemampuan penari dalam melakonkan tari yang dibawakan. Tari tayub mirip dengan tari Gambyong yang lebih populer dari Jawa Tengah. Tarian ini biasa digelar pada acara pernikahan, khitan serta acara kebesaran misalnya hari kemerdekaan Republik Indonesia. Perayaan kemenangan dalam pemilihan kepala desa, serta acara bersih desa. Anggota yang ikut dalam kesenian ini terdiri dari sinden, penata gamelan serta penari khususnya wanita. Penari tari tayub bisa dilakukan sendiri atau bersama, biasanya penyelenggara acara (pria). Pelaksanaan acara dilaksanakan pada tengah malam antara jam 9.00-03.00 pagi. Penari tarian tayub lebih dikenal dengan inisiasi ledhek. tari tayub merupakan tarian pergaulan yang disajikan untuk menjalin hubungan sosial masyarakat. beberapa tokoh agama islam menganggap tari tayub melanggar etika agama , dikarenakan tarian ini sering dibarengi dengan minum minuman keras. pada saat menarikan tari tayub sang penari wanita yang disebut ledek mengajak penari pria dengan cara mengalungkan selendang yang disebut dengan sampur kepada pria yang diajak menari tersebut. serinng terjadi persaingaan antara penari pria yang satu dengan penari pria lainnya, persaingan ini ditunjukkan dengan cara memberi uang kepada Tledek (istilah penari tayub wanita).persaingan ini sering menimbulkan perselisihan antara penari pria.