Thursday, December 27, 2012

Menilai Film-film Twilight (Terburuk Sampai Terbaik)

twlight images
SEBAGAI penggemar Twilight, Anda tentu sudah tamat nonton semua filmnya. Selama lima tahun sejak 2008, kisah cinta vampir dengan manusia, Edward dan Bella—diselingi cinta segitiga dengan Jacob, sang serigala jejadian—mengisi bioskop menyebarkan romantisme. Jutaan orang terbius kisah cinta mereka, dan pada gilirannya para bintang utama film ini: Kristen Stewart si Bella, Robert Pattinson si Edward, dan Taylor Lautner si Jacob, menjadi idola baru yang melahirkan kubu-kubu penggemar. Nah, seiring film terakhir The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 2 rilis di bioskop, kami mengulik arsip tabloid ini, dan juga arsip majalah Wonder Teen (dulu namanya masih Teen) sebagai pembanding, untuk mencari tahu bagaimana kami menilai versi film dari novel Twilight karya Stephenie Meyer ini. Membaca lagi resensi-resensi yang kami tulis dulu, ternyata penulis-penulis ulasan filmnya yang umumnya juga penggemar kisah Twilight, bisa bersikap objektif. Mengatakan buruk saat filmnya mereka nilai kurang memuaskan dan memujinya saat mereka suka. Tulisan ini tidak disusun kronologis berdasar tahun rilis, tapi mengurutkannya dari yang terburuk hingga yang terbaik. Sebelumnya kami ingatkan SPOILER ALERT bagi yang tak ingin tahu bocoran cerita dari film-filmnya. twilight new moon 15. New Moon (2009) Kenapa New Moon dianggap yang terburuk dari semua film Twilight? Well, dari mana filmnya berasal, novel kedua Twilight, kerap dianggap novel yang palng lemah di antara empat serinya. Isinya melulu rasa galau Bella yang merana karena ditinggal Edward entah kemana. Ayo, kamu juga lelah 'kan waktu membacanya dulu? Ulasan filmnya di majalah Teen menyebut “terselip kekecewaan” pada film ini. New Moon bukan seri pertama Twilight, tapi kenapa oh, kenapa Stewart dan Pattinson belum mampu juga memperlihatkan chemistry cinta yang begitu hebat dan rasa sakit yang sangat dalam karena karakter yang mereka perankan berpisah berbulan-bulan? Stewart nggak banyak membantu dalam membagun emosi depresi dan rasa kehilangan Bella. Di film kedua Twilight ini, Stewart dikatakan belum menghayati karakter Bella sepenuhnya.   4twilight7lg. Twilight (2008) Film pertama Twilight sebetulnya lebih dikesankan sebagai film perkenalan pada kisahnya. Skenario yang ditulis Melissa Rosenberg tergolong setia pada cerita aslinya. Meski beberapa hal diringkas, sentuhan romantisnya tidak hilang. Kita diminta membiasakan diri melihat vampir romantis berwajah pucat. Saking romantisnya, tabloid ini menulis wakitu itu, adegan pergulatan yang berlangsung seru malah terlihat biasa-biasa saja. Hehehe... Meski begitu, tulis kami, Catherine Hardwicke pandai menerjemahkan ke dalam layar. Penonton bisa merasakan cinta Bella terhadap Edward, demikian pula sebaliknya. Ya, siapa yang tak merasakan aura romantisme saat melihat Bella dan Edward bercengkrama di atas dahan pohon yang tinggi. Tak pelak, Hardwicke telah menciptakan pondasi dari sebuah franchise yang di kemudian hari bernilai miliaran dollar AS.


Breaking-dawn-wedding-dress3. Breaking Dawn – Part 1 (2011) Sejak diumumkan filmnya bakal dibagi dua, hati ini gelisah. Ah, ini sih cara Hollywood untuk sebisa mungkin memperpanjang umur film franchise yang terbukti menguntungkan mereka. Para eksekutif Hollywood itu pasti berpikir, “Hei, kenapa kita tak bagi saja filmnya jadi dua agar makin untung. Penonton yang ingin tahu lanjutan filmnya pasti menonton lagi akhir kisahnya.” Masalahnya, novel Breaking Dawn yang maha tebal itu sebenarnya inti kisahnya sederhana saja: Bella dan Edward akhirnya menikah, lalu Bella hamil, dan janin hasil perkawinan vampir-manusia itu menggerogoti Bella dari dalam tubuhnya. Setelah proses melahirkan yang berdarah-darah, Edward harus menyelamatkan sang istri dengan menjadikannya sesosok vampir. Setelah bayinya lahir, putri Bella-Edward masih terancam oleh keluarga vampir Volturi. Kisah itu, sebetulnya cukup disajikan tak sampai 50 menit. Namun, karena memang dari sananya sudah diniatkan jadi dua film, bagian yang ini harus jadi satu film sendiri. Di sini masalahnya. Akhirnya segala hal menjadi berpanjang-panjang. Adegan pernikahan harus seromantis mungkin selayaknya di panggung teater. Persoalan kehamilan Bella dikesankan sangat genting jadi perhatian semua orang. Akhirnya, terutama bagi non penggemar Twilight, filmnya terkesan lebay. Ya, Breaking Dawn Part 1 mungkin hanya bisa dinikmati penggemar sejati. twilight-eclipse-review2. Eclipse (2010) Eclipse melanjutkan cerita cinta segi tiga antara Edward, Bella, dan Jacob. Hati Bella masih terbagi. Sementara itu, vampir jahat Victoria (Bryce Dallas Howard) diam-diam menghimpun kekuatan dengan membentuk pasukan vampir baru untuk membinasakan Bella, sebagai balas dendam terhadap perlakuan Edward. Bagi penggemar Twilight, ada satu adegan yang sangat ingin dilihat, kejadian yang berlangsung di tenda. Waduh, baru kelihatan tendanya saja, teriakan histeris menggema di bioskop saat tabloid ini nonton bareng filmnya bersama komunitas Twilight Nusantara waktu itu. Digarap David Slade, kami menulis waktu itu, Eclipse menampakkan sosok vampir yang lebih sesuai dengan buku. Tidak berlebihan sebagaimana di New Moon yang bertaburan bedak. Eclipse juga menjanjikan cerita yang lebih dinamis dibandingkan New Moon yang monoton. Misteri dan ketegangan yang ada di Eclipse juga lebih terasa, kata majalah Teen. Dan, oh, siapa yang bisa lupa waktu Jacob bilang begini pada Edward: “Let’s face it. I’m hotter than you!” BD-2kristen-stewart-mackenz1. Breaking Dawn – Part 2 (2012) “Save the best for last”, begitu ungkapan yang tepat bagi franchise Twilight. Film pamungkas menjadi penutup yang sempurna. Tidak hanya bagi fans—yang tentu bakal suka apapun hasil akhir filmnya—film terakhir ini juga disukai non-fans. Mungiin lantaran pada dasarnya, konflik yang diceritakan filmnya tinggal sedikit, yakni bagaimana nasib Renesmee, putri Bella dan Edward, hingga sineasnya lebih leluasa bereksplorasi bahkan membelokkan cerita di luar kisah aslinya. Keputusan menyuguhkan peperangan yang seru tapi nggak tahunya cuma berlangsung dalam pikiran, mungkin bagi sebagian orang akan merasa tertipu. Tapi, ini sebetulnya langkah cerdas dan membuat filmnya tak melulu pamer kemesraan.


http://www.tabloidbintang.com

Tuesday, December 25, 2012

Kasih Ibu

“Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya. Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud. Penuh cinta dan kedamaian”
-Khalil Gibran-
Pernah mengalami ini,
“Nak jangan pulang malam-malam, tidak baik perempuan pulang larut malam,”
Ahh Ibu ini gak gaul. Aku khan udah gede, bu. Udah gak perlu lagi diatur-atur!”

Atau yang ini,
“Jangan lupa makan ya, Dek,”
Ihh Ibu ini cerewet, bawel, dari tadi ngomong mulu,”
Padahal Ibu itu seorang dengan kasih sayang yang luar biasa lho. Berikut ini contohnya :
“Bu aku minta uang buat beli jajan,”
“Berapa? Ini Ibu kasih, kalau kurang nanti Ibu tambahin,”
Atau ini :
“Ibu aku berangkat dulu ya ke sekolah,”
“Iya hati-hati ya di jalan. Ibu doakan kamu dapat nilai bagus di sekolah. Kalau sudah sampai di sekolah SMS Ibu ya, Dek,”
Hmm..Benar bukan kalau Ibu itu sungguh luar biasa. Besarnya kasih sayang yang dicurahkan oleh seorang Ibu kepada anaknya seringkali kita sepelekan. Rasa itu terkadang kita ‘wajarkan’ dan tidak dianggap jadi sesuatu yang luar biasa. Perhatian yang besar seorang Ibu kadang kita balas dengan umpatan, acuh tak acuh, keluhan, bahkan makian. Sedangkan Sang Ibu tetap membalasnya dengan senyuman dan doa. Satu keluhan seorang anak kepada Ibunya dibalas dengan seribu kasih sayang seorang Ibu. Ucapanmu adalah nyanyian terindah dari surga. Mother, you’re incredible.
Ibu. Seorang yang begitu luar biasa. Mengandung benih manusia lebih dari sembilan bulan. Menggendong benih kehidupan kemanapun ia beranjak. Tak pernah ada keluhan. Tak pernah ada kata serapah. Itulah Ibu.
Ibu. Melanggengkan dan meregenerasikan kehidupan. Melahirkan generasi penerus pemimpin kehidupan di alam raya. Menimang kehidupan ini dengan kasih sayangnya. Ia lah wakil Tuhan di alam semesta.
Ibu. Manusia kasih sayang sepanjang masa. Menyelimuti kehidupan dengan kasihnya. Mengajari kepada kita apa itu cinta, sayang, dan kasih. Membaluri kehidupan dengan doa-doa. Mendidik manusia tentang bagaimana hidup yang menghidupi.
Kita, manusia, pasti lahir dari rahim ibu. Bukan lahir dari sebongkah batu. Ibu begitu mulia sehingga Tuhan pun menaruh surga-Nya di bawah telapak kakinya. Ia adalah Ensiklopedia bagi anak-anaknya. Laboratorium ilmu, nilai, dan kasih sayang kehidupan.
Selamat hari Ibu, keberkahan dan kesehatan senantiasa menyertaimu. Semoga Tuhan senantiasa memuliakanmu Ibu.
Sembah baktiku untukmu di hari Ibu :)

Monday, December 10, 2012

Lika-liku Cinta Laki-laki (cowo)

Judul postingan saya kali ini mungkin terlihat aneh bagi anda hahaha. Tapi fokusnya adalah kepada cinta cuy. Cinta.., kalau kita membahas cinta memang tidak akan pernah ada habisnya, mulai Jamannya film kolosal sampai dengan musimnya FTV. Di cerita pewayangan juga ada yang menceritakan tentang cinta, yaitu antara Sri Rama dan Dewi Shinta. Para remaja jaman ini sangat antusias sekali kalau seandainya yang dibahas adalah cinta, mereka lebih senang menghabiskan waktunya untuk sekedar membaca novel tentang cinta atau berada di depan televisi untuk menonton kisah cinta antara dua tokoh yang saling mencintai, kemudian terjadi konflik di situ, akhirnya mereka dapat bersatu lagi. Para remaja pun akan menjadikan cerita dalam FTV tadi sebagai acuan perjalanan kisah cinta mereka. Padahal setelah FTV selesai ada tulisan “kisah ini hanya Fiktif belaka” hahahaha, begitu juga dengan novel, biasanya kisah yang disampaikan di situ adalah pengalaman pribadi dari seorang penulis kemudian dibumbu-bumbuhi konflik yang sebenarnya tidak ada dalam kisah sebenarnya, tujuannya adalah untuk menarik minat si pembaca dan kalau ada penyelesaian masalah di situ, pasti datangnya dari sudut pandang penulis sendiri atau mungkin menurut pendapat teman dekat penulis, sedangkan seandainya kita punya masalah tentang cinta, yang menurut kita kisahnya sama dengan di FTV atau Novel, tidak menutup kemungkinan sebenarnya ada banyak perbedaan di situ tetapi tertutupi rasa kesenangan pas kita nonton atau membaca. anda yang pernah mengalami putus cinta kemudian anda curhat ke teman, tetapi solusi yang diberikan teman anda tidak sesuai dengan hati kecil anda, itu karena memang teman anda tidak tahu secara detail perjalanan kisah cinta anda sebelumnya, walaupun anda curhatnya 24 jam dan anda lah yang lebih tahu dan paham. Jadi kesimpulannya cari jalan keluar sendiri dalam permasalahan anda tadi kemudian  tidak ada salahnya bertanya kepada orang sekitar yang lebih berpengalaman dan bijak. Kebanyakan Pria tidak punya cinta sejati (yang saya maksud bukan anda yang sedang membaca artikel saya ini) kalau anda merasa adalah pria, jadi jangan tersinggung dulu cuy hehehe. Kenapa begitu ?, Karena yang mereka lakukan adalah MEMBERIKAN CINTA dan MENGHARAPKAN CINTA dari Si cewe. Mereka membelikan hadiah, menjemput cewe, melakukan pengorbanan ini itu, DENGAN HARAPAN sang cewe akan memberikan CINTA KEMBALI kepada mereka. Mereka MERASA RUGI jika sudah berkorban namun si cewe CUEK dan MENOLAK mereka.Bahkan jika sang wanita MENOLAK, sang pria justru MENYALAHKAN si cewe dan berkata “dasar cewe ga tau diuntung!”. Jika kita benar-benar bijaksana dan berfikir dewasa, penolakan itu BUKAN salah si cewe bukan?Lalu kenapa kita MARAH dan MENYALAHKAN CEWE,  jika mereka menolak kita? Hmmm…

Jadi teringat curhatan teman saya kemarin, dia seorang cewe kuliah di UNM Malang. Maaf namanya saya rahasiakan cuy coz privasi hehehe., pas ngopi bareng dia curhat. ok, begini ceritanya, dia mengaku pada saya kalau dia dulunya memang cewe matre, kemudian dia kenal cowo asli Malang, setelah beberapa bulan mereka jadian atau istilah lawasnya pacaran, temanku ini merasa senang sekali karena apa yang diharapkan bisa terwujud juga karena cowonya memang sudah mapan alias kerja, punya mobil lagi. Walaupun awalnya temanku ini tidak benar-benar suka sama si cowo ini, di hatinya mulai tumbuh benih-benih cinta..ciee. cowo ini mengenalkan teman saya kepada orang tuanya, bahkan setiap ada acara pengajian atau apa di rumahnya, ibu si cowo ngundang temen saya untuk hadir. Pas cowo ulang tahun pun teman saya ini menjadi orang special yang dikenalkan teman-teman cowo itu, sebagai cewenya dia. Pokonya super perhatian cuy, sampai-sampai di BB si cowo nulis calon istriku. Teman saya pun sudah mengenalkan cowo tadi kepada orang tuanya walaupun belum bertemu secara langsung. Setelah 4 bulan berjalan ternyata teman saya hanya dianggap sosok lain sama si cowo, maksudya si cowo menganggap teman saya sebagai sosok mantannya yang dulu, di pikirannya ada perasaan membanding-bandingkan sosok teman saya dengan mantanya yang dulu, teman saya sering terkena marah jika tidak sesuai pikiran si cowo tadi ,miris cuy…, dan si cowo tidak benar-benar suka sama teman saya, dia menganggap teman saya adalah serebpan/ cadangan karena teman saya enak diajak sharing pokoknya si cowo nyaman lah sama teman saya. dan akhirnya si cowo tadi menemukan cewe yang bener-benar pas buat dia dan teman saya pun tinggal kenangan. Hehehe
Itulah hebatnya cowo cuy. Tapi janganlah manfaatkan itu untuk suatu hal yang negatif. Karena ini tulisan berada di blog saya, jadi saya akan berpendapat menurut versi saya tentang kisah teman saya tadi hehehe, gak boleh protes..menurut saya, Kelemahan cewe cuman terletak pada rayuan. Masih ada saja di sekitar kita, cewe yang berpacaran sama duda bahkan selingkuh dengan suami orang, itu menunjukkan kehebatan cowo cuy, dan usia cewe dewasa tidak menjamin cewe tersebut untuk tidak bersikap ababil. Satu hal yang SANGAT BODOH yang dilakukan banyak Cowo adalah MENCARI TANTANGAN dengan MENGEJAR WANITA yang SUDAH JELAS-JELAS akan TERUS MENERUS menolak mereka DIBANDINGKAN mencari cewe yang SUDAH JELAS-JELAS mau menerima mereka APA ADANYA.
Dan di sisi lain Banyak Cowo MENGINGINKAN figur cewe yang 100% MIRIP seperti yang mereka inginkan. JIKA si cewe TIDAK 100% seperti yang mereka inginkan, mereka akan SENGSARA. Kenyataan nya, para cowo BUKAN MABUK CINTA, namun mereka MEMBUAT DIRI MEREKA MABUK SENDIRI karena IDELISME mereka AKAN CINTA. Dan sudah tentu EGO mereka akan membuat-buat alasan bahwa mereka MABUK CINTA. Oleh karena itu, cowo Idaman SANGATLAH REALISTIS dalam menghadapi cinta. cowo idaman PUNYA IDEALISME akan figur seorang cewe, namun mereka juga REALISTIS untuk menerima SEMUA PERBEDAAN sang cewe. Jika anda sering MENG-IDEAL kan seorang cewe, segeralah BUANG jauh-jauh hal tersebut dan cobalah untuk MENERIMA si cewe APA ADANYA. Anda mungkin dapat MENG-IDEAL kan cewe hingga 90% kemauan anda, namun tidak pernah dapat 100%. Dengan MEMBUANG EGO IDEAL anda dan mulai MENERIMA PERBEDAAN diri anda dengan si cewe, maka akan terjadi HARMONISASI. Dengan begitu, tidak akan ada yang namanya sakit hati, mabuk cinta, susah makan, dll. Pasang baik-baik mindset bahwa PERBEDAAN diciptakan BUKAN untuk saling BERTENTANGAN, melainkan untuk saling MELENGKAPI. Dengan menerima KELEBIHAN dan KEKURANGAN masing-masing, maka CINTA akan otomatis menjadi hal yang INDAH, bukan sekedar ILUSI. Hehehe udah ya, wes capek ngetik nich. Lebih baik tonton video klip di bawah ini, yang menurut saya sangat bagus. Sebuah kisah sepasang kekasih yang saling setia dengan kekurangan yang dimiliki cewe. Mereka bisa saling melengkapi sampai kakek-nenek.  (NGGer)








Sunday, December 9, 2012

Bondan And Fade2Black Merilis Lagu Terbaru Di YouTube



Video klip asli dan lirik lagu terbaru Bondan & Fade2Black

Pesona penyanyi dan band di Indonesia akhir-akhir ini sedikit memudar. K-Pop saat ini mengambil alih dominasi penampilan penyanyi top dan band di layar kaca. Meskipun tidak semua, masih ada beberapa nama penyanyi dan band yang sanggup bertahan dari gencarnya serbuan K-Pop tersebut.

Demikian juga dengan Bondan Prakoso yang tergabung dalam grup
Bondan & Fade 2 Black. Band ini "mungkin" menjadi salah satu yang tersisih di persaingan melawan K-Pop. Namun hali ini tidak menghentikan mereka untuk berkarya.

Baru-baru ini,
Bondan & Fade 2 Black merilis single dan video klip terbarunya "Tak Sempurna" melalui YouTube. Kabarnya media YouTube dipilih Bondan dan kawan kawan karena tidak mendapat dukungan dari pihak manajemen.

Jenis musik lagu terbaru
Bondan & Fade 2 Black - Tak Sempurna masih tetap seperti lagu-lagu mereka di single sebelumnya, enak untuk di dengar dan dinikmati.

Untuk para Rezpector ini akan menjadi pengobat rindu akan penampilan dan suara khas Bondan dan kawan kawan.










*Upluad/publish on YouTube by : BondaFade2BlackVEVO

Lirik Lagu Bondan & Fade 2 Black - Tak Sempurna

Ku kagumi kelemahanmu
Ku cintai semua kekuranganmu
Itu bagiku indah, kau yang tak sempurna

Saat senja datang gantikan siang

Mereka bilang kau malam tanpa bulan
Beda, tak sama, kau yang tak sempurna
Bagiku kau segalanya, murni estetika

Apa yang kau tanam itu yang kau petik

Apa yang kau jalani selalu beri yang terbaik
Impian tentang kau yang tak berbatas
Jauh dari sempurna tapi membekas

Silahkan jadi hakim tuk semua perkara

Keterbatasan ini tulus jalankan cinta
Terhina dalam hati, tersudut karena beda
Kau sosok tak sempurna tapi bermakna

Ku kagumi kelemahanmu

Ku cintai semua kekuranganmu
Itu bagiku indah, kau yang tak sempurna
*courtesy of
www.dusunblog.com
Serupa bunga tanpa mahkota
Seperti air mineral tanpa O2
Ku telah jauh kembali susunan alam
Menggali artifakmu lebih mendalam

Karena satu untuk alasan walau itu buruk

Ku cinta semua walaupun kau tak berbentuk
Aku seperti plato dalam pemahaman
Dunia indrawi bukan bentuk keindahan

Mungkin kau mengerti, mungkin kau tidak

Masa lalumu seperti gading yang bisa retak
Mungkin kau sadari, mungkin kau tidak
Tapi ku yakin kau tetap yang sempurna

Meski lemah kau tetap hal yang terindah

Kau yang terindah
Meski rapuh kau tetap hal yang terindah
Kau yang tak sempurna

Ku kagumi kelemahanmu

Ku cintai semua kekuranganmu
Itu bagiku indah, kau yang tak sempurna

Demam India



Sekarang ini saya sedang tidak membicarakan suku Indian di Amerika, melainkan orang-orang India. Mungkinkah demam India akan kembali terjadi, seperti pada tahun-tahun yang lalu, ketika para wanita dengan setia menanti kehadiran Sarukh Khan, Amir Khan, dan rekan-rekan lainnya di layar kaca. Mengapa tidak? Tentunya saya memiliki alasan yang cukup masuk akal akan hal ini. Ditelusuri mulai dari mengapa film India dahulu bisa begitu larisnya di Indonesia? Didukung dari unsur eksternal dan internalnya, tidak heran film-film India dapat kita terima dengan mudah (dahulu).




Terlebih lagi, boleh kita lihat bahwa kebanyakan dari sutradara dan produser sinetron di Indonesia merupakan keturunan bangsa India. Hal ini pertama-tama sudah membuktikan bahwa bangsa India memang berbakat dalam urusan perfilman dan seni lainnya. Dan jangan lupa, bahkan mereka mempunyai tempat industri film tersendiri, seperti layaknya Hollywoodnya Amerika, mereka hadir dengan nama Bollywood. Negara kita sendiri memang produksi sinetronnya cukup kencang, akan tetapi belum sekencang mereka yang sampai bisa menghadirkan Bollywood.

Kalau banyak ibu-ibu rumah tangga yang mengelu-elukan pemain-pemain pria India yang nan tampan tersebut, Indonesia juga tidak kalah tampan kan? Terlebih lagi, film-film India memiliki suatu ciri khas tersendiri yang selalu terngiang-ngiang di kepala. Suatu ciri khas yang merupakan bagian dari servis ekstra untuk menghibur dan menyegarkan penonton dari kisah yang terlampau panjang dan untuk mencegah kebosanan ditengah menonton.

Memang akhir-akhir ini perindustrian film Indonesia cukup ramai dengan kehadiran beberapa film yang berkualitas seperti Laskar Pelangi, akan tetapi tidak semuanya berkualitas. Beberapa dari mereka ada yang hadir dengan menjual humor garing dan tubuh-tubuh aduhai pemainnya, bukan dari segi kualitas cerita. Disini merupakan titik poin pertama kurangnya kita dalam menanggapi trafik industri perfilman internasional. India yang dahulu kerap kali hadir dengan cerita-cerita cintanya yang mengharukan memang berhasil menarik perhatian, namun seiring dengan perkembangan waktu, mereka pun membuat genre film yang semakin beragam.

Terbukti dengan hadirnya sebuah film pemenang piala Oscar terbanyak, Slumdog Millionaire. Mengisahkan tentang perjuangan seorang anak jalanan dari kasta bawah yang berusaha untuk memperbaiki hidupnya dengan mengikuti suatu kuis televisi yang telah mendunia, Who Wants to be a Millionaire?. Memang dia tidak pernah mengecap pendidikan resmi darimana pun, akan tetapi dengan pengalaman-pengalaman hidupnya selama ini, dia berhasil memecahkanpertanyaan-pertanyaan tersebut. Terlebih lagi dia tidak termakan tipu daya licik sang Host yang berusaha untuk membuatnya gagal. Semua usahanya ini dilakukannya tanpa putus asa untuk kekasihnya yang ditawan oleh gangster yang memiliki dendam padanya. Demikian kisah singkatnya, namun akan lebih baik anda menyaksikan film ini karena berkualitas.

Dengan waktu yang singkat, film ini berhasil menarik perhatian masyarakat dunia akan kehadirannya. Memenangkan berbagai penghargaan di ajang Academy Award juga semakin mengangkat namanya. Terlebih lagi Soundtracknya yang enak didengar serta tarian-tariannya, editing, dan lain-lain, sungguh keren. Khususnya Jai Ho, yang kemarin itu juga memenangkan sebuah piala Oscar. Kemenangannya ini bisa saja kembali menyemangati para director dan producer film India untuk kembali mencetak kesuksesan. Dan bisa-bisa, kita akan ditendang.

Akhir kata, pesan saya, tidaklah menjadi sebuah sesal untuk mencoba suatu hal yang baru. Biarpun kita tidak tahu akan bagaimana hal itu memberi efek pada hidup kita, tapi keyakinan akan selalu membimbing kita kearah yang benar. Jadi tontonlah film ini tanpa keraguan.

Thursday, December 6, 2012

RAGAM BAHASA GAUL KALANGAN WARIA, DI JALAN SRIWIJAYA, STASIUN KOTA BARU, MALANG


1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah salah satu identitas sebuah bangsa demikian juga halnya dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti bahasa Indonesia terdiri dari latar belakang etnis, budaya, dan bahasa yang berbedabeda, seperti bahasa Indonesia, Manggarai, Jawa, dan lain- lain. Bahasa sebagai alat komunikasi yang dipergunakan oleh masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi,  dan mengidentifikasikan diri. Kokasih (2003:18) menyebutkan bahasa sebagai rangkaian bunyi yang mempunyai makna tertentu yang dikenal sebagai kata, melambangkan suatu konsep. Setiap bahasa sebenarnya mempunyai ketetapan atau kesamaan dalam hal tata bunyi, tata bentuk, tata kata, tata kalimat, dan tata makna, tetapi karena berbagai faktor yang terdapat di dalam masyarakat penggunaan bahasa itu, seperti usia, pendidikan, agama, bidang kegiatan dan profesi, dan latar belakang
budaya daerah, maka bahasa itu menjadi tidak seragam. Bahasa dapat dikaji secara internal dan eksternal.
Kajian internal berkaitan dengan struktur internal bahasa yaitu yang berhubungan dengan aspek- aspek linguistik dan teori linguistik semata, sedangkan kajian eksternal berkaitan dengan faktor yang di luar bahasa yang berkaitan dengan penggunaan bahasa tersebut oleh penuturnya dalam kelompok sosial dan kemasyarakatan. Pengkajian eksternal ini melibatkan lebih dari satu disiplin ilmu, misalnya sosiolinguistik yang merupakan gabungan sosiologi dan linguistik.
Sosiolinguistik menurut Chaer dan Agustina (2004:4) menyebutkan sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang bersifat interdisipliner dengan ilmu sosiologi, dengan objek  penelitian hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial di dalam suatu masyarakat tutur. Sedangkan Fishman, (1972 dalam Chaer dan  Agustina 2004:3) mengemukakan bahwa sosiolinguistik adalah kajian tentang cirri khas ragam bahasa, fungsi ragam bahasa, dan penggunaan bahasa karena ketiga unsur ini berinteraksi dalam dan saling mengubah satu sama lain dalam satu masyarakat tutur, identitas sosial dari penutur, lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi serta tingkatan ragam dan ragam linguistik.
Jelas bahwa sosiolinguistik adalah pengkajian bahasa eksternal yaitu antara masyarakat dengan bahasa, mengkaji tentang ciri khas ragam bahasa, fungsi ragam bahasa, dan pengunaan bahasa serta hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial di dalam suatu masyarakat tutur. Maka dengan demikian jika ditinjau dari segi sosiolinguistik alat bedah atau teori yang digunakan dalam menganalisis data cenderung menggunakan teori Chaer dan Agustina (2004). Hal ini disebabkan dimensi kemasyarakatan bukan hanya memberi makna kepada bahasa tatapi juga menyebabkan terjadinya ragam-ragam bahasa. Ragam bahasa bukan hanya menunjukkan adanya perbedaan sosial dalam masyarakat, tetapi juga memberi indikasi mengenai situasi berbahasa yang mencerminkan tujuan, topik, kaidah dan modus- modus pengguna bahasa.
Menurut George (1964 dalam Peteda 1996:7) semantik adalah bahasa yang terdiri dari struktur yang merupakan makna apabila dihubungkan dengan objek dalam pengalaman dunia manusia. Semantik sebagai kajian makna, yaitu makna yang tersirat dalam kalimat juga menjadi objek pembahasan dalam semantik, dan setiap kata yang diucapkan oleh manusia, maupun kelompok sosial lainnya pasti mempunyai makna. Semantik sebagai studi tentang makna, yaitu berpikir kognisi yang berkaitan dengan mengklasifikasikan dan menggambarkan pengalaman manusia tentang bahasa. Maka setiap makna kata yang digambarkan dari pengalaman manusia mempunyai arti yang terdapat dalam kamus sering disebut dengan semantik leksikal. Pateda (1996:74) mengatakan Semantik leksikal adalah kajian semantik yang lebih memusatkan pada pembahasan sistem makna yang terdapat dalam kata, sedangkan Saeed (1997:55) mengatakan makna semantik adalah kata.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa semantik leksikal adalah cabang semantik yang mengkaji sistem makna yang terdapat dalam kata yang memiliki arti berdasarkan kamus. Jadi teori yang digunakan menurut Pateda (1996), karena bahasa yang digunakan para waria berkaitan dengan makna leksikal. Kata yang terdapat pada komunitas para waria dalam pembentukan makna memiliki pola yang berkaitan dengan leksikal. Leksikal yang digunakan oleh para waria itu berhungan erat dengan ragam bahasa dalam masyarakat yang menjadi ciri atau identitas kelompok mereka dalam pergaulan mereka sehari- hari.
Istilah “Gaul”, yang terdapat pada golongan selebritis, remaja hingga waria ini dianggap sebagai suatu identitas kemajuan zaman dalam pergaulan sehari- hari dan dunia yang lahir untuk mereka, dengan sebutan modern dalam segala hal, tidak terkecuali alat kornunikasi verbal yaitu bahasa yang sering mereka sebut dengan “Bahasa Gaul”. Menurut Sehertian (2002:97) bahasa gaul mulai muncul pada akhir tahun 1980-an. Awalnya istilah dalam bahasa gaul itu adalah untuk merahasiakan isi obrolan atau pembicaraan dalam komunitas tertentu, namun karena sering juga digunakan di luar komunitas mereka, lama-lama istilah tersebut menjadi bahasa sehari-hari. Bahasa gaul awalnya digunakan oleh para preman yang kehidupanya dekat dengan kekerasan, narkoba, dan minuman keras. Istilah- istilah baru, mereka ciptakan agar orang- orang di luar komunitas mereka tidak mengerti. Salah satu kata yang terkenal pada zaman itu ialah kata “Nich yee”. Kemudian bahasa gaul mulai berkembang hingga sekarang.
Waria adalah laki-laki yang lebih suka berperan sebagai perempuan dalam kehidupannya sehari-hari. Keberadaan waria telah tercatat lama dalam sejarah dan memiliki posisi yang berbeda-beda dalam setiap masyarakat. Walaupun dapat terkait dengan kondisi fisik seseorang, gejala waria adalah bagian dari aspek sosial transgenderisme.
Seorang laki-laki memilih menjadi waria dapat terkait dengan keadaan biologisnya (hermafroditisme), orientasi seksual (homoseksualitas), maupun akibat kondisi lingkungan pergaulan. Sebutan bencong juga dikenakan terhadap waria dan bersifat negatif.

Waria yang ada di jalan Sriwijaya merupakan kumpulan dari berbagai daerah yang berlatar belakang berbeda, menurut penelitian penyebab utama seseorang menjadi waria adalah faktor lingkungan. Sejak lahir, waria memang penuh dengan konflik. Pada mulanya mereka dihadapkan pada dua pilihan, menjadi laki- laki atau perempuan. Kedua pilihan ini tentu membawa konsekuensi masing- masing. Konflik lain muncul ketika mereka bereda ditengah- tengah masyarakat di sekitarnya yang penuh dengan norma- norma dan aturannya sendiri. Kehadiran mereka ditengah masyarakat dianggap sebagai sampah masyarakat yang tidak memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai mana layaknya manusia lainnya. Faktor ekonomi juga sebagai pemicu, jadi para lelaki banyak yang berperan sebagai waria, hal ini terjadi karena sulitnya mencari lapangan pekerjaan, demi mendapatkan penghidupan yang layak mereka berani menyatakan diri sebagai waria dan penampilan mereka dengan
berpakaian menggunakan rok yang mencerminkan seorang wanita yang seutuhnya. Dengan adanya latar belakang yang berbeda tersebut para waria yang ada di Stasiun Kota Baru cenderung bekerja di salon, maupun memiliki salon. Maka dengan adanya latar belakang di atas dapat di perjelas bahwa para waria yang berada di lokasi Stasiun Kota Baru setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda dan mendominasi bekerja di salon.

Waria merupakan sekelompok bagian dari masyarakat yang mempunyai komunitas tersendiri bagian dari masyarakat. Sesama waria dalam menggunakan bahasa tertentu dilihat dari situasi tertentu yang disebut ragam bahasa. Perkembangan bahasa pada kalangan Waria dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat tempat mereka tinggal. Hal ini berarti sebuah proses pembentukan karakreristik yang dihasilkan dari pergaulan dengan masyarakat di sekitar akan menjadi ciri khusus dalam sebuah perilaku bahasa. Pembicaraan tentang ragam bahasa gaul biasanya dikaitkan dengan masalah dialek. Kalau dialek berkenaan dengan bahasa yang digunakan oleh siapa, dimana, dan kapan, maka ragam berkenaan dengan masalah bahasa itu digunakan untuk kegiatan apa. Dalam kehidupan modern ada kemungkinan adanya seseorang yang hanya mengenal satu dialek, namun, pada umumnya dalam masyarakat modern orang hidup dengan lebih dari satu dialek (regional maupun sosial) dan menggeluti sejumlah ragam, sebab dalam masyarakat modern orang sudah pasti berurusan dengan sejumlah kegiatan yang berbeda. Bahasa gaul biasanya digunakan dalam suasana informal yang sifatnya menghibur, dan untuk menjalin keakraban, karena suasana informal yang sifatnya menghibur, dan untuk menjalin keakraban, karena terkesan kaku dan membuat suasana menjadi formal yang cenderung melahirkan kejenuhan penyimak. Dalam kehidupan bermasyarakat bahasa gaul juga sangat baik  digunakan selain praktis juga mudah dipahami. Khususnya remaja yang lebih sering  menggunakan bahasa gaul misalnya kalimat “ya iyalah, masa iya dong”, “masa sich” dan kalimat “secara gituloh”. Pada kalimat tersebut terdapat penggunaan kata yang khas, yaitu iyalah,. masa, secara, dong dan sebagainya. Berdasarkan latar belakang  yang telah dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk meneliti bahasa gaul pada kalangan waria si jalan Sriwijaya,Stasiun Kota Baru Malang


1.2 Batasan Masalah
Mengingat luasnya masalah perlu adanya pembatasan masalah. Penelitian ini dibatasi di jalan Sriwijaya,stasiun kota baru.  Adapun pertimbangan serta alasan penelitian pada lokasi tersebut karena pertama; jalan Sriwijaya  termasuk juga pusat komunitas para waria di tempat tersebut para waria dalam berkomunikasi cenderung mengunakan bahasa gaul terhadap komunitas tertentu pada kelompok mereka maupun pada orang lain, kedua; lokasi tersebut sangat strategis untuk dijadikan sebagai tempat penelitian serta bahasa yang digunakan kelompok mereka mendominasi bahasa waria. Ketiga; pemilik serta pekerja salon yang ada di lokasi Stasiun Kota Baru mendominasi para kalangan waria. Masalah dalam kajian penelitian ini berkaitan dengan sosiolinguistik ragam bahasa, yaitu tempat, waktu, pengguna, situasi, dialek yang dihubungkan dengan sapaan, status, dan penggunaan ragam bahasa yang digunakan para waria. konteks dan situasi bahasa itu digunakan untuk apa, dalam bidang apa, apa jalurnya, dan alatnya serta bagaimana situasi keformalannya di Stasiun Kota Baru Malang. Kajian linguistik yaitu fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. Semantik juga terbagi menjadi dua yaitu leksikal dan gramatikal. Dengan demikian dengan adanya pembatasan masalah ini penelitian dapat lebih terpusat pada tujuan yang ingin dicapai.Makan masalah dalam penelitian dibatasi pada bahasa gaul tentang aspek semantik leksikal dan karekteristik bahasa gaul pada kalangan waria di jalan Sriwijaya,stasiun kota baru Malang

1.3 Rumusan Masalah
Setelah melakukan pembatasan masalah, maka selanjutnya perlu dilakukan rumusan masalah. Berdasarkan batasan masalah di atas maka dalam penelitian ini masalah dirumuskan sebagai berikut:



1. Bagaimanakah deskripsi semantik bahasa gaul  kalangan waria di Jalan sriwijaya,  stasiun Kota   Baru     Malang ?

2. Bagaimanakah struktur leksikal bahasa gaul kalangan waria di Jalan sriwijaya,  Stasiun Kota    Baru  Malang ?
   
   3. Bagaimanakah karekteristik bahasa gaul di kalangan waria di Jalan sriwijaya Stasiun Kota Baru    Malang ?


1.4 Tujuan Penelitian
Waria adalah manusia biasa yang juga menggunakan bahasa dalam kehidupannya sehari- hari. Kemampuan para waria dalam hal menciptakan bahasa baru dalam bahasa Indonesia merupakan sebuah fenomena yang cukup unik, karena setiap kata- kata yang mereka ciptakan menjadi sebuah ragam bahasa yang unik untuk diteliti. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan semantik bahasa gaul di kalangan waria di jalan sriwijaya Stasiun Kota Baru    Malang

2. Mendeskripsikan struktur leksikal bahasa gaul di kalangan waria di jalan sriwijaya Stasiun Kota Baru    Malang

3. Mendeskripsikan karekteristik bahasa gaul di kalangan waria di jalan  sriwijaya Stasiun Kota Baru    Malang

1.5 Manfaat penelitian

1.5.1 Manfaat Teoretis
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian teoretis yang mendukung    penelitian terdahulu dan bermanfaat bagi ilmu sosiolinguistik, khususnya tentang penggunaan bahasa gaul pada kalangan waria.
2. Menambah khasanah kajian linguistik, khususnya aspek semantik leksikal.


1.5.2 Manfaat Praktis

1. Penelitian ini diharapkan dapat lebih mengenal kelompok para waria yang hingga dewasa   ini belum dapat diterima keberadaannya oleh masyarakat secara umum.

2. Memperkaya khasanah penemuan tentang perkembangan bahasa gaul
    khususnya di kalangan waria.








 BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka
           Dalam penelitian ini dipakai seperangkat teori yang berhubungan dengan penelitian Penggunaan bahasa gaul
           Dalam tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang: (1) Definisi Waria (2) Definisi Bahasa (3)    Definisi bahasa gaul (4) Bagaimana dengan  munculnya slang (bahasa gaul/bahasa prokem) di  kalangan waria

2.1.1. Definisi waria
Definisi waria dalam Kamus Ilmiah Populer adalah kependekan dari wanita pria, pria yang bertingkah laku serta mempunyai perasaan seperti wanita. Huffman mengemukakan bahwa transeksualisme adalah ketikaseseorang secara fisik memiliki jenis kelamin tertentu tetapi secara psikologisberlawanan dan memiliki keingginan yang kuat untuk mengubah seperti fisikjenis kelamin yang berlawanan dengan yang dimilikinya.Waria atau Khuntsa menurut ahli bahasa arab seperti yang tersebutdalam kamus Munjid dan kamus Al-Munawir, Khuntsa berasal dari katakhanitsa-khanatsan yaitu lemah dan pecah. Khuntsa adalah orang yang lemahlembut, padanya sifat lelaki dan perempuan.Menurut Muhammad Ali Ash-Shobuni dalam kitabnya Almawarits FisSyariatil Islamiyah, disebut khuntsa karena ia dalam ucapan dan suaranyalemah lembut seperti perempuan atau dalam tingkah lakunya, jalanya dan cara
berpakaianya menyerupai gaya perempuan.2 Khuntsa menurut ulama samapendapatnya dalam mendefinisikan khuntsa, (menurut Ash-Shobuni).Secara medis jenis kelamin waria atau khuntsa dapat dibuktikanbahwa pada bagian luar tidak sama dengan bagian dalam, misalnya jenisbagian dalam adalah perempuan dan ada rahim, tetapi pada bagian luarberkelamin lelaki dan memiliki penis atau memiliki keduanya (penis dan vagina), ada juga yang memiliki kelamin bagian dalam lelaki, namun dibagianluar memiliki keduanya. Bahkan ada yang tidak memiliki alat kelamin samasekali, artinya seseorang itu tampak seperti perempuan tetapi tidak mempunyai lobang vagina dan hanya lobang kencing seperti lelaki tetapi tidak memiliki penis.Waria, Wadam, Banci, Bencong, atau Wandu adalah subutan untuk mendefinisikan laki-laki yang berpenampilan menyerupai perempuan. Secaraumum bisa diartikan bahwa waria adalah seorang individu yang secaralahiriyah dia terlahir dengan jenis kelamin laki-laki namun memilikikecenderungan sikap, sifat, kepribadian, dan hasrat seperti seorangperempuan, dan untuk memenuhi hasratnya sebagai seorang perempuan makadalam kehidupan sosialnya dia mengambil peran sebagai seorang perempuan, mulai dari cara berpakaian, cara berjalan, dan tingkah laku selayaknyaperempuan.4Waria merupakan salah satu dari jenis gangguan identitas jeniskelamin.




Cara pandang sebagian besar masyarakat terhadap waria cenderung negative dan mengucilkan bahkan keluarga mereka sendiri tidak menutup kemungkinan akan memperlakukan mereka seperti itu juga. Akibatnyasebagian besar waria membentuk mekanisme pertahanan diri supaya tetapsurvive tinggal dikeluarga ataupun di lingkungan masyarakat yang menolakmereka baik secara langsung maupun tidak.Hampir semua orang mengenal waria (wanita tapi pria), waria adalahindividu yang memiliki jenis kelamin laki-laki tetapi perilaku dan berpakaianseperti layaknya seorang perempuan. Waria merupakan kelompok minoritasdalam masyarakat, namun demikian jumlah waria semakin bertambah,terutama di kota-kota besar.Bagi penulis waria merupakan fenomena yang menarik untuk ditelitikarena dalam kenyataanya, tidak semua orang dapat mengetahui secara pastidan memahami mengapa dan bagaimana perilaku waria dapat terbentuk.Perilaku waria tidak dapat dijelaskan dalam diskripsi yang sederhana. Konflikidentitas jenis kelamin yang dialami waria tersebut hanya dapat dipahamimelalui kajian terhadap setiap tahap perkembangan dalam kehidupanya. Setiap manusia atau individu akan selalu berkembang, dariperkembangan itu individu-individu akan mengalami perubahan-perubahanbaik fisik maupun psikologis. Salah satu aspek dalam diri manusia yangsangat penting adalah peran jenis kelamin. Setiap individu diharapkandapatmemahami peran sesuai dengan jenis kelaminya. Keberhasilan individu dalampembentukan identitas jenis kelamin di tentukan oleh berhasi atau tidaknyaindividu tersebut dalam menerima dan memahami peran jenis kelaminyamaka individu tersebut akan mengalami konflik atau gangguan identitas jeniskelami



2.1.2. Definisi bahasa

 FERDINAND DE SAUSSURE
Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain

BLOCH & TRAGER
Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama.


CARROL

Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia


SUDARYONO

Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.


2.1.3 Definisi bahasa gaul

Bahasa Gaul, Bahasa prokem merupakan bahasa pergaulan. Bahasa ini kadang merupakan bahasa sandi, yang dipahamu oleh kalangan tertentu. Bahasa ini konon dimulai dari golongan preman. Bahasa gaul adalah dialek nonformal baik berupa slang atau prokem yang digunakan oleh kalangan tertentu, bersifat sementara, hanya berupa variasi bahasa, penggunaannya meliputi: kosakata, ungkapan, singkatan, intonasi, pelafalan, pola, konteks serta distribusi.
Bahasa gaul pada umumnya digunakan sebagai sarana komunikasi di antara remaja sekelompoknya selama kurun tertentu. Hal ini dikarenakan, setiap komunitas memiliki bahasa tersendiri dalam mengungkapkan ekspresi diri. Sarana komunikasi diperlukan oleh sebuah komunitas untuk menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang dibicarakannya. Masa remaja memiliki karakteristik antara lain petualangan, pengelompokan, dan kenakalan. Ciri ini tercermin juga dalam bahasa mereka. Keinginan untuk membuat kelompok eksklusif menyebabkan mereka menciptakan bahasa rahasia (Sumarsana dan Partana, 2002:150).
Bahasa akan selalu berkembang sesuai dengan latar belakang sosial budaya pemakainya, baik berdasarkan kondisi sosiologis maupun kondisi psikologis dari penggunanya. Oleh karena itu, dikenal ada variasi atau ragam bahasa pedagang, ragam bahasa waria dll.
         Dewasa ini, bahasa prokem tidak lagi menjadi bahasa “rahasia” melainkan menjadi bahasa gaul di suatu daerah atau komunitas tertentu. Berikut beberapa bentuk bahasa gaul yang sering ditemukan dalam percakapan sehari-hari;

1.      Word Clipping
Suatu kata dipendekkan atau dipotong tanpa mengubah maknanya (misal: mike – microphone).
2.      Onomatopoeia
Peniruan suara (misal: bang, boom, kukuruyuk).
3.      Saying word from behind (malang’s prokem language)
Mengucapkan kata dengan membalikkan kata dari belakang ke depan (misal: ngalam – malang, uka – aku).
4.      Menambahkan ‘F’ atau ‘S’ pada setiap suku kata (misal: afakufu mafaufu mafandifi – aku mau mandi)
5.      Bahasa gaul selebritis (misal: sutralah – sudahlah, gue – aku, macan tutul – macet total, so what gitu lhoh)
6.      Bahasa gaul kaum waria (misal: akika atau ike – aku, HIV – Hasrat Ingin Pipis, gaswat – gawat, makarena – makan)

2.1.4 Bagaimana dengan  munculnya slang (bahasa gaul/bahasa prokem) di  kalangan    waria
    Waria menggunakan bahasa slang untuk kepentingan komunitas mereka. Alasan penggunaan bahasa slang adalah; agar komunikasi yang terjalin tidak monoton, menambah selera humor, digunakan untuk mengolok-olok dan menyindir seseorang, sebagai identitas suatu komunitas yang membedakan dengan komunitas lain, mendekatkan hubungan antar individu dalam komunitas sehingga komunikasi menjadi akrab, mudah dan nyaman.

    Beberapa alasan yang dikemukakan di atas memberikan sesuatu yang positif. Jadi tidak ada salahnya jika bahasa slang berkembang di kalangan masyarakat khususnya waria

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1       Metode Penelitian
            Penelitian yang berjudul Ragam bahasa gaul di kalangan waria di Stasiun kota baru Malang ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini menggambarkan secara objektif sejumlah fenomena yang ada dalam kalangan waria penerapan metode deskriptif adalah agar mendapatkan data deskripsi yang berupa kata-kata tertulis ataupun lisan (Moleong, 1987:17).
            Menurut Moleong (1987:16-17) penggunaan deskriptif kualitatif ini didasarkan pada (1) penyajian metode kualitatif secara langsung hakekat penelitian dan objek penelitian, (2) metode deskriptif kualitatif lebih mudah diterapkan dalam penelitian.   (3) metode deskriptif kualitatif masih dimungkinkan data kualitatif yang berfungsi sebagai pelengkap, (4) metode kualitatif bersifat deskriptif, (5) metode kualitatif dengan aturan (mengutamakan kealamiaan sumber data), (6) cara kerja yang dipakai induktif,
3.2       Sumber Data dan Jenis Data
3.2.1    Sumber Data
            Sumber data dalam penelitian ini yaitu Kaum Waria yang bertempat di Jalan Sriwijaya,Stasiun Kota Baru Malang
3.2.2    Data
            Data dalam penelitian ini berupa:
Pendeskripsian  ragam bahasa gaul yang biasa di pakai oleh kaum waria di Jalan Sriwijaya,stasiun kota baru Malang.
3.2.3  Instrumen Penelitian
Instrument utama dalam penelitian ini adalah peneliti. Alat yang digunakan yaitu catatan lapangan untuk pengumpulan data selama proses observasi berlangsung.


3.4       Teknik Penelitian
3.4.1    Teknik Pengumpulan Data
            Teknik pengumpulan data dokumentasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini. Sehubungan dengan penelitian ini data diperoleh dari sumber data yang dilakukan dengan cara:
1.      Melakukan pendekatan lansung dengan para kaum waria dan berusaha untuk melakukan sedikit interaksi guna menciptakan suasana yang kondusif
2.       Mengamati dan mendata ujaran kaum waria khususnya yang berkaitan dengan ragam bahasa gaul yang biasa di ujarkan oleh kaum waria di Jalan sriwijaya,stasiun kota baru Malang
3.      Memperdalam wawasan peneliti dengan cara membaca hasil dari penelitian yang suda ada untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

3.4.2    Teknik Pengolahan Data
            Teknik pengolahan data merupakan upaya untuk mencari dan menata secara sistematis catatan hasil pengamatan  sehingga dapat menghasilkan pemahaman yang tepat terhadap data tersebut.
            Langkah-langkah dalam teknik pengolahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.   Mengidentifikasi data dalam bentuk dokumentasi
2.   Mengklasifikasikan masing-masing data yang relevan sesuai dengan masalah yang
3.   Mendeskripsikan masing-masing data yang telah diklasifikasikan sesuai dengan masalah yang diteliti.
3.4.3 Teknik Penyajian Data
a)      Reduksi Data
                        penelitian membuat catatan yang berisi pokok-pokok dalam pengamatan di lapangan. Catatan ini dibuat berdasarkan apa yang dilihat, didengarkan dan dirasakan selama pengamatan. Setelah itu, dibuat suatu catatan yang lengkap setiap kali selesai melakukan pengamatan, yang disebut catatan lapangan.
b)     Sajian Data
                        Informasi yang telah diperoleh disusun sedemikian rupa sehingga memberi kemungkinan untuk dilakukan penarikan kesimpulan.
c)       Mengambil Kesimpulan
                        Kesimpulan yang diambil berdasarkan data yang diperoleh harus diverifikasi terlebih dahulu.

3.4.4        Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini melalui tiga tahap yaitu:
1.      Tahap Persiapan
a.       Penentuan judul penelitian
b.      Menyusun rancangan penelitian
c.       Mengadakan studi pustaka



2.      Tahap Pelaksanaan
a.       Pengumpulan data
b.      Pengolahan data
c.       Pendeskripsian data
3.      Tahap Penyelesaian
a.       Penulisan laporan penelitian
b.      Revisi laporan penelitian
c.       Penggandaan laporan penelitian


 
OLEH :
SAVERIANUS S. ENDO