“Ibu adalah mata air
cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan
ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui
dan memberkatinya. Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud. Penuh
cinta dan kedamaian”
-Khalil Gibran-
Pernah mengalami ini,“Nak jangan pulang malam-malam, tidak baik perempuan pulang larut malam,”
“Ahh Ibu ini gak gaul. Aku khan udah gede, bu. Udah gak perlu lagi diatur-atur!”
Atau yang ini,
“Jangan lupa makan ya, Dek,”
“Ihh Ibu ini cerewet, bawel, dari tadi ngomong mulu,”
Padahal Ibu itu seorang dengan kasih sayang yang luar biasa lho. Berikut ini contohnya :
“Bu aku minta uang buat beli jajan,”
“Berapa? Ini Ibu kasih, kalau kurang nanti Ibu tambahin,”
Atau ini :
“Ibu aku berangkat dulu ya ke sekolah,”
“Iya hati-hati ya di jalan. Ibu doakan kamu dapat nilai bagus di sekolah. Kalau sudah sampai di sekolah SMS Ibu ya, Dek,”
Ibu. Seorang yang begitu luar biasa. Mengandung benih manusia lebih dari sembilan bulan. Menggendong benih kehidupan kemanapun ia beranjak. Tak pernah ada keluhan. Tak pernah ada kata serapah. Itulah Ibu.
Ibu. Melanggengkan dan meregenerasikan kehidupan. Melahirkan generasi penerus pemimpin kehidupan di alam raya. Menimang kehidupan ini dengan kasih sayangnya. Ia lah wakil Tuhan di alam semesta.
Ibu. Manusia kasih sayang sepanjang masa. Menyelimuti kehidupan dengan kasihnya. Mengajari kepada kita apa itu cinta, sayang, dan kasih. Membaluri kehidupan dengan doa-doa. Mendidik manusia tentang bagaimana hidup yang menghidupi.
Kita, manusia, pasti lahir dari rahim ibu. Bukan lahir dari sebongkah batu. Ibu begitu mulia sehingga Tuhan pun menaruh surga-Nya di bawah telapak kakinya. Ia adalah Ensiklopedia bagi anak-anaknya. Laboratorium ilmu, nilai, dan kasih sayang kehidupan.
Selamat hari Ibu, keberkahan dan kesehatan senantiasa menyertaimu. Semoga Tuhan senantiasa memuliakanmu Ibu.
Sembah baktiku untukmu di hari Ibu
No comments:
Post a Comment