Awalnya
aku tidak tahu, apa itu Kimcil. Ketika ngopi bersama teman-teman Di
Museum Kota Malang, aku melihat cewe seumuran SMP sedang menikmati
rokok dan Softdrink dengan teman-temannya (sesama Cewe) dan salah
satu temanku bilang "Kimcil" (sambil memperhatikan kumpulan
Para Cewe tersebut). Kemudian aku bertanya sama temanku ini, "apa
itu Kimcil ???", temanku menjawab "kimcil itu Kimpet
kecil", aku langsung tertawa mendengarnya, pikirku anak-anak
Malang ada-ada saja dalam memakai Istilah hehehe...
Foto Ilustrasi Kimcil |
Dari
salah satu sumber yang aku baca, ternyata Kimcil itu salah satu
istilah yang berasal dari Jogja dan Kepanjangannya ada beberapa
penafsiran, seperti: Kimpitin Cilik, Kimpol Cilik, yang maksudnya
menggambarkan betis para ABG anak sekolahan yang dalam bahasa Jawanya
Kempol Cilik.
Secara
garis besarnya Kimcil diartikan Cewe-cewe ABG yang kemayu, Centil,
Sok Imut, suka foto-foto memakai pakaian yang serba minim, tampil
Modis dengan baju-baju Distro, berlagak sok aneh, terkadang over
kemayu dan sok manja demi mencari perhatian.
Istilah
"Kimcil" memang terus bergerak dan berkembang. Temanku
Warga Malang yang begitu akrab dengan dunia malam bilang, Kimcil
sekarang sudah menjadi istilah pergaulan. Menjadi istilah sapaan
untuk teman akrab. Mirip Istilah Jancuk. Kata temanku,
"Pelajar-pelajar di sini (Malang Raya) kalau ngobrol
santai-santai sering memanggil temannya Kimcil.
Kata
Kimcil sendiri sebenarnya berkonotasi negatif yaitu Pekerja seks yang
usianya masih ABG, kalau di Surabaya dan Kota-kota lain biasa disebut
dengan ayam putih abu-abu karena merujuk warna seragam SMA. Untuk
awal mula munculnya istilah Kimcil sendiri tidak ada yang tahu. Ini
sama gelapnya dengan kapan pertama kali muncul pekerja seks anak di
Malang. Tapi meskipun begitu, temanku beranggapan Kimcil tidak selalu
pekerja seks. Mereka menganggap Kimcil itu anak kecil yang
menggemaskan. Walaupun begitu tidak boleh sembarangan orang
menggunakan istilah itu karena awalnya identik ayam cilik, sebuah
label yang sangat merendahkan dan menyakitkan.
No comments:
Post a Comment