Kali ini saya akan coba bahas tentang masalah Klenik weee serem
ya kayaknya hehehe. Sebenarnya dari kemarin-kemarin saya ingin menulis tentang
ini, dikarenakan kesibukkan yang terlalu padat saya bisa menulisnya hari ini
hahhaa kayak orang penting aja ya.. ide
untuk membuat artikel ini saya dapat dari sesuatu yang yang saya jumpai dalam
keseharian saya. Salah satu siswi saya menghampiri saya dan Curhat “Pak, saya
kok selalu terbayang-bayang wajah si A terus ya, apa mungkin saya dipelet,
padahal saya tidak suka sama dia”, kemudian ada lagi, sejumlah remaja di desaku
yang berkumpul di salah satu rumah orang di desaku yang katanya pintar pelet
sehingga didekati banyak remaja demi
mendapatkan ilmunya yang katanya ampuh hehehehe, tapi aku mikir katanya
peletnya ampuh tapi kok Istrinnya jelek ya, kenapa gak melet yang lebih wah
sedikit aja ya hahaha juskid….
Wah wah ternyata di Tahun 2014 masih ada pelet… bahkan
sampai ada yang diMaharkan atau diperjual-belikan tapi kok masih banyak pemuda yang
galau karena asmara ??? hahaha kita Tanya Galileo.. kalau kita melihat Ramalan Joyoboyo yang
isinya “mbesok akeh wong kang adol ilmu” yang artinya nanti akan banyak orang
yang jual ilmu, ramalan itu sudah mulai terbukti di era yang modern ini.
Pelet sendiri kalo menurut Kamus Besar bahasa Indonesia
adalah belang-belang pada kayu dan ada yang menyebutkan makanan ikan, coba anda
cek sendiri di kamus bahasa blog ini .. terus di mana yang berkaitan dengan
Klenik ? hahaha.. ok sekarang saya akan coba Tanya Wikipedia. Wah ternyata ini
ni penjelasan dari mbah Wikipedia : “Pelet merupakan jenis ilmu gaib yang
berfungsi untuk memengaruhi alam bawah sadar seseorang agar jatuh cinta kepada
orang yang mengirim pelet tersebut”. Nah tu.. cukup serem juga pnjelasan mbah
Wikipedia…
Menurut sepengetahuan saya, pelet itu memang ada. kata pelet
yang popular di jawa tidak memiliki arti tertentu, namun kini istilah pelet
merujuk pada sebuah ilmu yang digunakan untuk memikat hati lawan jenis. Jenis
pelet sendiri beraneka rupa dan mantra. Namun konon ilmu pelet yang paling
ampuh untuk menaklukkan hati pasangan adalah pelet jarang goyang dan aji semar
mesem. Dari pengamatan saya, kebanyakan orang yang memakai pelet adalah orang
yang kurang percaya terhadap kemampuan dirinya atau orang yang sedang berambisi
menaklukkan hati lawan jenis. Kalau untuk para remaja biasanya agar mendapatkan
cewe yang keren untuk ditunjukkan teman-temannya (Pamer).
Di Lumajang sendiri ilmu pelet yang terkenal adalah Lintrik,
Menurut dukun lintrik, ilmu Lintrik ini ilmu Pelet tingkat tinggi yang
menggunakan media kartu ceki atau kartu Remi (kartu belanda), dimana ilmu ini
digunakan untuk mengguna-guna agar
seorang jatuh cinta sehingga ingat terus kepda orang yang memeletnya. Ilmu ini
kebanyakan dimiliki oleh Dukun wanita, namun ada juga dukun lintrik yang
laki-laki.
Biasanya orang yang terkena ilmu Lintrik akan terus menerus
ingat kepada seorang yang sedang mengguna-gunanya dan jika tidak bertemu dengan
orang tersebut maka ia akan pusing kepalanya dan sangat tertekan pikirannya untuk
ingin bertemu, dan jika sudah ketemu dengan orang yang dimaksud maka akan lega
dan jika berpisah lagi maka akan pusing lagi dan begitu seterusnya. Tapi orang
yang terkena serangan lintrik akan enggan diobati. Karena itu merupakan
pengaruh ilmu lintrik tersebut. Wewww cukup serem kan
Ilmu lintrik tergolong ilmu sihir, di agama islam sendiri
ilmu ini diakui keberadaannya. Dan untuk menghindari agar tidak terkena lintrik
dari orang yang jail, ada 2 macam cara pokok yang harus dilakukan.
Yang pertama, seseorang harus mendekatkan diri pada
Tuhan baik lahir maupun batin, karena
mendekatkan diri pada Tuhan adalah tempat yang paling aman, contoh pengalaman
saya… ketika ada tournament Futsal, 1 hari sebelum pertandingan teman saya
minta antar ke rumah ahli pasang susuk, dia pasang susuk di situ katanya sudah
langganan, dia pasang susuk di kaki biar katanya lebih kuat.. harganya cukup
lumayan, satu kali pasang Rp. 350.000,-. Kemudian pas mau tanding, aku bilang
“coba kamu pikirkan jangan percaya dengan kekuatan susuk yang kamu pasang
kemarin”, dan benar juga.. selama pertandingan temanku ini kelihatan lemah,
kemudian bilang kepada saya kalau keampuhan susuk yang ia pakai tidak sekuat
seperti biasanya. Nah dari cerita saya tadi menunjukkan bahwa kalau seseorang
sudah percaya dengan sesuatu atau jimat dan lain-lain, mereka akan lupa pada
Tuhannya.. seakan Jimat itu menjadi satu-satunya tumpuannya.
Kedua, seseorang harus bisa menjaga perilaku terhadap sesama
manusia, terutama ucapan yang menyinggung perasaan lawan jenis. Karena ucapan
adalah senjata ampuh yang dapat menyelamatkan seseorang dan juga bisa
mencelakakan seseorang. Ini ada pengalaman teman saya yang usianya diatas saya
jauh.. dulu ketika saya masih SMA kelas satu kalau tidak salah, dia suka dengan
bunga desa di desa sebelah.. memang wanita yang dia sukai ini terhitung cantik
dan banyak pria yang mengejarnya apalagi dari keluarga kaya. Ketika menyatakan
cintanya, teman saya ini ditolak dengan kata-kata kasar, intinya menyinggung
perasaannya… teman saya menangis dan dia bilang kepada saya bahwa wanita yang
menyakitinya tidak akan pernah ketemu jodohnya, sampai-sampai dia melakukan
ritual duduk di atas rumah semut, dalam batin dia pasrah seandainya mati
dikroyok semut tidak apa-apa katanya… hehehe cukup ekstrem bukan, entah dia
dapat darimana ide ritual seperti itu. itulah kenekatan seorang pria wehehehe…
dan sampai sekarang wanita yang menghinanya dulu masih belum nikah/perawan tua.
Ketiga, seseorang yang memagari sendiri dirinya dengan ilmu
yang dimiliki dan diyakini atas bimbingan dari seorang Guru kerohaniannya.
Semua yang ada di bumi ini mempunyai Kosekwensi
masing-masing, itulah sebabnya orang-orang bijaksana di pedesaan tidak
mengijinkan anak-anaknya mempelajari pelet. Persoalannya bukan karena khawatir
anaknya nanti akan menggunakan untuk mengumbar nafsu. Melainkan lebih karena
mitos yang berkembang di daerah pedesaan bahwa umumnya orang yang memiliki ilmu
pelet (jika ilmunya sudah mendarah daging) hidupnya akan susah.
Orang jawa menyebutnya resiko yang di hadapi para pemegang
ilmu pelet adalah hidup melarat yang diistilahkan dengan (ora duwe awu
sethakir) yang artinya, tidak memiliki abu (tanah) sebungkus pisang. Sudah
tentu keyakinan seperti itu karena pinisepuh itu melihat kehidupan yang dialami
orang-orang yang dikenal menguasai ilmu pelet yang pada umumnya amburadul.
Tapi apakah benar pelet identik dengan kemiskinan ? kalau
menurut saya, itu lebih disebabkan kesalahan dalam menggunakan ilmu tersebut,
sebagai contoh, karena merasa punya ilmu pelet, menyebabkan orang tidak bisa
mengendalikan diri. Kemudahan orang dalam menggaet orang (lawan jenis) yang
pada umumnya bermodalkam komat-kamit.
Akibatnya sepanjang hidupnya, dia hanya menunjukkan keakuan
diri dan memburu kesenangan tanpa mempertimbangkan sisi kehidupan ekonominya
sering terabaikan. Oleh karena itu, sebagian orang tua jawa menempatkan ilmu
pelet sebagai ilmu yang tidak untuk di pelajari anak cucunya, takut di salah
gunakan untuk kawin cerai saja dan pada akhirnya ekonominya hancur berantakan/
mlarat.
Itu saja artikel mengenai pelet dari saya, semoga bermanfaat ... dan hati-hati jangan sembarangan main pelet hehehe...
No comments:
Post a Comment