Tuesday, February 25, 2014

Ilmu Pelet

Kali ini saya akan coba bahas tentang masalah Klenik weee serem ya kayaknya hehehe. Sebenarnya dari kemarin-kemarin saya ingin menulis tentang ini, dikarenakan kesibukkan yang terlalu padat saya bisa menulisnya hari ini hahhaa kayak orang penting aja ya..  ide untuk membuat artikel ini saya dapat dari sesuatu yang yang saya jumpai dalam keseharian saya. Salah satu siswi saya menghampiri saya dan Curhat “Pak, saya kok selalu terbayang-bayang wajah si A terus ya, apa mungkin saya dipelet, padahal saya tidak suka sama dia”, kemudian ada lagi, sejumlah remaja di desaku yang berkumpul di salah satu rumah orang di desaku yang katanya pintar pelet sehingga didekati banyak remaja demi  mendapatkan ilmunya yang katanya ampuh hehehehe, tapi aku mikir katanya peletnya ampuh tapi kok Istrinnya jelek ya, kenapa gak melet yang lebih wah sedikit aja ya hahaha juskid….

Wah wah ternyata di Tahun 2014 masih ada pelet… bahkan sampai ada yang diMaharkan atau diperjual-belikan tapi kok masih banyak pemuda yang galau karena asmara ??? hahaha kita Tanya Galileo..  kalau kita melihat Ramalan Joyoboyo yang isinya “mbesok akeh wong kang adol ilmu” yang artinya nanti akan banyak orang yang jual ilmu, ramalan itu sudah mulai terbukti di era yang modern ini.

Pelet sendiri kalo menurut Kamus Besar bahasa Indonesia adalah belang-belang pada kayu dan ada yang menyebutkan makanan ikan, coba anda cek sendiri di kamus bahasa blog ini .. terus di mana yang berkaitan dengan Klenik ? hahaha.. ok sekarang saya akan coba Tanya Wikipedia. Wah ternyata ini ni penjelasan dari mbah Wikipedia : “Pelet merupakan jenis ilmu gaib yang berfungsi untuk memengaruhi alam bawah sadar seseorang agar jatuh cinta kepada orang yang mengirim pelet tersebut”. Nah tu.. cukup serem juga pnjelasan mbah Wikipedia…
Menurut sepengetahuan saya, pelet itu memang ada. kata pelet yang popular di jawa tidak memiliki arti tertentu, namun kini istilah pelet merujuk pada sebuah ilmu yang digunakan untuk memikat hati lawan jenis. Jenis pelet sendiri beraneka rupa dan mantra. Namun konon ilmu pelet yang paling ampuh untuk menaklukkan hati pasangan adalah pelet jarang goyang dan aji semar mesem. Dari pengamatan saya, kebanyakan orang yang memakai pelet adalah orang yang kurang percaya terhadap kemampuan dirinya atau orang yang sedang berambisi menaklukkan hati lawan jenis. Kalau untuk para remaja biasanya agar mendapatkan cewe yang keren untuk ditunjukkan teman-temannya (Pamer).

Di Lumajang sendiri ilmu pelet yang terkenal adalah Lintrik, Menurut dukun lintrik, ilmu Lintrik ini ilmu Pelet tingkat tinggi yang menggunakan media kartu ceki atau kartu Remi (kartu belanda), dimana ilmu ini digunakan untuk  mengguna-guna agar seorang jatuh cinta sehingga ingat terus kepda orang yang memeletnya. Ilmu ini kebanyakan dimiliki oleh Dukun wanita, namun ada juga dukun lintrik yang laki-laki.

Biasanya orang yang terkena ilmu Lintrik akan terus menerus ingat kepada seorang yang sedang mengguna-gunanya dan jika tidak bertemu dengan orang tersebut maka ia akan pusing kepalanya dan sangat tertekan pikirannya untuk ingin bertemu, dan jika sudah ketemu dengan orang yang dimaksud maka akan lega dan jika berpisah lagi maka akan pusing lagi dan begitu seterusnya. Tapi orang yang terkena serangan lintrik akan enggan diobati. Karena itu merupakan pengaruh ilmu lintrik tersebut. Wewww cukup serem kan
Ilmu lintrik tergolong ilmu sihir, di agama islam sendiri ilmu ini diakui keberadaannya. Dan untuk menghindari agar tidak terkena lintrik dari orang yang jail, ada 2 macam cara pokok yang harus dilakukan.

Yang pertama, seseorang harus mendekatkan diri pada Tuhan  baik lahir maupun batin, karena mendekatkan diri pada Tuhan adalah tempat yang paling aman, contoh pengalaman saya… ketika ada tournament Futsal, 1 hari sebelum pertandingan teman saya minta antar ke rumah ahli pasang susuk, dia pasang susuk di situ katanya sudah langganan, dia pasang susuk di kaki biar katanya lebih kuat.. harganya cukup lumayan, satu kali pasang Rp. 350.000,-. Kemudian pas mau tanding, aku bilang “coba kamu pikirkan jangan percaya dengan kekuatan susuk yang kamu pasang kemarin”, dan benar juga.. selama pertandingan temanku ini kelihatan lemah, kemudian bilang kepada saya kalau keampuhan susuk yang ia pakai tidak sekuat seperti biasanya. Nah dari cerita saya tadi menunjukkan bahwa kalau seseorang sudah percaya dengan sesuatu atau jimat dan lain-lain, mereka akan lupa pada Tuhannya.. seakan Jimat itu menjadi satu-satunya tumpuannya.

Kedua, seseorang harus bisa menjaga perilaku terhadap sesama manusia, terutama ucapan yang menyinggung perasaan lawan jenis. Karena ucapan adalah senjata ampuh yang dapat menyelamatkan seseorang dan juga bisa mencelakakan seseorang. Ini ada pengalaman teman saya yang usianya diatas saya jauh.. dulu ketika saya masih SMA kelas satu kalau tidak salah, dia suka dengan bunga desa di desa sebelah.. memang wanita yang dia sukai ini terhitung cantik dan banyak pria yang mengejarnya apalagi dari keluarga kaya. Ketika menyatakan cintanya, teman saya ini ditolak dengan kata-kata kasar, intinya menyinggung perasaannya… teman saya menangis dan dia bilang kepada saya bahwa wanita yang menyakitinya tidak akan pernah ketemu jodohnya, sampai-sampai dia melakukan ritual duduk di atas rumah semut, dalam batin dia pasrah seandainya mati dikroyok semut tidak apa-apa katanya… hehehe cukup ekstrem bukan, entah dia dapat darimana ide ritual seperti itu. itulah kenekatan seorang pria wehehehe… dan sampai sekarang wanita yang menghinanya dulu masih belum nikah/perawan tua.

Ketiga, seseorang yang memagari sendiri dirinya dengan ilmu yang dimiliki dan diyakini atas bimbingan dari seorang Guru kerohaniannya.
Semua yang ada di bumi ini mempunyai Kosekwensi masing-masing, itulah sebabnya orang-orang bijaksana di pedesaan tidak mengijinkan anak-anaknya mempelajari pelet. Persoalannya bukan karena khawatir anaknya nanti akan menggunakan untuk mengumbar nafsu. Melainkan lebih karena mitos yang berkembang di daerah pedesaan bahwa umumnya orang yang memiliki ilmu pelet (jika ilmunya sudah mendarah daging) hidupnya akan susah.
Orang jawa menyebutnya resiko yang di hadapi para pemegang ilmu pelet adalah hidup melarat yang diistilahkan dengan (ora duwe awu sethakir) yang artinya, tidak memiliki abu (tanah) sebungkus pisang. Sudah tentu keyakinan seperti itu karena pinisepuh itu melihat kehidupan yang dialami orang-orang yang dikenal menguasai ilmu pelet yang pada umumnya amburadul.

Tapi apakah benar pelet identik dengan kemiskinan ? kalau menurut saya, itu lebih disebabkan kesalahan dalam menggunakan ilmu tersebut, sebagai contoh, karena merasa punya ilmu pelet, menyebabkan orang tidak bisa mengendalikan diri. Kemudahan orang dalam menggaet orang (lawan jenis) yang pada umumnya bermodalkam komat-kamit.
Akibatnya sepanjang hidupnya, dia hanya menunjukkan keakuan diri dan memburu kesenangan tanpa mempertimbangkan sisi kehidupan ekonominya sering terabaikan. Oleh karena itu, sebagian orang tua jawa menempatkan ilmu pelet sebagai ilmu yang tidak untuk di pelajari anak cucunya, takut di salah gunakan untuk kawin cerai saja dan pada akhirnya ekonominya hancur berantakan/ mlarat.

Itu saja artikel mengenai pelet dari saya, semoga bermanfaat ... dan hati-hati jangan sembarangan main pelet hehehe...

No comments: