Sambil istirahat di
bawah pohon beringin, dengan angin yang
sepoi –sepoi menyejukkan tubuh yang sedikit lelah juga ditemani
secangkir kopi hitam buatan Nyik lam. Ya… itulah suasana dimana aku sedang
menulis tulisan di blogku ini hehehe..
Tulisan ini sebenarnya
hanya ungkapan kemirisan di dalam hati setelah nonton acara Hitam Putih Trans 7
tadi malam, yang temanya membahas kesadisan pasangan Mahasiswa yang tega
membunuh mantan pacar si cowo. Pertanyaan saya sampai sekarang, kok sampai hati
dua sejoli ini dalangi pembunuhan sadis.
Dari berita yang pernah
saya lihat, kronologis pembunuhan itu adalah muncul ide dari Hafid (mantan
korban) untuk menghabisi nyawa Mahasiswi Psikologi Universitas Bunda Mulia,
yang bernama ade. Hafit yang pernah menjalin kasih bersama Ade itu kecewa,
karena korban tidak lagi mau ditemui dan dihubungi.
Rupanya, pemilik nama
lengkap Ahmad Imam Al Hafitd bin Sumatri
Ownie, masih memendam rasa dan berharap bisa kembali. Perasaan sakit
hati itulah yang membuatnya gelap mata. Dan dia merencanakan pembunuhan bersama
Assyfa, kekasih barunya itu.
Kbetulan, Assyifa juga
tidak senang dengan keberadaan Ade. Dia cemburu, Khawatir Hafidt dan Ade
berpacaran lagi. Pembunuhan direncanakan selama satu pekan.
Pembunuhannyapun
sungguh tragis yaitu dianiaya terlebih dahulu dengan cara disetrum menggunakan
alat berdaya 330 Volt hingga pinsan. Melihat korbannya tak berdaya, Hafidt
menyumpal mulut Ade dengan kertas Koran. Karena kesulitan bernafas, Ade
akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Nah itulah sedikit
cuplikan kronologis pembunuhan tersebut. Kemudian ada lagi tadi pagi ketika
saya melihat berita Trans 7, ada seorang ibu yang tega membunuh anaknya dan dia
tidak merasa bersalah setelah membunuh karena dia telah mengantar anaknya ke surga
katanya. Kemudian ada lagi seorang laki-laki membakar pacarnya yang masih
berusia 15 tahun yang dikenalnya melalui facebook. Dapat keyakinan dari mana itu ? hehehe.
Sebegitu bahayanya kah sosmed ?
Minsed seperti itu
karena seseorang sedang tercuci otaknya, banyak orang yang tidak mengerti
tentang cuci otak atau juga yang dikenal dengan istilah Brainwashing.
Cuci otak bukan istilah
Klinis kesehatan. Pengertian sederhana dari cuci otak adalah pembentukan paradigma,
cara berfikir, atau keyakinan yang berbeda dari sebelumnya. Makanya ada yang
bilang lingkungan bisa mempengaruhi cara pandang, berfikir seseorang.
Cuci otak bisa juga dilakukan melalui media sosial
seperti misal facebook. Saya pernah gabung di Group facebook yang bernama "Temanku
Temannya Teman-Temanmu, Yuuuk Kita Berteman KHUSUS KOTA MALANG” di situ banyak
para Remaja dan Dewasa curhat tentang masalah pribadinya dan komentar atau
saran yang mereka dapat juga beragam. Saya berfikir dalam hati “kok masih ada
manusia kolot di kota pendidikan ini” hehehehe
Facebook termasuk
kategori bahaya terutama bagi remaja. Larry Rosen, psikolog di Cal State
Dominguez Hills, yang telah mempelajari dampak teknologi terhadap manusia
selama lebih dari 25 tahun mengungkapkan situs jejaring sosial seperti ini
berdampak buruk untuk anak dan remaja.
Ia mengungkapkan
temuannya dalam pertemuan tahunan American Psychological Association.
Menurutnya, remaja yang sering menggunakan facebook cenderung lebih mengeluhkan sakit perut,
gangguan tidur, kecemasan dan depresi.
Selain itu remaja dan
orang dewasa muda yang sering login facebook lebih narsis. “Situs jejaring
sosiall membuat seseorang lebih narsis
karena bisa mengiklankan dirinya sendiri 24 jam 7 hari seminggu menurut
keinginan pribadi”, kata Rosen.
Di antara pengguna dari
segala usia, Rosen menilai makin banyak orang menggunakan facebook, makin besar
kemungkinan mereka memiliki gangguan kepribadian antisocial, paranoia,
kecemasan dan penggunaan alcohol.
Sebagai langkah
antisipasi agar anda terhindar dari bahaya cuci otak yang bisa dilakukan oleh
siapa saja, sebaiknya anda hindari berkomunikasi dengan orang asing di dunia
maya, seperti chatting lewat media online. Pasalnya, pengaruh komunikasi lewat
media onine (dunia maya) yang dilakukan secara intensif sangat besar terhadap
pikiran alam bawah sadar. Bahkan, pengaruhnya jauh lebih besar bila
dibandingkan dengan pertemuan di dunia nyata. Komunikasi di dunia maya
(chatting) berdasar pada pikiran dan khayalan. Lawan bicara bukan berbentuk
fisik, melainkan hanya dalam bentuk gambar, foto, kata-kata, dan lain
sebagainya, yang semuannya tidak dapat disentuh.
Fakta di lapangan
memperlihatkan, banyak orang hilang setelah elakukan komunikasi intens di dunia
maya seperti facebook dengan orang yang tidak dikenal, baik dalam bentuk modus
penculikan, penjualan perempuan, penipuan, ataupun dalam modus cuci otak. Oleh
karena itu, hindari melakukan komunikasi dengan orang asing di dunia maya,
kalaupun terpaksa jangan terlalu intens, agar anda tidak menjadi salah satu
korban uci otak. Lebih jauh lagi, jangan sampai menemui orang yang dikenal
lewat dunia maya. Jikapun harus menemuinya, ajaklah orang yang dekat dengan
anda, entah itu tean atau keluarga, untuk menemani anda.
Orang-orang yang telah
tega membunuh , seperti kisah diatas tadi, termasuk orang-orang yang mudah
tercuci otaknya. Biasanya orang tipikal seperti ini memiliki ciri-ciri :
- Kondisi
Jiwa yang Labil
Maksudnya adalah orang
yang mempunyai pikiran tidak tenang dalam arti terdapat kegundahan yang
menyebabkan jiwanya labil. Misalnya, orang yang digelayuti perasaan negative,
bingung, atau ragu dngan identitas dirinya sendiri.
- Sikap
Angkuh dan Sombong
Orang-orang yang
sombong dan angkuh adalah mereka yang selalu bersikap egois dan bangga bahwa
apapun yang mereka percaya secara otomatis adalah benar, tidak boleh ditentang,
namun tidak didukung dengan pengetahuan yang luas dan mendasar. Orang dengan
tipikal seperti ini sangat mudah dipengaruhi pikirannya.
- Tekanan
Fisik dan Mental
Kondisi kejiwaan orang
semacam ini sangat labil, sementara orientasi hidupnya tidak menentu.
Akibatnya, otaknya mudah dipengaruhi untuk kemudian dicuci dengan keyakinan dan
paradigm baru.
Demikianlah artikel
saya kali ini, semoga yang saya paparkan, sedikit banyak memberikan manfaat
bagi anda…
Yeaaah kopi saya juga
Habis ternyata hahaha…
No comments:
Post a Comment