Wednesday, August 21, 2013

Dampak Psikis Dari Pornografi

Diakui atau tidak, sebetulnya tidak satu orang pun yang menganggap pornografi itu baik dinikmati setiap saat. Selalu akan ada konflik di dalam dirinya saat seseorang mulai melihat pornografi. Konflik ini akan menimbulkan rasa bersalah pada seseorang. Namun kebiasaan yang terus dipupuk, akan menutup rasa bersalah tersebut kemudian orang tersebut akan menganggap kecanduan pornografi itu adalah hal yang wajar. Seperti contoh :
Stop Pornografi


  • Ketika ada seorang remaja mengakses pornografi di internet, pada awalnya takut, rasa bersalah, dan berdebar-debar, namun pada akhimya setelah terbiasa, hal semacam ketakukan akan hilang dan dianggap wajar. Rasa bersalah yang selalu ditumpuk akan menggerogoti kesehatan jiwa. Apalagi jika norma yang dipahami orang tersebut sangat tinggi, maka kepribadiannya akan terpecah.
  • Mungkin pernah ditemui seseorang yang baik-baik saja, bahkan terkesan sangat alim, di pagi, siang dan sore hari. Akan tetapi, di malam hari dia bagai singa kelaparan, yang mengejar hal-hal pornografi guna memenuhi nafsu orang tersebut.
  • Dalam psikologi juga ditemukan bahwa mengintip (pepping) orang yang sedang melakukan hubungan suami-istri adalah suatu gangguan. Sehingga jelas bahwa orang yang suka dengan pornografi pun termasuk dalam gangguan tersebut.
  • Kalau menengok faktor lain, akan nampak bahwa orang yang sangat menyukai pornografi adalah seseorang yang sebenarnya memiliki persoalan hidup yang tidak selesai. Perilakunya menikmati pornografi hanyalah seperti permukaan gunung es saja. Bagaimana jadinya jika seseorang tidak menyelesaikan masalahnya namun malah berkubang di masalah lainnya? Tentu hidupnya tidak akan nyaman dan dapat mengalami gangguan kecemasan dan akan sulit dalam beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Hal tersebut juga mengakibatkan seseorang tidak stabil secara emosi. Tentu saja ini dapat dipahami karena orang dengan kecanduan situs jejaring facebook saja bisa menjadi tidak sabar saat menghadapi realita, apalagi orang yang kecanduan pornografi.
    Memang kecanduan pornografi adalah kecanduan yang paling sulit diubah karena hal-hal yang terkait dengan seksual memang sangat manusiawi, untuk segala usia. Bagi remaja yang suka dengan pornografi, ia akan mengalami kesulitan berkonsentrasi di dalam belajar. Sudah dapat diprekdisikan hasilnya, pasti akan membuat mereka tidak berprestasi dan gagal dalam hal akademis dan karier. Di dalam pikirannya akan selalu terbayang hal-hal porno yang pernah mereka lihat sebelumnya, seperti pornografi di intemet, VCD, buku bacaan dan lain sebagainya.
    Efek lainnya adalah, bagi suami dan istri yang kecanduan pornografi akan dihinggapi rasa kurang percaya diri. Mereka akan kesulitan dalam melakukan hubungan suami- istri jika tidak terlebih dahulu melihat hal-hal yang berbau pornografi. Efek yang mendalam adalah bagi sang istri. Ia akan mengalami luka di hatinya, karena merasa tidak dapat lagi menarik hati sang suami. Jika suami mau melakukan hubungan intim, itu bukan berarti suami mengasihi istri, tetapi hanya karena terangsang akibat pornografi. Dalam hal ini, keutuhan rumah tangga benar-benar menjadi taruhannya!
    Perlu diketahui bahwa pornografi akan membuat seseorang bernafsu tinggi, yang membuat kehancuran di dalam dirinya sendiri. Bukan hanya diri sendiri yang hancur, tetapi pasangan pelaku pornografi juga akan terkena dampaknya pula. Hal ini karena pornografi bisa menghilangkan kealamiahan sebuah hubungan suami-istri yang normal. Pornografi sebagai penghangat hubungan suami istri merupakan alasan untuk membenarkan perilakunya. Padahal hubungan suami-istri yang sehat adalah berlandaskan kasih dan keterbukaan. Bukan berlandaskan nafsu semata.
    Mungkin bisa dibayangkan, apa jadinya keturunan yang merupakan hasil dari hawa nafsu semata? Dari pemaparan beberapa dampak negatif pornografi di atas, nampak bahwa pornografi sebenamya sesuatu yang dapat merusak diri sendiri dan orang lain. Maka sangat jelas bahwa dampak dari pornografi merupakan suatu dampak negatif yang tidak hanya dapat dilihat dari tindak kejahatan kepada orang lain, tetapi juga karena merugikan diri sendiri. Untuk itulah diperlukan adanya penanganan serius dalam hal pornografi.


     http://sodoel.wen.ru/stop-porn.html

    No comments: