Anak –anak zaman sekarang terutama yang
memasuki usia remaja atau pasangan muda di Indonesia pun menjadi budaya
latah dengan mengikuti Vday dengan mengartikan rasa cinta hanya sebatas
pada berbagi hadiah atau coklat dengan mengucapkan rasa kasih sayang
itu sesungguhnya kita telah keliru.Sebenarnya V daya tidak hanya
berbungan dengan hal-hal tersebut,namun, lebih identik lagi dengan
kondom dan seks bebas (red). Berdasarkan pantauan dari beberapa daerah
pun permintaan kondom menjelang Vday semakin meningkat pesat ,lebih
parahnya lagi fenomena ini pun terjadi secara merata di semua daerah
Seks bebas memang sudah menjadi semacam
kebudayaan di kota-kota besar. Terbukti 1,3 juta Anak Baru Gede (ABG) di
Jakarta pernah melakukan hubungan intim. Bahkan riset yang dilakukan
oleh Universitas Indonesia menunjukkan bahwa 650 ribu perempuan remaja
sudah kehilangan keperawanannya. Dengan kata lain banyak dari mereka
yang telah melakukan hubungan seks di luar nikah. Kepala BKKBN, Dr.
Sugiri Syarief dalam acara “Workshop Generasi Berencana dan Berkarakter”
menyampaikan bahwa 50% dari total ABG yang berusia 15-17 pernah
melakukan seks bebas. (nyatanyatafakta.info)
Budaya vday pun kini telah
mentransformasikan berbagai macam budaya yang ada. Misalkan di Inggris
pada 14 Februari dijadikan sebagai hari Impoten Nasional dengan tujuan
meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman impotensi 2 juta
pria Inggris. Lebih parahnya lagi di As 14 februari pun dijadikan
sebagai Pekan Kondom Nasional yang dimaksudkan sebagai kampanye nasional
penggunaan kondom karena setiap perayaan vday selalu di ikuti dengan
kasus HIV/AIDS. Padahal tingkat keggalan kondom pun mencapai 33,3%,
sehingga bisa dikatakan bahwa kondom pun tidak bisa di cegah.
Budaya Valentine memang telah bertranformasi
menjadi berbagai macam budaya yang ada. Di Inggris, pada 14 Februari
malah dicanangkan sebagai Hari Impoten Nasional dengan tujuan
meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman impotensi 2 juta
pria inggris. Bahkan di AS lebih parah lagi, 14 Februari dijadikan
sebagai Pekan Kondom Nasional yang dimaksudkan sebagai kampanye nasional
penggunaan kondom, karena setiap perayaan V-Day selalu diikuti dengan
peningkatan kasus HIV/AIDS. Padahal tingkat kegagalan kondom mencapai
33,3 persen, sehingga bisa dikatakan bahwa kondom tidak bisa mencegah
secara penuh penularan penyakit mematikan ini.
Asal kalian tahu di sisi lain,ada para ahli
sejarah yang mencoba mengurutkan kembali sejarahnya tersebut. Lalu
mereka mengatakan bahwa budaya ini telah ada semenjak abad ke 4 SM,
pada awalnya Vday itu bukanlah hari kasih sayang dan tanggalnya pun
bukan tanggal 14 Februari nah…. Sebenarnya tanggal 15 februari
dilaksanakan itu untuk menghormati Dewa Lupercus (dewa kesuburan yang
dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing),acaranya
tersebut dengan mengadakan upacara yang didalamnya di selingi dengan
sesi untuk mengambil undiannya itu dengan tujuan untuk mencari pasangan.
Nah…..untuk para gadis yang atau wanita yang belum mendapat pasangannya
akan dituliskan di dalam sebuah kertas kemudian memassukan ke dalam
sebuah tempat itu untuk di undi,berikutnya para lelaki pun juga akan
menarik gulungan kertas yang diberikan secara acak dengan berisikan nama
para wanita itu tadi yang di undi.Setelah itu mereka hanya menikah
untuk periode satu tahun hingga upacara tahun depannya lagi dan sesudah
mereka ditinggalkan begitu saja.(naudzubillah……..) dan kalau tidak dapat
pasangannya lagi para wanita pun akan melakukan hal yang sama kembali
sampai seterusnya . Sedangkan sementara itu di ceritakan lagi bahwa pada
tanggal !4 Februari 269 M telah meninggalnya seorang pendeta Kristen
sekaligus seorang dokter(tabib) dan dikenal dengan nama Valentine ,ia
hidup pada saat di masa Kaisar Claudius yang dikenal luas sebagai serang
kaisar yang kejam dan ia sangat membenci kaisar tersebut.
Sesuai perkembangannya yang selalu mengikuti
zaman ini, Hari Kasih Sayang atau Valentine Day’s ini pun menjadi
semacam rutinitas atau budaya ritual bagi kaum gereja. Agar tidak
terlihat formal, maka perayaan ini dibungkus dengan saling memberi
hadiah dan hiburan-hiburan.
Di Indonesia pun kini tanggal 14 februari
menjadi budaya yang latah tidak hanya menjadi satu moment dengan
menyatakan cintanya saja dari pasangan muda tersebut namun mereka
(pasangan muda ) pun telah jatuh terjerumus pada perayaan yang maksiat
ini yang sedemikian luar biasa besar. Prilaku seks bebas pun makin
meningkat pada saat di valentine ini bukanlah sebuah isepan jempol
belaka aja namun memang benar adanya. Baik kita bisa lihat di
minimarket –minimarket kota besar di sana juga ditemukannya berbagai
macam produk makanan vday yang di jual bersamaan dengan kondom seperti
coklat . biasanya tanggal 14 februari ini akan terjadi free sex secara
besar-besaran dan untuk memfasilitasi hal tersebut dengan berbagai macam
produk kondom dijual berbagai macam produk makanan yang berhadiah
kondom.
Maka kalian harus bersyukur tidak perlu iri
dengan budaya vday ini rasa cinta kasih kepada siapa pun tidak pernah
terbatas tidak perlu moment vday saja kita di berikan cinta kasih
terhadap sesame manusia,hewan ,tumbuhan. Tidak pernah lupakan cinta
kasih orang tua kalian yang mendidik dan merawat kalian.Yang tidak pernah kita harus bersyukur terhadap Tuhan YME . Lebih baik kalian menikah aja.
No comments:
Post a Comment