Berita : Tokoh
Reporter : Lutfiati
Lumajang- Sukses menjadi dosen di Universitas Nottingham tidak membuat Hadi susanto
(32 tahun) lupa akan tempat kelahirannya. Pria asal Kunir Kidul
Lumajang ini selalu menyempatkan pulang untuk mengunjungi kampung
halamannya. Ayah dari dua orang anak ini jika pulang ke kampung
halamannya selalu menyempatkan diri uantuk datang ke sekolahnya dulu.
Hadi susanto pria kelahiran Lumajang, 27 Januari 1979 ini tidak hanya
datang ke sekolah saja tetapi dia juga memberikan semangat dan motivasi
untuk adik-adiknya.
"saya hanya bisa memberikan semangat dan motivasi saja kepada mereka
untuk berubah ke arah yang lebih baik," ujar Hadi kepada
Pedomannusantara.com.
Ia menceritakan bahwa sebagai alumni dari SMAN 2 Lumajang ia berkewajiban untuk memberi semangat adik-adiknya.
"saya dulu lahir dan besar di Lumajang,bersekolah disini sehingga saya
merasa berkewajiban untuk memberikan semangat kepada adik-adik saya yang
sekarang menuntut ilmu disini," ujarnya.
Hadi pun bercerita bagaimana kisah dia ketika menuntut ilmu di Lumajang mulai dari SD sampai SMA.
"dulu saya bersekolah di SD Kunir 1, lalu melanjutkan ke SMPN Kunir dan bersekolah di SMAN 2 Lumajang," tambahnya.
Hadi tidaklah terlahir dari keluarga yang kaya raya, akan tetpi
semangatnya untuk menuntut ilmu begitu tinggi. Berbeda dengan zaman
sekarang jika pergi ke sekolah di manjakan oleh fasilitas kendaraan
bermotor, sewaktu SMA dulu Hadi selalu ditemani dengan sepeda ontel
menuju kota Lumajang. Bukanlah jarak yang dekat dari Kunir ke Lumajang
akan tetapi tanpa mengenal rasa lelah Hadi tiap hari melakoninya hingga
dia tamat dari SMA.
Setamat dari SMA Hadi lulus dari UMPTN dan diterima di ITB dengan jurusan Matematika,
dimana bagi sebagian orang Matematika adalah pelajaran yang begitu
rumit. Hadi menganggap bahwa matematika adalah hal yang mudah, sejak
kecil dia menyukai pelajaran ini. Kesulitan yang dihadapi Hadi tidak
hanya sampai di SMA saja akan tetapi berlanjut sampai kuliah. Ia
dituntut harus bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri sehingga
memutuskan untuk menjadi guru privat.
Walaupaun berkuliah di jurusan Matematika yang dianggap rumit oleh
sebgaian orang tidak membuat Hadi lulus molor, dia lulus kulih tepat
waktu dan bahkan menjadi lulusan terbaik di ITB. Kesulitan-kesulitan
yang dialami Hadi lama kelamaan membuahkan hasil, kerena prestasinya
yang bagus dia mendapatkan penghargaan dan berkesempatan berkunjung ke
Universitas Twente Belanda. Di Universitas Twente inilah Hadi
berkesempatan untuk melanjutkan S2 dan S3 nya, dan disinilah gelar
doktor dicapainya.
Setelah lulus dari Universitas Twente, Hadi mulai menikmati jerih payahnya, dia menjadi dosen tidak tetap di University Of Massachusetts di Amerika. Tidak lama setelah itu Hadi menjadi dosen di University of Nottingham
di Inggris. Bagi Hadi kesempatan tidak akan datang dua kali, sehingga
dia benar-benar memanfaatkan kesempatan yang datang padanya. Kini putra
daerah Lumajang ini benar-benar menikmati hasil dari jerih payahnya.
"modal dasar dari semua itu adalah semangat, dengan memberikan semangat
dan motivasi saya berusaha membantu perubahan ke arah yang lebih baik,"
pungkasnya (lut/pim)
No comments:
Post a Comment