BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan
merupakan bagian yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari
pembangunan nasional. Oleh karena itu pembangunan di bidang pendidikan
merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan sumberdaya manusia agar mampu
bersaing dalam menghadapi perkembangan zaman. Karena pentingnya bidang
pendidikan tersebut maka komponen yang terkait dalam dunia pendidikan baik
keluarga, masyarakat, dan juga pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
Meningkatkan
kualitas pembelajaran merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan
dalam suatu proses belajar mengajar untuk meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini
merupakan tugas bagi masing-masing sekolah dan yang paling utama adalah bagi
guru sebagai tenaga pengajar. Guru harus selalu kreatif dan inovatif dalam
melakukan pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan
dan antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar, sehingga pembelajaran
yang dilaksanakan berkualitas dan prestasi yang dicapai siswa memuaskan. Metode
pembelajaran yang dipilih harus sesuai dengan materi pelajaran yang akan
disampaikan, karena pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan membantu tercapainya
tujuan pembelajaran.
Seiring dengan diterapkannya
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mulai tahun 2006 lalu, guru tidak
bisa lagi mempertahankan paradigma lama yaitu guru merupakan pusat kegiatan
belajar di kelas (teacher center). Hal ini nampaknya masih banyak diterapkan di
ruang-ruang kelas dengan alasan pembelajaran seperti ini merupakan pembelajaran
yang paling praktis dan tidak menyita waktu. Hal ini menyebabkan siswa
cenderung jenuh, bosan dan akhirnya kurang tertarik terhadap pembelajaran yang
berlangsung. Hal ini berpengaruh terhadap capaian hasil belajar siswa.
Secara umum keberhasilan proses belajar mengajar dapat
ditinjau dari dua faktor, yaitu:
1. Faktor guru
1. Faktor guru
a.
Penggunaan
metode mengajar yang sesuai dengan materi yang diajarkan
b.
Penguasaan
guru terhadap materi yang disampaikan
c.
Pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan
2.
Faktor siswa
a.
Seberapa
besar minat dan kemampuan siswa dalam belajar
b.
Kemampuan
siswa untuk mempelajari buku-buku bacaan sebagai sumber belajar
Berdasarkan pengamatan dan observasi yang telah dilakukan di SMAN X, pembelajaran geografi yang dilakukan guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional ceramah dan pembelajaran berpusat pada guru.
Berdasarkan pengamatan dan observasi yang telah dilakukan di SMAN X, pembelajaran geografi yang dilakukan guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional ceramah dan pembelajaran berpusat pada guru.
Guru geografi tidak menyadari bahwa
metode pembelajaran konvensional yang dilakukan monoton dan membosankan
sehingga para siswa menjadi kurang antusias, cenderung pasif, dan kurang
tertarik dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu dalam pembelajaran guru
juga tidak menggunakan media yang menarik. Hal inilah yang menyebabkan hasil
belajar yang dicapai siswa cenderung rendah. Kenyataannya di lapangan, guru
merasa kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran yang tepat untuk mata
pelajaran geografi karena guru sudah terbiasa dengan metode ceramah yang dirasa
paling mudah dilaksanakan. Selain dari faktor guru, rendahnya hasil belajar
siswa juga dapat disebabkan karena faktor dari siswa, salah satunya yaitu minat
belajar. Pada saat pelajaran geografi berlangsung siswa cenderung pasif di
dalam kelas, hanya beberapa siswa yang terlihat mencatat penjelasan guru,
sedikit yang mempunyai buku literatur, dan sedikit siswa yang bertanya. Hal ini
menunjukkankan bahwa siswa kurang berminat dalam mengikuti pelajaran geografi.
Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran geografi dapat menyebabkan hasil
belajar siswa kurang maksimal dan ketidaktertarikan siswa terhadap pelajaran
yang bersangkutan. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003: 57) yang
mengemukakan:
"Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan-segan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu."
"Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan-segan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu."
Reber
dalam Syah (1995:136) menyatakan bahwa minat banyak bergantung pada
faktor-faktor internal seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi,
dan kebutuhan. Minat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar dalam
bidang-bidang studi tertentu. Misalnya seorang siswa menaruh perhatian besar
terhadap mata pelajaran geografi akan memusatkan perhatiannya lebih banyak
daripada siswa lainnya. Kemudian karena pemusatan perhatiannya lebih intensif
terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat,
dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
Berdasarkan permasalahan tersebut,
maka perlu diadakan perbaikan terhadap strategi pembelajaran yang berkaitan
dengan model pembelajaran yang digunakan guru, yaitu dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu dari
banyak model pembelajaran yang dapat dipilih untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Pembelajaran kooperatif lebih melibatkan siswa secara langsung
untuk aktif dalam pembelajaran. Jadi dengan diterapkannya model pembelajaran
ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa terhadap
pelajaran geografi.
Berdasarkan informasi dari guru,
siswa menganggap bahwa materi pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan
Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi merupakan materi yang sulit untuk
dipelajari dan dipahami. Guru juga merasa kesulitan dalam menyampaikan materi
karena keterbatasan waktu dan banyaknya materi yang tercakup dalam KD tersebut
yang meliputi siklus hidrologi, berbagai macam perairan darat, dan perairan
laut. Luasnya cakupan materi tersebut dengan hanya diterapkan metode ceramah
saja menjadikan siswa sangat sulit memahami materi tersebut. Hal ini
ditunjukkan pula dengan perolehan nilai siswa pada Kompetensi Dasar
Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi yang
cenderung rendah dari tahun ke tahun dan lebih rendah pula dibandingkan dengan
KD lain pada semester genap.
Apabila dibandingkan dengan
Kompetensi Dasar lain pada semester genap, nilai rata-rata siswa pada
Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di
Muka Bumi juga lebih rendah pada tahun XXXX.
Dari data tersebut menunjukkan masih
rendahnya hasil belajar siswa SMAN X pada Kompetensi Dasar Menganalisis
Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi. Oleh karena itu perlu
diadakan suatu penerapan metode pembelajaran baru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada Kompetensi Dasar tersebut.
Berdasarkan nilai ulangan pada mid
semester genap tersebut menunjukkan bahwa kelas X mempunyai nilai rata-rata kelas
yang paling rendah dibanding dengan kelas lain. Oleh karena itu penelitian ini
dilaksanakan pada kelas X. Di dalam pembelajaran kooperatif dikenal berbagai
metode pembelajaran salah satunya adalah metode Numbered Heads Together (NHT).
NHT merupakan pendekatan struktur informal dalam cooperative learning. NHT
merupakan struktur sederhana dan terdiri atas 4 tahap yaitu Penomoran
(numbering), Mengajukan Pertanyaan (Questioning), Berpikir Bersama (Heads
Together), dan Menjawab (Answering) yang digunakan untuk mereview fakta-fakta
dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur interaksi para siswa.
Prinsipnya metode ini membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, dan setiap siswa dalam kelompok akan mendapatkan nomor, nomor inilah yang digunakan sebagai patokan guru dalam menunjuk siswa untuk mengerjakan tugasnya. Selain itu pembagian kelompok juga dimaksudkan agar setiap siswa dapat bertukar pikiran dalam menyelesaikan semua permasalahan yang ditugaskan oleh guru secara bersama-sama sehingga diharapkan setiap siswa akan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Metode ini berupaya meningkatkan aktivitas siswa untuk aktif dalam belajar secara kelompok, sehingga akan menimbulkan minat dan motivasi yang tinggi dalam belajar baik secara individu maupun kelompok.
Prinsipnya metode ini membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, dan setiap siswa dalam kelompok akan mendapatkan nomor, nomor inilah yang digunakan sebagai patokan guru dalam menunjuk siswa untuk mengerjakan tugasnya. Selain itu pembagian kelompok juga dimaksudkan agar setiap siswa dapat bertukar pikiran dalam menyelesaikan semua permasalahan yang ditugaskan oleh guru secara bersama-sama sehingga diharapkan setiap siswa akan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Metode ini berupaya meningkatkan aktivitas siswa untuk aktif dalam belajar secara kelompok, sehingga akan menimbulkan minat dan motivasi yang tinggi dalam belajar baik secara individu maupun kelompok.
Penerapan metode NHT ini sesuai
dengan karakteristik pada KD Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap
Kehidupan di Muka Bumi karena dengan melakukan diskusi siswa dapat bertukar
pikiran mengenai materi yang dipelajari, sehingga siswa tidak diibaratkan
sebagai botol kosong yang kemudian diisi oleh guru. Dengan metode ini semua
siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk melaporkan hasil diskusi, sehingga
semua anggota kelompok dituntut untuk memahami materi yang dipelajari. Metode
NHT menuntut siswa untuk berdiskusi dengan sungguh-sungguh, tidak hanya
mengandalkan pada siswa yang pandai, sehingga memungkinkan siswa untuk memahami
materi dan hasil belajar siswa meningkat.
Dalam upaya peningkatan minat dan hasil belajar siswa tersebut, maka perlu dilaksanakan tindakan perbaikan berkaitan dengan penggunaan metode pembelajaran geografi, khususnya pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi. Dengan perumusan judul penelitian sebagai berikut: "Penerapan Metode Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Geografi pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi Siswa Kelas X SMAN X Tahun XXXX/XXXX"
Dalam upaya peningkatan minat dan hasil belajar siswa tersebut, maka perlu dilaksanakan tindakan perbaikan berkaitan dengan penggunaan metode pembelajaran geografi, khususnya pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi. Dengan perumusan judul penelitian sebagai berikut: "Penerapan Metode Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Geografi pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi Siswa Kelas X SMAN X Tahun XXXX/XXXX"
B. Perumusan Masalah
Perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah penerapan Metode Numbered
Heads Together (NHT) dapat meningkatkan minat belajar
geografi pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi Siswa
Kelas X SMAN X tahun ajaran XXXX/XXXX?
2. Apakah penerapan Metode Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar geografi pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi Siswa Kelas X SMAN X tahun ajaran XXXX/XXXX?
2. Apakah penerapan Metode Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar geografi pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi Siswa Kelas X SMAN X tahun ajaran XXXX/XXXX?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan
yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peningkatan minat belajar Geografi dengan menerapkan Metode Numbered Heads Together (NHT) pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi Siswa Kelas X SMAN X Tahun XXXX/XXXX.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Geografi dengan menerapkan Metode Numbered Heads Together (NHT) pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi Siswa Kelas X SMAN X Tahun XXXX/XXXX.
1. Untuk mengetahui peningkatan minat belajar Geografi dengan menerapkan Metode Numbered Heads Together (NHT) pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi Siswa Kelas X SMAN X Tahun XXXX/XXXX.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Geografi dengan menerapkan Metode Numbered Heads Together (NHT) pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi Siswa Kelas X SMAN X Tahun XXXX/XXXX.
C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat
Teoretis
a.
Memberikan kontribusi keilmuan yang bermanfaat dalam dunia pendidikan mengenai
penerapan pembelajaran kooperatif dengan Metode Numbered Heads Together (NHT)
untuk peningkatan minat dan hasil belajar siswa mata pelajaran geografi
terutama pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap
Kehidupan di Muka Bumi.
b.
Sebagai acuan pembelajaran yang inovatif dan mendukung teori pembelajaran
kooperatif.
c.
Menjadi bahan pembanding, pertimbangan, dan pengembangan bagi penelitin di masa
yang akan datang di bidang dan permasalahan yang sejenis atau bersangkutan.
2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi Siswa
1)
Mendapatkan kemudahan dalam belajar dan lebih mudah memahami materi geografi yang disampaikan oleh guru.
2) Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran geografi.
b.
Bagi Guru
1)
Sebagai masukan bagi guru geografi dalam menentukan metode mengajar yang tepat
sesuai dengan materi yang bersangkutan, dalam rangka peningkatan minat dan
hasil belajar siswa.
2)
Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran.
3)
Mengatasi kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran geografi.
c.
Bagi Peneliti
1)
Menerapkan ilmu yang telah diterima di bangku kuliah khususnya yang
bersangkutan dengan pendidikan.
2)
Mendapatkan pengalaman langsung dalam penerapan metode Metode Numbered Heads
Together (NHT) khususnya pada kompetensi dasar menganalisis hidrosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi.
3)
Mendapat bekal tambahan sebagai mahasiswa dan calon guru geografi sehingga siap
melaksanakan tugas di lapangan.
No comments:
Post a Comment