Inilah sepenggal kisah perjalanan saya dari Kampung halaman
(Selok Awar-awar) menuju kota Malang tempat saya menuntut ilmu. Saya ke kota
Malang lebih banyak melewati jalur selatan karena menurut saya jauh lebih dekat
daripada lewat jalur utara yang melewati 2 kabupaten yaitu Probolinggo dan
Pasuruan, berbeda dengan lewat jalur selatan yaitu Lumajang langsung ketemu perbatasan Malang dengan melintasi beberapa kecamatan kabupaten Lumajang dan kabupaten Malang, antara lain :
Kabupaten Lumajang : Pasirian, Candipuro dan Pronojiwo
Kabupaten Malang : Ampelgading, Dampit, Turen, Bululawang dan Sukun
Gladak Perak |
di Candipuro saya melewati jembatan Perak, Menurut mitos yang dipercaya masyarakat setempat, fondasi jembatan lama
dibangun dengan tumbal gelang perak milik seorang penari ledek cantik
sebagai penolak bala. Dari situlah muncul sebutan Gladak Perak atau
Jembatan Perak. Ada dua jembatan di sana, satu buatan Belanda yang sudah tidak digunakan
lagi dan satu jembatan beton sepanjang 130 meter yang dibangun
Pemerintah Indonesia pada tahun 2001. Dari arah Lumajang, di sisi kiri jalan terhampar pemandangan lembah
sungai hingga laut selatan. Di sepanjang perjalanan, ada 15 pondok bambu
yang menjajakan makanan dan minuman.
Jalan Piket Nol |
dari Gladak Perak terus keatas lagi saya melewati sebuah bukit yang merupakan titik tertinggi di jalur jalan ini, terdapat tempat yang dinamakan Piket
Nol. Di sana ada sejumlah pondok bambu untuk beristirahat para pejalan jauh tapi saya tidak pernah singgah di situ karena menurut saya masih terlau dekat dari tempat saya berangkat. Menurut masyarakat sekitar, tempat itu dinamakan Piket Nol karena pada
zaman penjajahan Belanda, ada pos pemeriksaan kendaraan pengangkut hasil
bumi dan hutan di tempat itu. Muatan kendaraan diperiksa dan ditarik retribusi. Namun, setiap kali ada
pemeriksaan oleh pejabat Pemerintah Belanda, petugas piket jaga di pos
itu tidak pernah ada. Maka, muncul sebutan Piket Nol. Dari hutan wisata di atas bukit ini, tersaji pemandangan bentang alam
kawasan pantai di selatan dan puncak Semeru yang gagah di utara. kemudian perjalanan saya dilanjutkan menuruni perbukitan. dibutuhkan waktu kira-kira 1 jam setengah untuk mencapai perbatasan Malang.
masih di kabupaten Lumajang saya melintasi desa Sidomulyo kecamatan Pronojiwo, di sana terdapat tempat wisata Goa Tetes yang merupakan wisata goa yang didalamnya terdapat stalagtit dan stalagmit dengan warna yang beraneka ragam. jarak tempuh dari kota Lumajang
± 55 Km ke sebelah Selatan, mudah dicapai dengan kendaraan roda dua /
empat, satu jalur dengan obyek wisata Piket Nol, selanjutnya perjalanan
diteruskan dengan berjalan kaki menuruni tangga sepanjang ± 3 Km untuk
sampai ke mulut goa, dengan medan yang cukup menantang. Menurut dosen saya yang kebetulan dosen matakuliah Foklor ( Pak Azam ), goa ini banyak
dikunjungi oleh muda mudi karena dipercaya masyarakat dapat mempersatukan
kembali keretakan rumah tangga yang sedang bermasalah, apa lagi para abg yang hubungannya tidak ingin putus sama pacarnya. kalau anda ingin hubungan anda langgeng bersama orang tercinta monggo datang ke sana (promosi dikit hehehehe). baiklah lanjut perjalanan saya
Wisata alam Goa Tetes |
akhirnya sampailah di kecamatan Dampit. setiap nyampai di kecamatan tersebut saya merasa lega karena perjalanan saya tinggal sedikit lagi. dan saya selalu menyempatkan diri mampir di sebuah Pom bensin yang berada di situ. Pom itu saya pilih sebagai tempat persinggahan sejenak saya karena di situ pemandangannya indah dan udaranya sejuk.
Pom bensin Dampit |
sesampainya di Sedayu kecamatan Turen, hujannya sangat lebat sekali sehingga dengan terpaksa saya behenti untuk memakai jas hujan / mantel yang sudah saya siapkan dari rumah kemudian saya lanjutkan perjalanan saya.
Motor saya Kehujanan |
sekitar 30 menit kemudian saya sampai di kos tapi motor saya sepertinya mulai kena demam dan harus di servis hehehehe. itu ceritaku, apa ceritamu ?? hehehehe. thanks ya udah nyimak sampai selesai..
Mekanik Bengkel sedang menyervis Motor saya |
2 comments:
wah orang lumajang nih, sama
tapi aku belum pernah pake motor kesana, pernah sih kalo pake mobil bareng2 wkakak ini ceritaku
aku biasanya gowes kesana nyari udara segar
hahah
keep posting bro
Lumajang mana mas bro ???
Post a Comment