Monday, April 1, 2013

model pembelajaran inkuiri

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari sehingga mereka hanya pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi.
Pendidikan di sekolah terlalu menjejali otak anak dengan berbagai bahan ajar yang harus dihafal, pendidikan kita diarahkan untuk membangun dan mengembangkan karakter serta potensi yang dimiliki, dengan kata lain, proses pendidikan kita tidak pernah diarahkan membentuk manusia yang cerdas, memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup, serta tidak diarahkan untuk membentuk manusia yang kreatif dan inovatif.
Guru merupakan faktor yang sangat strategis dalam upaya meningkatkan keefektifan pembelajaran agar proses belajar mengajar bisa lebih bermakna dan dapat mencapai hasil yang optimal. Pembelajaran akan sangat efektif dan bermakna jika dengan pembelajaran tersebut, siswa menjadi lebih mudah dalam memahami pelajaran dan dengan pembelajaran itu pula siswa menjadi senang dan termotivasi untuk belajar serta tidak mudah jenuh.Tantangan seorang guru adalah bagaimana merumuskan suatu metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan suasana siswa agar proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik dan mencapai tujuan.
Metode pembelajaran adalah sebagai cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Lebih lanjut ia menjabarkan bahwa metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu, sedangkan tehnik adalah cara yang digunakan, yang bersifat implementatif. Dengan perkataan lain, metode yang dipilih oleh masing-masing guru adalah sama, tetapi mereka menggunakan tehnik yang berbeda.Pengetahuan tentang metode dan tehnik dalam pembelajaran ini penting bagi guru, agar seorang guru itu dapat menggunakan metode-metode pembelajaran yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa, agar dapat menciptakan suatu model pembelajaran yang menyenangkan.
Oleh karena itu sebagai guru profesional metode inkuiri ini perlu dikembangkan dalam proses pembelajaran karena bertujuan membentuk siswa-siswa cerdas, yang mampu berpikir secara ilmiah. Metode ini merupakan salah satu model pembelajaran yang cocok kita kembangkan saat ini di Indonesia untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pendidikan yang sudah jauh tertinggal dengan negara-negara lain.

1.2  Rumusan Masalah
a.       Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran inkuiri?
b.      Apakah ruang lingkup materi dalam model pembelajaran inkuiri jika diterapkan di PKN SD?
c.       Bagaimanakah peran Guru terhadap model pembelajaran inkuiri ?
d.      Bagaimanakah peran Siswa terhadap model pembelajaran inkuiri ?
e.       Apakah target akhir / hasil akhir dari model pembelajaran inkuiri ?

1.3  Tujuan Penelitian
a.       Untuk mengetahui pengertian dari model pembelajaran inkuiri.
b.      Untuk mengetahui ruang lingkup materi dalam model pembelajaran inkuiri jika diterapkan di PKN SD.
c.       Untuk mengetahui peran Guru terhadap model pembelajaran inkuiri.
d.      Untuk mengetahui peran Siswa terhadap model pembelajaran inkuiri.
e.       Untuk mengetahui target akhir / hasil akhir dari model pembelajaran inkuiri.



BAB II
PEMBAHASAN
A.      Model Pembelajaran Inkuiri
Inquiri berasal dari bahasa inggris ”inquiry”, yang secara harafiah berarti penyelidikan. Model pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering disebut strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti saya menemukan. Strategi pembelajaran inquiry berangkat dari asumsi bahwa sejak lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan lingkungan alam merupakan kodrat manusia sejak ia lahir di dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indra pengecap, pendengar, penglihatan, dan indra-indra lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia terus-menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirinnya. Pengetahuan manusia akan bermakna manakala didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inquiry dikembangkan.
Siklus inkuiri terdiri dari kegiatan mengamati, bertanya, menyelidiki,  menganalisa dan merumuskan teori, baik secara individu maupun bersama-samade ngan teman lainnya. Mengembangkan dan sekaligus menggunakan keterampilan berpikir kritis (Star, 2001:1).Menurut Arends, “The overal goal of inquiry teaching has been, and continues to be, that helping student learn how to ask question, seek answers or solution to satisfy their curiosity, and building their own theories and ideas about the world” (Arends, 1994: 386). Pada prinsipnya tujuan pengajaran
inkuiri membantu siswa bagaimana merumuskan pertanyaan, mencari jawaban atau pemecahan untuk memuaskan keingin tahuannya dan untuk membantu teori dan gagasannya tentang dunia. Lebih jauh lagi dikatakan bahwa pembelajaran inkuiri bertujuan untuk mengembangkan tingkat berpikir dan juga keterampilan berpikir kritis.
Metode inkuiri adalah sebuah model pembelajaran yang mampu menciptakan peserta didik yang cerdas dan berwawasan. Dengan metode ini peserta didik dilatih untuk selalu berpikir kritis karena membiasakan peserta didik memecahkan suatu masalah sendiri. Model ini bertujuan untuk melatih kemampuan peserta didik dalam meneliti, menjelaskan fenomena, dan memecahkan masalah secara ilmiah. Dalam proses inkuiri guru dalam hal ini hanya bertindak sebagai fasilitator, nara sumber dan penyuluh kelompok. Para peserta didik didorong untuk mencari pengetahuan sendiri, bukan dijejali dengan pengetahuan.
Tujuan utama pembelajaran melalui metode inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.
Menurut Wina Sanjaya (2007 : 196 – 197) mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi ciri utama dari metode inkuiri, yaitu :
1.  Metode inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya metode inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pembelajaran itu sendiri.
2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Guru dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan teknik bertanya, karena dalam proses pembelajaran dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa.
3. Tujuan dari penggunaan metode inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.
Sebagai suatu model pembelajaran, model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang tergolong baru di dunia pendidikan khususnya di Indonesia. Oleh karena itu model pembelajaran inkuiri memiliki beberapa keunggulan dan juga memiliki kelamahan. Seorang guru yang ingin menggunakan model pembelajaran inkuiri harus mengetahui dengan jelas keunggulan dan kelemahan model pembelajaran ini. Model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang banyak dianjurkan karena memiliki beberapa keunggulan, antara lain :
a) Menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui model ini dianggap lebih bermakna.
b)  Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan belajar mereka
c) Merupakan model yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar  modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
d) Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
 e) Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar yang tidak hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar.
f)  Menghindarkan cara belajar tradisional (menghafal)
Di samping, memiliki keunggulan, model pembelajaran inkuiri mempunyai kelemahan, antara lain :
a.  Jika menggunakan model pembelajaran ini, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
c. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka model pembelajaran ini sulit diimplementasikan oleh setiap guru
d. Metode ini dalam pelaksanaannya memerlukan penyediaan sumber belajar dan fasilitas yang memadai yang tidak selalu tersedia.
e. Metode ini tidak efisien khususnya untuk mengajar siswa dalam jumlah besar, sedangkan jumlah guru terbatas.
B. Ruang Lingkup Model Pembelajaran Inkuiri Pada PKN SD
Ruang lingkup dalam pelajaran PKn pada model pembelajaran inkuiri meliputi
beberapa aspek berikut:
a)    Persatuan dan kesatuan bangsa
b)   Norma, hukum dan peraturan
c)    Hak asasi manusia
d)   Konstitusi Negara
e)    Kekuasaan dan politik
f)    Kedudukan Pancasila
g)   Globalisasi

C. Peran Guru terhadap model kelompok inkuiri
Dalam pendekatan inkuiri jenis ini guru membatasi memberi bimbingan, agar siswa berupaya terlebih dahulu secara mandiri, dengan harapan agar siswa dapat menemukan sendiri penyelesaiannya. Namun, apabila ada siswa yang tidak dapat menyelesaikan permasalahannya, maka bimbingan dapat diberikan secara tidak langsung dengan memberikan contoh-contoh yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi, atau melalui diskusi dengan siswa dalam kelompok lain.
Dalam model pembelajaran inkuiri guru mesti mampu menciptakan kelas sebagai laboratorium demokrasi, supaya pelajar terlatih dan terbiasa berbeda pendapat. Kebiasaan ini penting dikondisikan sejak di bangku sekolah, agar pelajar memiliki sikap jujur, sportif dalam mengakui kekurangannya sendiri dan siap menerima pendapat orang lain yang lebih baik, serta mampu mencari penyelesaian masalah.
Peranan guru dalam pelaksanaan pembelajaran inkuiri adalah sebagai fasilitator, mediator, director-motivator, dan evaluator. Sebagai fasilitator seorang guru mesti memiliki sikap-sikap sebagai berikut (Roger dalam Djahiri, 1980) :
1.         Mampu menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan.
2.         Membantu dan mendorong pelajar untuk mengungkapkan dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara individual maupun kumpulan.
3.         Membantu kegiatan-kegiatan dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu kelancaran belajar mereka.
4.         Membina siswa agar setiap orang merupakan sumber yang bermanfaat bagi yang lainnya.
5.         Menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur penyebaran dalam bertukar pendapat.
Sebagai mediator, guru berperan sebagai penghubung dalam menjembatani mengaitkan materi pembelajaran yang sedang dibahas melalui pembelajaran koperatif dengan permasalahan yang nyata ditemukan di lapangan. Peranan ini sangat penting dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) yaitu istilah yang dikemukakan oleh Ausubel untuk menunjukan bahan yang dipelajari memiliki kaitan makna dan wawasan dengan apa yang sudah dimiliki oleh siswa sehingga mengubah apa yang menjadi milik siswa.
Disamping itu juga, guru berperan dalam menyediakan sarana pembelajaran, agar suasana belajar tidak monoton dan membosankan. Dengan kreativitasnya, guru dapat mengatasi keterbatasan sarana sehingga tidak menghambat suasana pembelajaran di kelas.
Sebagai Director-Motivator, Peran ini sangat penting karena mampu membantu kelancaran diskusi kumpulan, Guru berperan dalam membimbing serta mengarahkan jalannya diskusi, membantu kelancaran diskusi tapi tidak memberikan jawaban.
Disamping itu sebagai motivator guru berperan sebagai pemberi semangat pada siswa untuk aktif berpartisipasi. Peran ini sangat pentng dalam rangka memberikan semangat dan dorongan belajar kepada siswa dalam mengembangkan keberanian siswa baik dalam mengembangkan keahlian dalam bekerjasama yang meliputi mendengarkan dengan seksama, mengembangkan rasa empati. maupun berkomunikasi saat bertanya, mengemukakan pendapat atau menyampaikan permasalahannya. Pada umumnya model pembelajaran inkuiri Peran guru ialah sebagai berikut.
1.         Menciptakan suasana bebas berpikir kepada siswa.
2.         Fasilitator dalam penelitian.
3.         Sebagai rekan diskusi.
4.         Pembimbing penelitian.


D. Peran Siswa terhadap model kelompok inkuiri
Peran siswa dalam model kelompok inkuiri sebagai berikut :
1.    Mengambil prakarsa dalam pencarian masalah dan pemecahan masalah.
2.    Aktif dalam belajar melakukan penelitin.
3.    Penjelajah tentang masalah dan metode pemecahan.
4.    Penemu pemecahan masalah.

E. Target akhir / hasil akhir dari model kelompok inkuiri
  Dengan model pembelajaran inkuiri siswa mampu merumuskan
pertanyaan, mencari jawaban atau pemecahan untuk memuaskankeingintahuannya
dan untuk membantu teori dan gagasannya tentang dunia mengamati, bertanya, menyelidiki,  menganalisa dan merumuskan teori, baik secara individu maupun bersama-sama dengan teman lainnya. Mengembangkan dan sekaligus menggunakan keterampilan berpikir kritis.
strategi inkuiri menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pendekatan inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Artinya dalam pendekatan inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktvitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa, sehingga kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental, akibatnya dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indra pengecap, pendengar, penglihatan, dan indra-indra lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia terus-menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirinnya. Pengetahuan manusia akan bermakna manakala didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inquiry dikembangkan.
inkuiri membantu siswa bagaimana merumuskan pertanyaan, mencari jawaban atau pemecahan untuk memuaskan keingin tahuannya dan untuk membantu teori dan gagasannya tentang dunia. Lebih jauh lagi dikatakan bahwa pembelajaran inkuiri bertujuan untuk mengembangkan tingkat berpikir dan juga keterampilan berpikir kritis.
Peranan guru dalam pelaksanaan pembelajaran inkuiri adalah sebagai fasilitator, mediator, director-motivator, dan evaluator. Peran siswa dalam model kelompok inkuiri sebagai berikut :Mengambil prakarsa dalam pencarian masalah dan pemecahan masalah, Aktif dalam belajar melakukan penelitin, Penjelajah tentang masalah dan metode pemecahan, Penemu pemecahan masalah.
pembelajaran inkuiri dimaksudkan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk membangun kemampuan itu.

3.2 Saran
Dengan adanya model pembelajaran unkuiri seharusnya siswa lebih kreatif dalam belajar dengan menemukan konsep- konsep belajar yang bisa bermanfaat bagi kehidupan mereka. Bagi mahasiswa calon guru khususnya guru SD seharusnya bisa mempraktekan model ini di kelas tinggi, karena dalam model ini harus dibekali pengetahuan terlebih dulu.



DAFTAR PUSTAKA

Sudjana, d. (2000). “ Strategi pembelajaran”. Bandung: falah production.
Hatimah, I . ( 2003) . strategi dan metode pembelajaran . Bandung : andira.
 www. Google. Com.

No comments: