1.Pengertian
Orientasi Masa Depan
Orientasi masa depan adalah upaya antisipasi terhadap masa
depan yang menjanjikan.Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ellizabeth B Hurlock
(1981) peserta didik remaja mulai memikirkan kebutuhan tentang masa depan
secara sungguh-sungguh. peserta didik mulai memberikan perhatian kepada yang
besar terhadap bebagai lapangan kehidupan yang akan dijalaninya. Diantara
kehidupan di masa depan yang banyak mendapat perhatian dari peserta didik adalah
lapangan pendidikan (Nurmi 1989), disamping dunia kerja dan hidup rumah tangga
(havighurst 1984).
Menurut G Thrommsdorf (1983) Orientasi masa depan merupakan
fenomena kognitif motivasional yang kompleks, yakni antisipasi dan evaluasi
tentang diri di masa depan dalam interaksinya dengan lingkungan. Sedangkan
menurut Nurmi(1991), Orientasi masa depan berkaitan erat dengan harapan,
tujuan, standar, rencana, dan strategi pencapaian tujuan dimasa akan datang.
Skema kognitif memberikan suatu gambaran individu(peserta
dididk) tentang hal-hal yang dapat diantisipasi
dimasa yang akan datang baik tentang dirinya maupun lingkungannya, atau
bagaimana individu mampu menghadapi perubahan konteks dari berbagai aktifitas
komplek dimasa datang.
Menurut Nurmi (1991) skema kognitif tersebut berinteraksi
dengan tiga tahap proses pembentukan orientasi masa depan yaitu:
a. Motivation (motivasi)
b. Planning ( perencanaan)
c. Evaluation ( evaluasi)
Dengan turut sertanya aspek kognitif, maka berarti bahwa perkembangan
orientasi masa depan dipengaruhi oleh perkembangan kognitif. Menurut nurmi
(1991), perkembangan orientasi masa depan terlihat lebih nyata ketika individu
telah mencapai tahap perkembangan pemikiran operasional formal.
Pada umumnya orientasi masa depan peserta didik berkisar
pada tugas-tugas perkembangan yang dihadapi pada masa peserta didik dan dewasa
awal, yang meliputi berbagai laoangan kehidupan, terutama pendidikan, pekerjaan
dan perkawinan. Akan tetapi dibagian lain Nurmi(1989)menjelaskan bahwa dari
ketiga lapangan kehidupan tersebut yang lebih banyak mendapat perhatian peserta
didik adalah pendidikan.
Uraian diatas memberikan uraian bahwa sekolah sangat
menentukan masa depan peserta didik. Dalam pandangan peserta didik, sekolah
merupakan bagian yang berperan besar
dalam pembentukan konsep tentang kehidupan mereka dimasa yang akan
datang. Kegagalan sekolah dianggap sebagai kegagalan hidupnya dimasa depan.
Oleh senbab itu, peseta didik mulai memikirkan dan menentukan sekolah yang
diperkirakan mampu memberikan peluang bagi kehidupan dikemudian hari.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Orientasi Masa Depan
A. Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi adalah keinginan untuk menyelesaikan
sesuatu untuk mencapai standar kesuksesan dan untuk mencapai kesuksesan.( Strantock,1998) Mc Clellan mengunakan istilah
need for achievement untuk memotivasi berprestasi ,dan mendefinisikannya
sebagai suatu dorongan pada seseorang untuk berhasil dalam berkompetisi yang
didasarkan atas suatu standra keunggulan.
Menurut Hainz Heckhausen (1967) motivasi berprestasi adalah
dorongan individu untuk meningkatkan atau mempertahankan kecakapan setinggi
mungkin dalam segala aktivitas dimana suatu standar keunggulan digunakan
sebagai suatu pembanding.
Standar keunggulan tersebut mencangkup tiga hal yaitu:
a. Standar keunggulan tugas
yaitu keunggulan yang berkaitan dengan pencapain tugas secara sebaik-baiknya
b. Standar keunggulan diri yaitu
standar keunggulan yang berhubungan dengan pencapaian prestasi belajar yang
lebih tinggi dibanding sebelumnya
c. Standar keunggulan orang
lain yaitu standar yang berhubungan dengan pencapaian prestasi yang setara
Heikson lebih jauh menyebutkan 6 ciri individu yangb
memiliki motivasi berprestasi, yaitu:
a).
Memiliki gambaran diri yang positif,optimis dan percaya diri
b).Lebih memilih
tugas yang tingkat kesukarannya lebih sedang- sedang saja dari pada tingkat kesukaran yang lebih mudah
c).
Berorientasi ke masa depan
d).
Sangat menghargai waktu
e).
Tabah dan tekun dalam mengerjakan tugas
f).
Lebih memilih seorang yang ahli sebagai mitra dari pada orang simpati
Menurut Ausubel dalam (howe 1984) motivasi berprestasi
mencangkup 3 komponen :
a). Dengan kognitif
yang mendorong seseorang untuk mempunyai kompetensi dalam subjek yang
ditekuninya serta keinginan untuk menyelesaikan tugas yang ditekuninnya dengan
hasil yang baik
b). An ego
enhancing one yaitu keinginan seseorang untuk meningkatkan kualitas dan harga
dirinya
c). Afiliasi
yaitu keinginan seseorang untuk berkumpul dengan orang lain
Atkinson menjelaskan bahwa motivasi berprestasi merupakan
disposisi berprestasi usaha verhasil yang menganggapnya sebagai dorongan dengan
kecendrungan mendekati suatu keberhasilan daripada kegagalan,sebaliknya
individu yang memiliki motivasi prestasi yang rendah cendrung mengantisipasi
kegagalan.
Mengacu pada konsep diatas dapat dipahami bahwa kebutuhan
peserta didik akan prestasi belajar disekolah sangat ditentukan oleh motivasi
berprestasi yang akan bekerja keras dan sangat mudah atau sangat sukar. Dengan
memilih tugas yang sangat sukar dia mempunyai alasan mengenai kegagalan yang
akan dihadapinya, sedangkan tugas yang sangat mudah memberi peluang untuk terhindar
dari kegagalan.
Faktor lingkungan yang mungkin mempengaruihi motivasi
meliputi :rasa aman, rasa bersatu dengan kelompok, dan mendapat dukungan dari sekolah dan teman
sekelas. Goodenow membuktikan bahwa rasa diterima dan menyatu dengan kelompok dan
dukungan yang kuat berkaitan dengan motivasi dan prestasi akademik.
B. Iklim Sekolah
Iklim sangat berkaitan erat dengan prestasi belajar pesrta
didik disekolah,artinya iklim sekolah yang kondunsif akan membangkitkan
motivasi berprestasi mereka. Sebaliknya iklim sekolah yang kurang sehat akan
menghambat motivasi berprestasi mereka yang pada akhirnya akan mempengaruhi
prestasi belajarnya,meskipun banyak faktor lain yang mempengaruhi prestasi
belajar mereka seperti pola belajar siswa,guru,sarana dan prasarana,namun iklim
sekolah menempati peran yang sangat penting, hal ini karena faktor-faktor iklim
sekolah tidak saja bersifat mendukung melainkan dapat mengangu jalannya proses
belajar.
C. Lingkungan Keluarga
Penelitian yang dilakukan oleh Mugiadi dkk (dalam
triyono1990) menunjukan bahwa kontribusi 8,8% terhadap prestasi belajar
sementara itu Moh Afiq dalm penelitiannya menyatakan bahwa antara perlakuan
orang tua, pendidikan orang tua dengan prestasi belajar mahasiswa dengan
koefisien korelasi 0,29,perlakuan orang tua tersebut antara lain untuk
memotivasi anaknya berprestasi, kesempatan belajar yang diciptakan orang tua
dirumah dan diluar rumah.
Tujuh variabel yang dianngap mewakili latar belakang
keluarga:
1.
Jumlah anggota keluarga
2.
pendidikan orang tua
3.
status jabatan keluarga
4.
penghasilan keluarga
5.
pengaturan rumah
6.
kepemilikan
7.
lingkungan pendidikan rumah
D. Resiliensi
Resiliensi adalah kemampuan atau kapasitas insani
memungkinkannya untuk menghadapi,mencegah,meminimalkan dari kondisi yang tidak
menyenangkan atau mencegah kondisi untuk diatasi.
Resiliensi adalah kemampuan untuk beradaptasi dan tetap
teguh dalam keadaan sulit. (Reivich dan Shatte,2002) resiliensi dibangun dari
beberapa kemampuan yang berbeda dan hampir tidak ada satupun individu yang
secara keseluruhan memilki kemampuan tersebut dengan baik.
Kemampuan resiliensi ini terdiri dari :
1. Regulasi emosi, menurut
Reivich dan Shatte (2002) regulasi emosi adalah kemampuan untuk tetap tenang
dalam tekanan
2. Pengendalian implus Reivich
dan shatte (2002) mendefinisikan pengendalian impus adalah kemampuan mengendalikan
keinginan , dorongan,kesukaan, serta tekanan yang muncul dari dalam diri
seseorang.
3. Optimisme, individu yang
resilien adalah individu yang optimis.mereka memilki harapan dimasa yang akan
datang dan percaya dapat mengontrol arah hidupnya.
4. Empati, mempresentasikan
bahwa individu mampu membaca tanda-tanda psikologis dan emosi dari orang lain
5. Analisis penyebab masalah,
Seligman ( dalam Reivich dan
Shatte,2002) mengungkapkan sebuah konsep yang berhubungan erat dengan analisis
penyebab masalah yaitu gaya berfikir
6. Efikasi diri, Reivich dan
Shatte(2002) mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan pada kemampuan diri
sendiri untuk menghadapi dam memecahkan masalah dengan efektif .
DAFTAR PUSTAKA
Desmita.
Perkembangan perserta didik
http
:// cetak.kompas.com.orientasi masa depan cukupkah
http
://greezarl.wordpress.com/2009/03/08.masa remaja refleksi masa depan
No comments:
Post a Comment