Sosiawan Leak lahir di Surakarta 23 September 1967. Pernah tampil di Berlin Jerman dan berhasil memuaku Yang hadir
|
Malang. Sebagai bentuk semangat dalam membangkitkan kreativitas mahasisiswa Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia dalam menciptakan puisi dan membacakan puisi, SATRASIA mendatangkan sastrawan yang sudah eksis di tanah air dan juga luar negeri. Sastra wan itu adalah Sosiawan Leak
asal solo Jawa Tengah yang lahir tanggal 23 September 1967 di Surakarta. Sejak pukul 06.00 WIB, halaman depan gedung multkultural dipenuhi mahasiswa FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia untuk mengikuti sarasehan dengan pemateri sastrawan terkenal asli Solo. Menyemutnya mahasiswa FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia menandakan mereka sangat antusias mengikuti sarasehan tersebut. Sosiowan Leak diundang dalam sarasehan yang merupakan bagian dari penyambutan bulan bahasa(28 Oktober 2011).
Tahun sebelumnya, acara untuk memeriahkan bulan bahasa di Universitas Kanjuruhan Malang dengan diadakannya perlombaan baca puisi dan bermain drama antara kelas. Tahun ini (2011) dirasakan lebih spesial
karena hadirnya seorang Leak. Acara sarasehan yang dilaksanakan malam
hari ( 27/10/2011) di aula multikultural berlangsung sukses. Sarasehan
itu berlangsung seru dan bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman
mahasiswa dalam membaca puisi maupun meciptakan puisi. Dengan biaya lima
ribu rupiah per mahasiswa, mahasiswa medapatkan pengetahuan yang
penting mengenai puisi dan juga mendapatkan sertifikat.Sastrawan
berambut gondrong itu membacakan beberapa puisi ciptaannya dan berhasil
mendapatkan jempol dari mahasiswa yang hadir. Salah satunya puisi yang
ia bacakan berjudul” Pejantan Babi”.
Sastrawan yang menyelsaikan pendidikannya di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Negeri
Sebelas Maret Solo (UNS) tahun 1994 dengan gaya khasnya membacakan puisi buah tangannya yang mengundang rasa kagum dan tawa dari mahasiswa FKIP Bahasa dan Sastra Sosio wan pernah membacakanPuisinya yang sungguh Indonesia. Berkat kepiawaiannya dalam menulis maupun membaca puisi, sastrawan asal Solo itu namanya tidak asing lagi di tempat kelahirannya dan juga di luar negeri. fenomenal berjudul” Pejantan Babi” di Berlin Jerman. Sastrawan yang juga aktif di bidang teater sebagai sutradara dan penulis skenario itu mengaku puisinya yang berjudul “ Pejantan Babi” terinspirasi saat ia jalan-jalan ke Pulau Dewata. Dan puisi itulah yang membawa namanya ke Negara Adolf Hitler. Sarasehan yang berlangsung lebih dari dua jam itu yang dihadiri oleh
ratusan mahasiswa dan juga Beberapa Dosen FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia diakiri dengan sesi tanya jawab. Bukan hanya itu, mahasiswa yang hadir juga bisa berpose dengan sastrawan yang aktif memberi workshop secara periodik dan menjadi juri di berbagai festival teater.(cr)
Reporter : Puji Priyanto
No comments:
Post a Comment