Monday, July 2, 2012

Kisah Herman 1

seperti hari kemarin Herman  mempersiapkan motor kesayangannya di teras rumah. walaupun motornya jadul tapi menurut dia motor itu adalah sosok yang sangat berperan dalam perjalananan cintanya, mulai dari cinta monyet sampai dengan cinta mbahnya monyet alias semua tidak ada yang serius karena memang usia Herman pada saat itu 17 tahun. “ mau ngojek lagi man ? “ Tanya salah satu tetangga herman Arim namanya yang kebetulan melihat herman sedang asik mengelap motor kesayangaanya, “ ah ada-ada saja mas sampeyan ini” jawab herman sambil tersenyum. Pertanyaan arim merupakan pertanyaan sindiran kepada herman karena kemarin bertemu dengan herman membonceng gadis SMA bernama Wahyu dengan paras cantik, putih dan tinnginya sekitar 5 cm diatas herman karena memang herman merupakan pemuda bertubuh sedang.  Rumah Wahyu beda kecamatan dengan rumah herman tetapi dalam satu kabupaten dengan jarak tempu sekitar 7 km. awal mula bertemunya herman dengan wahyu sebenarnya tidak sengaja yaitu Herman dikenalkan Wahyu oleh teman SMA Herman yang bernama Antonio.nah Antonia sendiri punya maksud tersendiri memperkenalkan herman dengan Wahyu yaitu Antonio naksir kakaknya Wahyu namanya Erren yang usianya satu tahun lebih tua dari Wahyu. Jadi seandainya Herman dekat dengan Wahyu, Antonio merasa ada temannya kalau ngapel kerumah Erren. Selesai mengelap motornya kemudian herman pun tancap gas menuju ke sekolah Wahyu. Tidak seperti pemuda kebanyakan Herman tidak memikirkan penampilan untuk ketemu Wahyu. Sesampainya di sekolahnya Wahyu ternyata Antonio dan Erren  sudah ada di tempat biasa mereka bertemu. “  lah ini herman datang “ kata Antonio, tanpa banyak bicara Herman bertanya “ mana Wahyu ? “, “hayo kangen ya ?” Tanya Erren, herman jawab “nggak, dari pada aku sendiri di sini”. Antonio pun tertawa “hahahahaha kamu itu lagi kasmaran kok masih tetep aja jutek, tuh Wahyu sama teman-temannya” sambil menunjuk kearah Wahyu yang saat itu lagi nyemil cilok bersama teman-temanya. Kemudian Herman berjalan mendekati Wahyu, sesampainya di samping Wahyu, Herman berkata “ enak nih” dan Wahyu pun kaget karena tidak menyadari kehadiran herman di sampingnya “ iiiiiiiiihhhhh, kamu tuh bikin aku kaget aja, tiba-tiba datang kayak hantu ”, Herman menjawab “ aku rela jadi hantu, asal selalu bergentayangan di hati kamu”, semua teman –teman Wahyu tertawa mendengar rayuan Herman, salah satu dari mereka bernama Nita bertanya pada Wahyu “ ciee ciee cowo kamu ya ? “ Wahyu menjawab “ Tanya sama dia dong, kog sama aku sich” sambil tersenyum simpul, kemudian Herman pun angkat bicara dengan canda “ kalau seandainya jawabnya iya, kira-kira gimana menurut kamu ?” , nita menjawab “ ya serasi kayaknya”  kemudian Wahyu menarik Herman menjauh dari teman-temanya sambil berkata “  maaf aku kesana dulu ya..”, nita menjawab “ ok, met mojok ya, jangan lupa besok traktirannya” sambil tertawa. Sesampainya di tempat yang dituju yaitu pos kamling yang kebetulan pada saat itu tidak ada orangnya, sambil duduk santai mereka ngobrol, diawali dengan pertanyaan Wahyu “ kamu serius tadi ? “. Herman yang merupakan playboy kelas teri pada waktu itu, walaupun sebenarnya tidak ada rasa cinta sedikitpun kepada Wahyu dia mengiyakan pertanyaan dari Wahyu dan akhirnya mereka jadian.

No comments: