seperti hari kemarin
Herman mempersiapkan motor kesayangannya
di teras rumah. walaupun motornya jadul tapi menurut dia motor itu adalah sosok
yang sangat berperan dalam perjalananan cintanya, mulai dari cinta monyet
sampai dengan cinta mbahnya monyet alias semua tidak ada yang serius karena
memang usia Herman pada saat itu 17 tahun. “ mau ngojek lagi man ? “ Tanya
salah satu tetangga herman Arim namanya yang kebetulan melihat herman sedang
asik mengelap motor kesayangaanya, “ ah ada-ada saja mas sampeyan ini” jawab
herman sambil tersenyum. Pertanyaan arim merupakan pertanyaan sindiran kepada
herman karena kemarin bertemu dengan herman membonceng gadis SMA bernama Wahyu dengan
paras cantik, putih dan tinnginya sekitar 5 cm diatas herman karena memang herman
merupakan pemuda bertubuh sedang. Rumah
Wahyu beda kecamatan dengan rumah herman tetapi dalam satu kabupaten dengan
jarak tempu sekitar 7 km. awal mula bertemunya herman dengan wahyu sebenarnya
tidak sengaja yaitu Herman dikenalkan Wahyu oleh teman SMA Herman yang bernama
Antonio.nah Antonia sendiri punya maksud tersendiri memperkenalkan herman
dengan Wahyu yaitu Antonio naksir kakaknya Wahyu namanya Erren yang usianya
satu tahun lebih tua dari Wahyu. Jadi seandainya Herman dekat dengan Wahyu,
Antonio merasa ada temannya kalau ngapel kerumah Erren. Selesai mengelap
motornya kemudian herman pun tancap gas menuju ke sekolah Wahyu. Tidak seperti
pemuda kebanyakan Herman tidak memikirkan penampilan untuk ketemu Wahyu.
Sesampainya di sekolahnya Wahyu ternyata Antonio dan Erren sudah ada di tempat biasa mereka bertemu.
“ lah ini herman datang “ kata Antonio,
tanpa banyak bicara Herman bertanya “ mana Wahyu ? “, “hayo kangen ya ?” Tanya
Erren, herman jawab “nggak, dari pada aku sendiri di sini”. Antonio pun tertawa
“hahahahaha kamu itu lagi kasmaran kok masih tetep aja jutek, tuh Wahyu sama
teman-temannya” sambil menunjuk kearah Wahyu yang saat itu lagi nyemil cilok
bersama teman-temanya. Kemudian Herman berjalan mendekati Wahyu, sesampainya di
samping Wahyu, Herman berkata “ enak nih” dan Wahyu pun kaget karena tidak
menyadari kehadiran herman di sampingnya “ iiiiiiiiihhhhh, kamu tuh bikin aku
kaget aja, tiba-tiba datang kayak hantu ”, Herman menjawab “ aku rela jadi
hantu, asal selalu bergentayangan di hati kamu”, semua teman –teman Wahyu
tertawa mendengar rayuan Herman, salah satu dari mereka bernama Nita bertanya
pada Wahyu “ ciee ciee cowo kamu ya ? “ Wahyu menjawab “ Tanya sama dia dong,
kog sama aku sich” sambil tersenyum simpul, kemudian Herman pun angkat bicara
dengan canda “ kalau seandainya jawabnya iya, kira-kira gimana menurut kamu ?”
, nita menjawab “ ya serasi kayaknya” kemudian Wahyu menarik Herman menjauh dari
teman-temanya sambil berkata “ maaf aku
kesana dulu ya..”, nita menjawab “ ok, met mojok ya, jangan lupa besok
traktirannya” sambil tertawa. Sesampainya di tempat yang dituju yaitu pos
kamling yang kebetulan pada saat itu tidak ada orangnya, sambil duduk santai
mereka ngobrol, diawali dengan pertanyaan Wahyu “ kamu serius tadi ? “. Herman
yang merupakan playboy kelas teri pada waktu itu, walaupun sebenarnya tidak ada
rasa cinta sedikitpun kepada Wahyu dia mengiyakan pertanyaan dari Wahyu dan
akhirnya mereka jadian.
No comments:
Post a Comment