Nama : Falistin Shinta Devi
NPM : 090401080165
Kelas : A 2009
Matahari mulai muncul dan tertawa
Pacarkan pesona dalam setiap sudut kota
Hingga jadikan kita terlena akan keindahannya
Ribuan manca Negara dan wisata
Yang tiada jemu menghampirimu
Untuk menikmati keindahan dalam pesona mu
Engkaulah pesona dunia
Dunia seakan kau buat terlena dengan pesonamu
Kau bagaikan nirwana senja yang selalu menghiasi jiwa
Sungguh kau begitu indah dalam pesona
Nama : Ika sari Agustina
Npm : 090401080153
Kelas : A
Hujan turun membasai bumi
Petir gunturpun ikut menyertai
Ketakutan dan kegalaun hati selalu datang menghampiri
Sebab hujan tak kunjung berhenti
Hujan turun membasai bumi
Badai datang silih berganti
Banyak orang menangis,menerima nasib yang dialami
Tapi apa daya semua telah terjadi
Ya Allah,ya robbi,hentikan semua bencana yang menimpa ini
Jangan biarkan semua insan menangis dan bersedih hati
Kerena kebagianlah yang mereka nanti
Nama : Lusi Pratamawati
NPM : 090401080056
Kelas : A
Yoga : Sudah... Kamu ada kuliah lagi tidak..???
Ivan : Sama, aku juga tidak ada. Neh maunya ajak kamu ngopi bareng.
Yoga : Waahhh.... Siiipppp itu, ngopi dimana..???
Ivan : Terserah... Kekantin atau warung dekat sini saja juga bisa...
Ivan : Bagaimana kuliah kamu Ga..??? Lancar-lancar aja kan..???
Yoga : Lancar donk Van...
Ivan : Berapa Mata Kuliah kamu hari ini..???
Yoga : Dua, sebenarnya sih tiga nanti ada lagi, tapi males ah mau masuk..
Ivan : Hwahaha... Mending main saja kemana gitu...
Yoga : Hwahaha... Bisa aja kamu bro... Lah kamu sendiri gimana..???
Ivan : Kamu itu ditanya malah balik tanya...
Yoga : Eh Ga liat cewek yang pakai baju warna ungu jalan kesini, manis tidak..???
Ivan : Waduh iya.. Gulanya sampai jatuh semua. Hwahahaa...
Yoga : Serius Ga, wahh... kamu ini..
Nama : Antonia Irawati
NPM : 090401080084
Kelas : A
Drama monolog durasi tiga menit
Sayangku,,,,kapan kamu datang sudah aku sangat meridukanmu ,aku sudah memasak makanan kesukaanmu, air hangat untuk kamu mandipun sudah aku siapakan tapi kamu tak kunjung datang. Wanita itu sekali-kali melihat keluar melalui pintu jendela kamar,,wajahnya tampak sedih tapi sedikitpun tidak mengurai kecantikanya.
Suara teleponpun berdering,,,wanita itu bergegas menuju ruang tengah dengan semangat. dia berharap telepon itu dari pria yang sudah dia tunggu begitu lama.Tapi seketika semanagt wanita itu pupus telepon itu tertanya hanya dari seorang petugas utuk menagih listrik yang sudah jatuh lempo.
Sayangku untuk sekian kalinya kamu lega membuatku menunggu,rasanya aku sudah tak sangguh,aku tak mampu menahan rasa rinduku yang semakin dalam.Apa kamu lupa?? Kamu pernah berjanji setiap bulan purnama menampakkan keindahannya kamu akan datang,tapi semua itu hanya bualan dalam mulutmu.
Wanita itu marah,, dia melempar semua barang yang ada diruang itu.
Kamu membohong,,kamu berjanji akan selalu menjagaku,,akan selalu datang untukku tapi kau malah pergi tanpa memikirkanku.
Wanita itu lari keruang sembayang,,,di ruang sembayang itu ada altar kecil,,altar itu dihiasi dengan lilin warna merah,lima batang dupa datus yang menyala.Selain itu ada foto seorang laki-laki,tampan,berseragam tentara.Wanita itu mangis histeris,,,mengambil foto itu kemudian membatingnya kelantai.
Sayangku……………
Aku sangat merindukanmu…….
Sayangku aku akan mememuimu untuk melepas kerinduanku.
Wanita itu mengambil foto itu di lantai,,,dipeluk dan diciumi foto yang kacanya sudah pecah itu.
Denagan gematar dia mengambil kaca yang masih merserakan dilantai,,,memegang kacaa itu dan mengunuskan keperutnya.
NPM : 090401080165
Kelas : A 2009
PESONAMU
Ketika pagi mulai menyapaMatahari mulai muncul dan tertawa
Pacarkan pesona dalam setiap sudut kota
Hingga jadikan kita terlena akan keindahannya
Ribuan manca Negara dan wisata
Yang tiada jemu menghampirimu
Untuk menikmati keindahan dalam pesona mu
Engkaulah pesona dunia
Dunia seakan kau buat terlena dengan pesonamu
Kau bagaikan nirwana senja yang selalu menghiasi jiwa
Sungguh kau begitu indah dalam pesona
Nama : Ika sari Agustina
Npm : 090401080153
Kelas : A
Hujan turun membasai bumi
Petir gunturpun ikut menyertai
Ketakutan dan kegalaun hati selalu datang menghampiri
Sebab hujan tak kunjung berhenti
Hujan turun membasai bumi
Badai datang silih berganti
Banyak orang menangis,menerima nasib yang dialami
Tapi apa daya semua telah terjadi
Ya Allah,ya robbi,hentikan semua bencana yang menimpa ini
Jangan biarkan semua insan menangis dan bersedih hati
Kerena kebagianlah yang mereka nanti
Nama : Nisa’atul Nurkhasanah
NPM : 090401080122
Kelas : A 2009
Dari balik Pintu kamarku terdengar suara bunda memanggilku.” Livia..!! Bangun nak udah siang”. “Ia bun..” Jawabku lemas. Aku segera menuju kamar mandi dan mempersiapkan semua keperluan sekolah baruku SMA Putri Harapan Bangsa. Baru saja Aku keluar dari kamarku aku sadar tas ku tertinggal di meja belajarku. “payah..”, gumamku. Ya aku memang sangat bermasalah, aku begitu pelupa akhir-akhir ini. Segera ku ambil tasku dan menuju meja makan. Disana sudah menunggu adikku satu-satunya yang manis, Lova, Ayahku tercinta, dan bunda yang sedang menata sarapan.
Di tengah-tengah hangatnya keluarga, Aku tetap tidak merasakan kehangatan itu sepenuhnya. Hati dan pikiranku jauh melayang ke suatu kehidupanku di sisi lain, dan sangat buruk menurutku. Merekapun tidak tahu ini. Kuteguk coklat hangat terakhirku. Aku beranjak, berpamitan dan mulai melangkah menuju pintu keluar. Tiba-tiba terdengar teriakan Lova memanggilku, “ Kak Livi..!!!. “hmm..Mau titip salam sama teman kakak lagi. Si Reza ?” sahutku, Adikku sangat mengagumi sahabatku yang satu itu, ya Reza memang cowok yang menarik.”iiihhh...Enggak kak, resek deh. Coba liat kaki kakak, mau kesekolah pake sendal jepit ya?”, Tanya adikku sebel.Segera aku melirik ke bawah, Aku hanya tersenyum malu. Adik, Bunda, Ayah, smua menertwaiku. Dengan cepat Aku berlari menuju kamar.
Akhirnya Aku tiba di sekolah baruku, suasana sama saja dengan sekolah-sekolah lain saat aku menjadi siswa baru. Hari-hari terus kulewati degan diiringi segala kelupaanku terhadap hal-hal kecil, sampai suatu saat aku lupa jalan pulang kerumah meski jalan itu sering kulewati. Ada Apa dengan diriku ini Aku tidak mengerti.Aku berusaha menjalani semua ini meski sebenarnya aku terpuruk, tertekan sangat, dan tak seorangpun tau tentang keadaanku ini.
Waktu terus berlalu, tak terasa sudah satu tahu aku di SMA ini. Tapi kini saatnya aku meninggalkan sekolah ini sebelum semua ingatanku terhapus total oleh penghapus di kepalaku. Alzaimer penghapus itu. Penghapus ini datang karena aku terlalu stres dengan masalah yang pernah meneknku di masa lalu. Kata dokter pribadiku tak lama lagi aku akan lupa semuanya, akan semakin sulit untukku untuk mengerjakan semua kegiatan sekolah, terlebih akan kesulitan mengurus diriku sendiri. Ya saat ini aku sedang ingat dengan semuanya dan aku tulis dalam dearyku ini. Kenangan indahku. Sebelum terhapus dan takkan kembali.
NPM : 090401080122
Kelas : A 2009
PENGHAPUS DI
OTAKKU
Cahaya
mentari pagi yang berjalan melewati celah-celah jendela kamarku memaksa
mataku bangun. Smpat angat berat rasanya mengangkat kepala, tapi aku
harus tetap bangun menyadari jam beker di mejaku menunjukkan pukul 6
pas. Oooh waktu tiduku terasa begitu singkat, Aku masih begitu ngantuk.
Kucoba untuk beranjak dari tempat tidurku sambil mengusap air mata diwajahku
sisa menangis semalaman. Kosong, bingung, bimbang itu yang aku rasakan
sekarang.Dari balik Pintu kamarku terdengar suara bunda memanggilku.” Livia..!! Bangun nak udah siang”. “Ia bun..” Jawabku lemas. Aku segera menuju kamar mandi dan mempersiapkan semua keperluan sekolah baruku SMA Putri Harapan Bangsa. Baru saja Aku keluar dari kamarku aku sadar tas ku tertinggal di meja belajarku. “payah..”, gumamku. Ya aku memang sangat bermasalah, aku begitu pelupa akhir-akhir ini. Segera ku ambil tasku dan menuju meja makan. Disana sudah menunggu adikku satu-satunya yang manis, Lova, Ayahku tercinta, dan bunda yang sedang menata sarapan.
Di tengah-tengah hangatnya keluarga, Aku tetap tidak merasakan kehangatan itu sepenuhnya. Hati dan pikiranku jauh melayang ke suatu kehidupanku di sisi lain, dan sangat buruk menurutku. Merekapun tidak tahu ini. Kuteguk coklat hangat terakhirku. Aku beranjak, berpamitan dan mulai melangkah menuju pintu keluar. Tiba-tiba terdengar teriakan Lova memanggilku, “ Kak Livi..!!!. “hmm..Mau titip salam sama teman kakak lagi. Si Reza ?” sahutku, Adikku sangat mengagumi sahabatku yang satu itu, ya Reza memang cowok yang menarik.”iiihhh...Enggak kak, resek deh. Coba liat kaki kakak, mau kesekolah pake sendal jepit ya?”, Tanya adikku sebel.Segera aku melirik ke bawah, Aku hanya tersenyum malu. Adik, Bunda, Ayah, smua menertwaiku. Dengan cepat Aku berlari menuju kamar.
Akhirnya Aku tiba di sekolah baruku, suasana sama saja dengan sekolah-sekolah lain saat aku menjadi siswa baru. Hari-hari terus kulewati degan diiringi segala kelupaanku terhadap hal-hal kecil, sampai suatu saat aku lupa jalan pulang kerumah meski jalan itu sering kulewati. Ada Apa dengan diriku ini Aku tidak mengerti.Aku berusaha menjalani semua ini meski sebenarnya aku terpuruk, tertekan sangat, dan tak seorangpun tau tentang keadaanku ini.
Waktu terus berlalu, tak terasa sudah satu tahu aku di SMA ini. Tapi kini saatnya aku meninggalkan sekolah ini sebelum semua ingatanku terhapus total oleh penghapus di kepalaku. Alzaimer penghapus itu. Penghapus ini datang karena aku terlalu stres dengan masalah yang pernah meneknku di masa lalu. Kata dokter pribadiku tak lama lagi aku akan lupa semuanya, akan semakin sulit untukku untuk mengerjakan semua kegiatan sekolah, terlebih akan kesulitan mengurus diriku sendiri. Ya saat ini aku sedang ingat dengan semuanya dan aku tulis dalam dearyku ini. Kenangan indahku. Sebelum terhapus dan takkan kembali.
Nama : Lusi Pratamawati
NPM : 090401080056
Kelas : A
NGOBROL
Setelah
itu dari arah Barat terlihat dua anak laki-laki sedang keluar kelas
masing-masing, mereka teman dekat dan sangat akrab tetapi mereka beda
jurusan dalam satu Kampus. Setelah itu salah satu diantara mereka mengajak
berkumpul bersama sambil mengobrol atau ngopi bersama.
Ivan :
Hay Ga... Sudah selesai ta kuliahnya..???Yoga : Sudah... Kamu ada kuliah lagi tidak..???
Ivan : Sama, aku juga tidak ada. Neh maunya ajak kamu ngopi bareng.
Yoga : Waahhh.... Siiipppp itu, ngopi dimana..???
Ivan : Terserah... Kekantin atau warung dekat sini saja juga bisa...
- Yoga : Siiippp... Mending
ngopi diwarung dekat jalan raya saja sambil lirik-lirik cewek
yang lewat alias cuci mata gitu... Hehehee....
- Ivan : Yeee... Itu sih
mau kamu Ga (sambil mendorong Yoga)
- Yoga : Ya tidak apa-apalah
biar ada variasinya.
- Ivan : Hwahahaha....
Ok.
- Yoga : Ya sudah Van
ayo kita jalan sekarang.
Ivan : Bagaimana kuliah kamu Ga..??? Lancar-lancar aja kan..???
Yoga : Lancar donk Van...
Ivan : Berapa Mata Kuliah kamu hari ini..???
Yoga : Dua, sebenarnya sih tiga nanti ada lagi, tapi males ah mau masuk..
Ivan : Hwahaha... Mending main saja kemana gitu...
- Yoga : Wahhh... Kamu
setan Van bukanya disuruh masuk kuliah malah ajak main. ( sambil menggeleng-geleng)
lah kamu sendiri gimana lancar juga kan..???
Yoga : Hwahaha... Bisa aja kamu bro... Lah kamu sendiri gimana..???
Ivan : Kamu itu ditanya malah balik tanya...
Yoga : Eh Ga liat cewek yang pakai baju warna ungu jalan kesini, manis tidak..???
Ivan : Waduh iya.. Gulanya sampai jatuh semua. Hwahahaa...
Yoga : Serius Ga, wahh... kamu ini..
- Ivan : Menurut aku
sih lumayan.. Kenapa kamu tanya gitu..??? Kamu suka ya...??? kalau suka
tak minta kan nomor ke temen aku...
- Yoga : Hwahahaa...
Santai Van. Aku Cuma tanya saja kok
- Ivan : Payah kamu Ga...
- Yoga : Hwahaha.. Ayo
pulang Van setelah tak pikir-pikir aku tak kuliah aja.
- Ivan : Aduuhhh... rajin
banget sih kamu Ga..
- Yoga : Hehee.. ya gk
gitu Van, kamu ada kuliah lagi tidak..??? Kalau ada ayo balik kekampus
lagi.
- Ivan : Tidak ada aku
Ga, aku Cuma dua Mata Kuliah aja, ya udah kamu balik aja kekampus aku
tak langsung pulang.
- Yoga : Ok Van... Kapan-kapan
kita ngopi lagi..
- Ivan : Ok...
NAMA
: ERLITA TUTIK RATNA YUWITA
- NMP
: 090401080099
- KELAS : A
KENAPA HARUS AKU
Tahun
terus berganti, bulan terus berputar, hari terus berjalan, kenapa
penderitaan Laila tidak berhenti. Semenjak dia lulus sekolah SMP dia
mengalami sakit yang tidak semua orang menggetahuinya karena dia selalu
tertutup dengan penyakit yang dia derita. Sakit itu lama kelamaan menggerogoti
tubuhnya yang semula dia berbadan gemuk hingga menjadi kurus karena
sakit. Orang tuanya Laila pun tidak menggetahui sakit yang di derita
oleh anaknya karena setiap Laila mau bilang dengan sakitnya Laila merasa
dirinya bisa mengatasi sakitnya dan dia merasa kalau sakitnya itu datang
dengan sendirinya. Laila pun juga tidak menggerti apa yang di deritanya
dan apa sakitnya.
Suatu
saat Laila mencoba pergi ke dokter (mantri) untuk memeriksakannya, Laila
memcoba cerita kepada dokter itu apa yang sudah di rasakan selama ini,
kemudian dokter itu memeriksa Laila yang ternyata Laila tidak menggindap
sakit apa pun. Laila terus berusaha menyakinkan kepada dokter itu kalau
dirinya itu lagi sakit dan perlu penggobatan, tetapi dokter itu tidak
percaya cuma memberikan obat penenang pikiran dan vitamin.
Sesampainya
Laila dari dokter Laila berkata dalam hati kecilnya”ya Alloh kenapa
orang tidak mempercayai aku ya Alloh, kalau aku sekarang lagi sakit
ya Alloh”. Laila terus berjalan dan berjalan tanpa ada tujuan yang
pasti mau kemana. Di tenggah perjalanan Laila bertemu dengan teman SMP
nya Dika namanya, dia kakak kelasnya sewaktu dia masih SMP. Dika melihat
Laila yang sedang nangis di jalan Dika merasa kasihan dan tanya
kenapa adik menangis apa adik lagi sedih? Laila bingung mau menjawab
karena setiap dia cerita sakit yang di derita sama dia orang tidak pernah
mempercayainya.
Kemudian
Laila tiba di rumahnya laila termenung menatapi kesedihan yang dia rasakan
yang tidak seorang pun bisa merasakan kesedihannya selama ini. Dalam
hati kecilnya berkata” mengapa harus aku yang menggalami ini
ya Alloh apa salah aku ya Alloh”? Laila mencoba untuk bangkit dan
berusaha kalau dirinya bisa kuat dan tegar menghadapi sakitnya. Usaha
Laila untuk bisa kuat dan tegar itu tidak lah berhasil karena sakitnya
semakin hari semakin sakit yang dirasakan oleh Laila.
Laila
memutuskan cerita kepada kedua orang tuanya apa yang sebenarnya dialami
selama ini, Laila sambil cerita sambil menanggis karena Laila merasa
berbohong kepada orang tuanya karena setiap di tanya Laila tidak pernah
jujur dan mesti berbohong, menurut Laila dengan berbohong Laila tidak
membuat orang tuanya susah dan sedih. Kemudian Laila di bawa ke dokter
di periksa spesialis untuk di periksa lebih lanjut tentang sakitnya
yang di rasakan dan dialami Laila seorang gadis yang mau beranjak remaja
itu, ternyata dia mengalami stres, depresi, dan merasa dirinya tidak
di perdulikan oleh orang di sekitarnya dan dia merasa kalau dirinya
tidak punya siapa-siapa di dunia ini karena kedua orang tuanya sibuk
dan sibuk bekerja tidak pernah memperhatikan Laila, walaupun semua kebutuhan
Laila terpenuhi oleh kedua orang tuanya tatapi Laila tidak pernah merasakan
bagaimana kasih sayang orang tuanya.
Sesampainya dari dokter orang tua nya lebih overprotektif menghadapi
Laila dan memberikan perhatian khusus karena Laila perlu perhatian khusus
dari orang tuanya. Orang tua nya pun juga banyak memberikan kasih sayang
dan Laila jadi di nomor satukan ketibang bekerja karena kedua orang
tuanya sadar selama ini Laila hidup tidak pernah merasakan kasih sayang
orang tuanya kerena orang tuanya sibuk bekerja. Kedua orang tuanya pun
lebih banyak menghabiskan waktu bersama dan menemani Laila di rumah.
Semenjak itu Laila merasa tenang dan hidupnya tidak sendiri dan banyak
orang yang menyayangi dirinya maupun memperdulikan dirinya. Nama : Antonia Irawati
NPM : 090401080084
Kelas : A
Drama monolog durasi tiga menit
Malam Penuh Kerinduan
Malam semakin larut,,,bulanpun
mulai tertutup oleh mendung, malam ini sunguh sangat dingin,,desiran
angin merasuk tulang membuat seluruh tubuh merinding.Di ranjang
besi yang sederhana itu,,tampak seorang wanita cantik memakai gaun lipis
berwarna biru laut,,rambut panjangnya dibiarkan terurai,listiknya merah
darah,polesan bedak menghiasai pipi merahnya. Wanita itu tampak gelisah,,seolah-seolah
dia sedang menunggu seseorang.Sayangku,,,,kapan kamu datang sudah aku sangat meridukanmu ,aku sudah memasak makanan kesukaanmu, air hangat untuk kamu mandipun sudah aku siapakan tapi kamu tak kunjung datang. Wanita itu sekali-kali melihat keluar melalui pintu jendela kamar,,wajahnya tampak sedih tapi sedikitpun tidak mengurai kecantikanya.
Suara teleponpun berdering,,,wanita itu bergegas menuju ruang tengah dengan semangat. dia berharap telepon itu dari pria yang sudah dia tunggu begitu lama.Tapi seketika semanagt wanita itu pupus telepon itu tertanya hanya dari seorang petugas utuk menagih listrik yang sudah jatuh lempo.
Sayangku untuk sekian kalinya kamu lega membuatku menunggu,rasanya aku sudah tak sangguh,aku tak mampu menahan rasa rinduku yang semakin dalam.Apa kamu lupa?? Kamu pernah berjanji setiap bulan purnama menampakkan keindahannya kamu akan datang,tapi semua itu hanya bualan dalam mulutmu.
Wanita itu marah,, dia melempar semua barang yang ada diruang itu.
Kamu membohong,,kamu berjanji akan selalu menjagaku,,akan selalu datang untukku tapi kau malah pergi tanpa memikirkanku.
Wanita itu lari keruang sembayang,,,di ruang sembayang itu ada altar kecil,,altar itu dihiasi dengan lilin warna merah,lima batang dupa datus yang menyala.Selain itu ada foto seorang laki-laki,tampan,berseragam tentara.Wanita itu mangis histeris,,,mengambil foto itu kemudian membatingnya kelantai.
Sayangku……………
Aku sangat merindukanmu…….
Sayangku aku akan mememuimu untuk melepas kerinduanku.
Wanita itu mengambil foto itu di lantai,,,dipeluk dan diciumi foto yang kacanya sudah pecah itu.
Denagan gematar dia mengambil kaca yang masih merserakan dilantai,,,memegang kacaa itu dan mengunuskan keperutnya.
No comments:
Post a Comment