Wednesday, December 7, 2011

Karya Sastra dan Penerbitnya

Nama : Falistin Shinta Devi
NPM : 090401080165
Kelas : A 2009

PESONAMU
Ketika pagi mulai menyapa
Matahari  mulai muncul dan tertawa

      Pacarkan pesona dalam setiap sudut kota
      Hingga jadikan kita terlena akan keindahannya
Ribuan manca Negara dan wisata
Yang tiada jemu menghampirimu

      Untuk menikmati keindahan dalam pesona mu
      Engkaulah pesona dunia
Dunia seakan kau buat terlena dengan pesonamu
Kau bagaikan nirwana senja yang selalu menghiasi jiwa
      Sungguh kau begitu indah dalam pesona



Nama   : Ika sari Agustina
Npm  : 090401080153
Kelas   : A


Hujan turun membasai bumi
Petir gunturpun ikut menyertai
Ketakutan dan kegalaun hati selalu datang menghampiri
Sebab hujan tak kunjung berhenti
Hujan turun membasai bumi
Badai datang silih berganti
Banyak orang menangis,menerima nasib yang dialami
Tapi apa daya semua telah terjadi
Ya  Allah,ya robbi,hentikan semua bencana yang menimpa ini
Jangan biarkan semua insan menangis dan bersedih hati
Kerena kebagianlah yang mereka nanti






Nama : Nisa’atul Nurkhasanah
NPM : 090401080122
Kelas : A 2009

PENGHAPUS DI OTAKKU
      Cahaya mentari pagi yang berjalan melewati celah-celah jendela kamarku memaksa mataku bangun. Smpat angat berat rasanya mengangkat kepala, tapi aku harus tetap bangun menyadari jam beker di mejaku menunjukkan pukul 6 pas. Oooh waktu tiduku terasa begitu singkat, Aku masih begitu ngantuk. Kucoba untuk beranjak dari tempat tidurku sambil mengusap air mata diwajahku sisa menangis semalaman. Kosong, bingung, bimbang itu yang aku rasakan sekarang.
      Dari balik Pintu kamarku terdengar suara bunda memanggilku.” Livia..!! Bangun nak udah siang”. “Ia bun..” Jawabku lemas. Aku segera menuju kamar mandi dan mempersiapkan semua keperluan sekolah baruku SMA Putri Harapan Bangsa. Baru saja Aku keluar dari kamarku aku sadar tas ku tertinggal di meja belajarku. “payah..”, gumamku. Ya aku memang sangat bermasalah, aku begitu pelupa akhir-akhir ini. Segera ku ambil tasku dan menuju meja makan. Disana sudah menunggu adikku satu-satunya yang manis, Lova, Ayahku tercinta, dan bunda yang sedang menata sarapan.
      Di tengah-tengah hangatnya keluarga, Aku tetap tidak merasakan kehangatan itu sepenuhnya. Hati dan pikiranku jauh melayang ke suatu kehidupanku di sisi lain, dan sangat buruk menurutku. Merekapun tidak tahu ini. Kuteguk coklat hangat terakhirku. Aku beranjak, berpamitan dan mulai melangkah menuju pintu keluar. Tiba-tiba terdengar teriakan Lova memanggilku, “ Kak Livi..!!!. “hmm..Mau titip salam sama teman kakak lagi.  Si Reza ?” sahutku, Adikku sangat mengagumi sahabatku yang satu itu, ya Reza memang cowok yang menarik.”iiihhh...Enggak kak, resek deh. Coba liat kaki kakak, mau kesekolah pake sendal jepit ya?”, Tanya adikku sebel.Segera aku melirik ke bawah, Aku hanya tersenyum malu. Adik, Bunda, Ayah, smua menertwaiku. Dengan cepat Aku berlari menuju kamar.
      Akhirnya Aku tiba di sekolah baruku, suasana sama saja dengan sekolah-sekolah lain saat aku menjadi siswa baru. Hari-hari terus kulewati degan diiringi segala  kelupaanku terhadap hal-hal kecil, sampai suatu saat aku lupa jalan pulang kerumah meski  jalan itu sering kulewati. Ada Apa dengan diriku ini Aku tidak mengerti.Aku berusaha menjalani semua ini meski sebenarnya aku terpuruk, tertekan sangat, dan tak seorangpun tau tentang keadaanku ini.
      Waktu terus berlalu, tak terasa sudah satu tahu aku di SMA ini. Tapi kini saatnya aku meninggalkan sekolah ini sebelum semua ingatanku terhapus total oleh penghapus di kepalaku. Alzaimer penghapus itu. Penghapus ini datang karena aku terlalu stres dengan masalah yang pernah meneknku di masa lalu. Kata dokter pribadiku tak lama lagi aku akan lupa semuanya, akan semakin sulit untukku untuk mengerjakan semua kegiatan sekolah, terlebih akan kesulitan mengurus diriku sendiri. Ya saat ini aku sedang ingat dengan semuanya dan aku tulis dalam dearyku ini. Kenangan indahku. Sebelum terhapus dan takkan kembali.









Nama : Lusi Pratamawati
NPM : 090401080056
Kelas : A

NGOBROL
      Setelah itu dari arah Barat terlihat dua anak laki-laki sedang keluar kelas masing-masing, mereka teman dekat dan sangat akrab tetapi mereka beda jurusan dalam satu Kampus. Setelah itu salah satu diantara mereka mengajak berkumpul bersama sambil mengobrol atau ngopi bersama.
      Ivan : Hay Ga... Sudah selesai ta kuliahnya..???
      Yoga : Sudah... Kamu ada kuliah lagi tidak..???
      Ivan : Sama, aku juga tidak ada. Neh maunya ajak kamu ngopi bareng.
      Yoga : Waahhh.... Siiipppp itu, ngopi dimana..???
      Ivan : Terserah... Kekantin atau warung dekat sini saja juga bisa...
      Yoga : Siiippp... Mending ngopi diwarung dekat jalan raya saja sambil lirik-lirik cewek  yang lewat alias cuci mata gitu... Hehehee....
      Ivan : Yeee... Itu sih mau kamu Ga (sambil mendorong Yoga)
      Yoga : Ya tidak apa-apalah biar ada variasinya.
      Ivan : Hwahahaha.... Ok.
      Yoga : Ya sudah Van ayo kita jalan sekarang.
     Beberapa menit kemudian sampailah pada warung kopi yang tak jauh dari area kampus. Mereka memesan kopi dan camilan sambil ngobro-ngobrol.
     Ivan : Bagaimana kuliah kamu Ga..??? Lancar-lancar aja kan..???
     Yoga : Lancar donk Van...
     Ivan : Berapa Mata Kuliah kamu hari ini..???
     Yoga : Dua, sebenarnya sih tiga nanti ada lagi, tapi males ah mau masuk..
     Ivan : Hwahaha... Mending main saja kemana gitu...
      Yoga : Wahhh... Kamu setan Van bukanya disuruh masuk kuliah malah ajak main. ( sambil menggeleng-geleng) lah kamu sendiri gimana lancar juga kan..???
     Ivan : Ya sama... Bagaimana sudah dapat pacar belum..??? (sambil tertawa)
     Yoga  : Hwahaha... Bisa aja kamu bro... Lah kamu sendiri gimana..???
     Ivan : Kamu itu ditanya malah balik tanya...
     Yoga  : Eh Ga liat cewek yang pakai baju warna ungu jalan kesini, manis tidak..???
     Ivan  : Waduh iya.. Gulanya sampai jatuh semua. Hwahahaa...
     Yoga  : Serius Ga, wahh... kamu ini..
      Ivan  : Menurut aku sih lumayan.. Kenapa kamu tanya gitu..??? Kamu suka ya...??? kalau suka tak minta kan nomor ke temen aku...
      Yoga  : Hwahahaa... Santai Van. Aku Cuma tanya saja kok
      Ivan  : Payah kamu Ga...
      Yoga : Hwahaha.. Ayo pulang Van setelah tak pikir-pikir aku tak kuliah aja.
      Ivan : Aduuhhh... rajin banget sih kamu Ga..
      Yoga : Hehee.. ya gk gitu Van, kamu ada kuliah lagi tidak..??? Kalau ada ayo balik kekampus lagi.
      Ivan : Tidak ada aku Ga, aku Cuma dua Mata Kuliah aja, ya udah kamu balik aja kekampus aku tak langsung pulang.
      Yoga : Ok Van... Kapan-kapan kita ngopi lagi..
      Ivan : Ok...
     Akhirnya, setelah ngopi bareng Yoga kembali ke kampus untuk mengikuti mata kuliah lagi dan Ivan langsung pulang karena tidak ada mata kuliah lagi.







            NAMA  : ERLITA TUTIK RATNA YUWITA
                NMP   : 090401080099
                KELAS  : A
             
         KENAPA HARUS AKU
      Tahun terus berganti, bulan terus berputar, hari terus berjalan, kenapa  penderitaan Laila tidak berhenti. Semenjak dia lulus sekolah SMP dia mengalami sakit yang tidak semua orang menggetahuinya karena dia selalu tertutup dengan penyakit yang dia derita. Sakit itu lama kelamaan menggerogoti tubuhnya yang semula dia berbadan gemuk hingga menjadi kurus karena sakit. Orang tuanya Laila pun tidak menggetahui sakit yang di derita oleh anaknya karena setiap Laila mau bilang dengan sakitnya Laila merasa dirinya bisa mengatasi sakitnya dan dia merasa kalau sakitnya itu datang dengan sendirinya. Laila pun juga tidak menggerti apa yang di deritanya dan apa sakitnya.
      Suatu saat Laila mencoba pergi ke dokter (mantri) untuk memeriksakannya, Laila memcoba cerita kepada dokter itu apa yang sudah di rasakan selama ini, kemudian dokter itu memeriksa Laila yang ternyata Laila tidak menggindap sakit apa pun. Laila terus berusaha menyakinkan kepada dokter itu kalau dirinya itu lagi sakit dan perlu penggobatan, tetapi dokter itu tidak percaya cuma memberikan obat penenang pikiran dan vitamin.
      Sesampainya Laila dari dokter Laila berkata dalam hati kecilnya”ya Alloh kenapa orang tidak mempercayai aku ya Alloh, kalau aku sekarang lagi sakit ya Alloh”. Laila terus berjalan dan berjalan tanpa ada tujuan yang pasti mau kemana. Di tenggah perjalanan Laila bertemu dengan teman SMP nya Dika namanya, dia kakak kelasnya sewaktu dia masih SMP. Dika melihat Laila yang sedang nangis di jalan Dika merasa kasihan dan tanya  kenapa adik menangis apa adik lagi sedih? Laila bingung mau menjawab karena setiap dia cerita sakit yang di derita sama dia orang tidak pernah mempercayainya.
      Kemudian Laila tiba di rumahnya laila termenung menatapi kesedihan yang dia rasakan yang tidak seorang pun bisa merasakan kesedihannya selama ini. Dalam hati kecilnya berkata” mengapa harus aku yang menggalami ini ya Alloh apa salah aku ya Alloh”? Laila mencoba untuk bangkit dan berusaha kalau dirinya bisa kuat dan tegar menghadapi sakitnya. Usaha Laila untuk bisa kuat dan tegar itu tidak lah berhasil karena sakitnya semakin hari semakin sakit yang dirasakan oleh Laila.
      Laila memutuskan cerita kepada kedua orang tuanya apa yang sebenarnya dialami selama ini, Laila sambil cerita sambil menanggis karena Laila merasa berbohong kepada orang tuanya karena setiap di tanya Laila tidak pernah jujur dan mesti berbohong, menurut Laila dengan berbohong Laila tidak membuat orang tuanya susah dan sedih. Kemudian Laila di bawa ke dokter di periksa spesialis untuk di periksa lebih lanjut tentang sakitnya yang di rasakan dan dialami Laila seorang gadis yang mau beranjak remaja itu, ternyata dia mengalami stres, depresi, dan merasa dirinya tidak di perdulikan oleh orang di sekitarnya dan dia merasa kalau dirinya tidak punya siapa-siapa di dunia ini karena kedua orang tuanya sibuk dan sibuk bekerja tidak pernah memperhatikan Laila, walaupun semua kebutuhan Laila terpenuhi oleh kedua orang tuanya tatapi Laila tidak pernah merasakan bagaimana kasih sayang orang tuanya.
        Sesampainya dari dokter orang tua nya lebih overprotektif menghadapi Laila dan memberikan perhatian khusus karena Laila perlu perhatian khusus dari orang tuanya. Orang tua nya pun juga banyak memberikan kasih sayang dan Laila jadi di nomor satukan ketibang bekerja karena kedua orang tuanya sadar selama ini Laila hidup tidak pernah merasakan kasih sayang orang tuanya kerena orang tuanya sibuk bekerja. Kedua orang tuanya pun lebih banyak menghabiskan waktu bersama dan menemani Laila di rumah. Semenjak itu Laila merasa tenang dan hidupnya tidak sendiri dan banyak orang yang menyayangi dirinya maupun memperdulikan dirinya.







Nama   : Antonia Irawati
NPM   : 090401080084
Kelas   : A
Drama monolog durasi tiga menit

Malam Penuh Kerinduan
 Malam semakin larut,,,bulanpun mulai tertutup oleh mendung,  malam ini sunguh sangat dingin,,desiran angin merasuk tulang membuat seluruh tubuh merinding.Di ranjang  besi yang sederhana itu,,tampak seorang wanita cantik memakai gaun lipis berwarna biru laut,,rambut panjangnya dibiarkan terurai,listiknya merah darah,polesan bedak menghiasai pipi merahnya. Wanita itu tampak gelisah,,seolah-seolah dia sedang menunggu seseorang.
Sayangku,,,,kapan kamu datang  sudah  aku sangat meridukanmu ,aku sudah memasak makanan kesukaanmu, air hangat untuk kamu mandipun sudah aku siapakan tapi kamu tak kunjung datang. Wanita itu sekali-kali melihat keluar melalui pintu jendela kamar,,wajahnya tampak sedih tapi sedikitpun tidak mengurai  kecantikanya.
Suara teleponpun berdering,,,wanita itu bergegas menuju ruang tengah dengan semangat.  dia berharap telepon itu dari pria yang sudah dia tunggu begitu lama.Tapi seketika semanagt wanita itu pupus telepon itu tertanya hanya dari seorang petugas utuk menagih listrik yang sudah jatuh lempo.
Sayangku untuk sekian kalinya kamu lega membuatku menunggu,rasanya aku sudah tak sangguh,aku tak mampu menahan rasa rinduku yang semakin dalam.Apa kamu lupa?? Kamu pernah berjanji setiap bulan purnama  menampakkan keindahannya kamu akan datang,tapi semua itu hanya bualan dalam mulutmu.
Wanita itu marah,, dia melempar semua barang yang ada diruang itu.
Kamu membohong,,kamu berjanji akan selalu menjagaku,,akan selalu datang untukku tapi kau malah pergi tanpa memikirkanku.
Wanita itu lari keruang sembayang,,,di ruang sembayang itu ada altar kecil,,altar  itu dihiasi dengan lilin warna merah,lima batang dupa datus yang menyala.Selain itu ada foto seorang laki-laki,tampan,berseragam tentara.Wanita itu mangis histeris,,,mengambil foto itu kemudian membatingnya kelantai.
Sayangku……………
Aku sangat merindukanmu…….
Sayangku aku akan mememuimu untuk melepas kerinduanku.
Wanita itu mengambil  foto itu di lantai,,,dipeluk dan diciumi foto yang kacanya sudah pecah itu.
Denagan gematar dia mengambil kaca yang masih merserakan dilantai,,,memegang kacaa itu dan mengunuskan keperutnya.

No comments: