“Perlakuan tidak adil”, siapa yang suka
dengan kalimat ini ?, tentunya anda tidak menyukai bukan ?, kecuali anda banyak
uang yang bisa bermain sogok sana sogok sini hehehehehe, bagi saya pribadi
mendengar kalimat itu saja saya merasa risih, anda bisa bayangkan atau anda
pernah mengalaminya sendiri berhadapan dengan bentuk ketidak adilan, betapa
sakitnya ketidak adilan itu, melihat orang sekitar diperlakukan tidak adil saja
kita merasa ingin melakukan sebuah tindakan untuk membantunya, apa lagi bila
kita mengalaminya sendiri oh betapa jengkelnya. Bagi saya menuntut keadilan
adalah sebuah sesuatu yang wajar tetapi apabila kita sudah berusaha keras untuk
keadilan itu tetapi bentuk keadilan yang kita dambah belum juga tumbuh maka jalan
satu-satunya adalah pasrah sama Tuhan, karena Tuhan tahu apa yang sedang kita alami dan rasakan. Ingat
dalam berkeluh kepada Tuhan tidak perlu kita mendoakan orang yang telah
bertindak tidak adil kepada kita yang jelek-jelek apa lagi mendoakan dia mati
wkwkwkwkwkwk ( lebay.com).
Salah satu contoh bentuk ketidak adilan
yang pernah saya alami seperti misalnya di lingkungan perkuliahan saya , pas
waktu itu saya mengikuti sebuah mata kuliah ...., dosen saya tua mungkin
seumuran kakek saya, saya sangat menghormati beliau. Nah pas waktu itu kegiatan
perkuliahan saya adalah merangkum buku yang di tulis oleh Profesor, kesalahan
saya waktu itu adalah mengetik kata yang seharusnya “kecakapan” menjadi
“percakapan”, Dosen saya mengetahui kesalahan tersebut langsung memanggil saya
kemudian marah-marah yang berlebihan atau dalam bahasa jawanya “entek ngamek”
wkwkwkwk, mungkin karena memang dosen saya tipe orang alay hehehehehe. Waktu
itu saya bisa menerima ocehan dosen saya itu karena memang saya yang salah dan saya
berfikir itu bisa saya jadikan acuan untuk lebih berhati-hati dalam pengetikan kemudian pada pertemuan
berikutnya saya mulai lebih meningkatkan belajar matakuliah dari dosen saya itu,
apa lagi dalam megetik tugas, saya lebih ekstra hati-hati, nah pada waktu
dilihat semua tugas, ada teman saya cewe yang salah dalam pengetikan dan
kalimatnya tidak tersusun secara rapi kemudian dosen saya memberikan arahan
kepada dia dengan kata-kata yang baik, tidak seperti waktu memarahi saya dengan
ocehan-ocehan yang menurut saya menyakitkan itu, dalam hati saya waktu itu
hanya ada satu kalimat, yaitu “ Dosen jiaaaaaaanc*******k tenan kui”
wkwkwkwkwk ssssssssssst........., itu
cuman segelintir ungkapan kekesalan karena bentuk ketidak adilan, sejak saat
itulah saya menjadi malas belajar matakuliah dari dosen tersebut.
Dari sedikit cerita saya diatas, saya
berkesimpulan sendiri bahwa ketidak adilan bisa menimbulkan ketidaksukaan
seseorang kepada orang lain sampai kepada apapun yang berhubungan dengan orang
itu ( Matakuliahnya).
Tentu tidak hilang dari ingatan kita,
seorang mahasiswa yang berunjuk rasa menuntut keadilan HAM, demi tuntutannya di
dengar pemerintah dia melakukan aksi bakar diri ironisnya tuntutan itu bukan
untuk kepentingannya sendiri melainkan kepentingan orang-orang disekitarnya
yang diperlakukan kurang adil oleh Pemerintah, Entah pemerintah akan mau dengar
apa tidak, kok jadi ngelantur ke politik hehehehehehe
Ada lagi kisah dua teman saya yang
pintar tapi pintar numpang wkwkwkwkwk, maksudya adalah di mata Dosen mereka
terlihat pintar karena selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas PR dan
tugas-tugasnya terselesaikan dengan baik, tetapi sebenarnya ada orang lain yang
berperan sangat penting di belakang mereka yaitu temannya, tanpa temannya itu
mungkin mereka akan mati kutu wkwkwkwkwk, mahasiswi seperti ini kelemahannya
adalah tes lisan atau pada saat presentasi di depan kelas yang tanpa didampingi
temannya itu, Ironisnya nilai mereka cukup bagus berbeda dengan mahasiswi yang
nilainya lumayan tetapi dia menggunakan kemampuan sendiri, nah pada situasi
yang seperti ini apakah Dosen bisa adil menurut anda ?, mungkin bagi dosen yang
mengandalkan tes tulis, mahasiswi seperti itu pintar sekali tapi dosen tidak
tahu kalau disamping mereka ada mahasiswi yang benar-benar pintar yang siap
siaga memberi contekan.
Jangan anarkis di dalam menuntut sebuah
keadilan, sayangi dirimu untuk menyongsong hari baru yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment