Sunday, December 11, 2011

Menghadapi Ketidak adilan


“Perlakuan tidak adil”, siapa yang suka dengan kalimat ini ?, tentunya anda tidak menyukai bukan ?, kecuali anda banyak uang yang bisa bermain sogok sana sogok sini hehehehehe, bagi saya pribadi mendengar kalimat itu saja saya merasa risih, anda bisa bayangkan atau anda pernah mengalaminya sendiri berhadapan dengan bentuk ketidak adilan, betapa sakitnya ketidak adilan itu, melihat orang sekitar diperlakukan tidak adil saja kita merasa ingin melakukan sebuah tindakan untuk membantunya, apa lagi bila kita mengalaminya sendiri oh betapa jengkelnya. Bagi saya menuntut keadilan adalah sebuah sesuatu yang wajar tetapi apabila kita sudah berusaha keras untuk keadilan itu tetapi bentuk keadilan yang kita dambah belum juga tumbuh maka jalan satu-satunya adalah pasrah sama Tuhan, karena Tuhan  tahu apa yang sedang kita alami dan rasakan. Ingat dalam berkeluh kepada Tuhan tidak perlu kita mendoakan orang yang telah bertindak tidak adil kepada kita yang jelek-jelek apa lagi mendoakan dia mati wkwkwkwkwkwk ( lebay.com).
Salah satu contoh bentuk ketidak adilan yang pernah saya alami seperti misalnya di lingkungan perkuliahan saya , pas waktu itu saya mengikuti sebuah mata kuliah ...., dosen saya tua mungkin seumuran kakek saya, saya sangat menghormati beliau. Nah pas waktu itu kegiatan perkuliahan saya adalah merangkum buku yang di tulis oleh Profesor, kesalahan saya waktu itu adalah mengetik kata yang seharusnya “kecakapan” menjadi “percakapan”, Dosen saya mengetahui kesalahan tersebut langsung memanggil saya kemudian marah-marah yang berlebihan atau dalam bahasa jawanya “entek ngamek” wkwkwkwk, mungkin karena memang dosen saya tipe orang alay hehehehehe. Waktu itu saya bisa menerima ocehan dosen saya itu karena memang saya yang salah dan saya berfikir itu bisa saya jadikan acuan untuk lebih berhati-hati  dalam pengetikan kemudian pada pertemuan berikutnya saya mulai lebih meningkatkan belajar matakuliah dari dosen saya itu, apa lagi dalam megetik tugas, saya lebih ekstra hati-hati, nah pada waktu dilihat semua tugas, ada teman saya cewe yang salah dalam pengetikan dan kalimatnya tidak tersusun secara rapi kemudian dosen saya memberikan arahan kepada dia dengan kata-kata yang baik, tidak seperti waktu memarahi saya dengan ocehan-ocehan yang menurut saya menyakitkan itu, dalam hati saya waktu itu hanya ada satu kalimat, yaitu “ Dosen jiaaaaaaanc*******k tenan kui” wkwkwkwkwk  ssssssssssst........., itu cuman segelintir ungkapan kekesalan karena bentuk ketidak adilan, sejak saat itulah saya menjadi malas belajar matakuliah dari dosen tersebut.
Dari sedikit cerita saya diatas, saya berkesimpulan sendiri bahwa ketidak adilan bisa menimbulkan ketidaksukaan seseorang kepada orang lain sampai kepada apapun yang berhubungan dengan orang itu ( Matakuliahnya).
Tentu tidak hilang dari ingatan kita, seorang mahasiswa yang berunjuk rasa menuntut keadilan HAM, demi tuntutannya di dengar pemerintah dia melakukan aksi bakar diri ironisnya tuntutan itu bukan untuk kepentingannya sendiri melainkan kepentingan orang-orang disekitarnya yang diperlakukan kurang adil oleh Pemerintah, Entah pemerintah akan mau dengar apa tidak, kok jadi ngelantur ke politik hehehehehehe
Ada lagi kisah dua teman saya yang pintar tapi pintar numpang wkwkwkwkwk, maksudya adalah di mata Dosen mereka terlihat pintar karena selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas PR dan tugas-tugasnya terselesaikan dengan baik, tetapi sebenarnya ada orang lain yang berperan sangat penting di belakang mereka yaitu temannya, tanpa temannya itu mungkin mereka akan mati kutu wkwkwkwkwk, mahasiswi seperti ini kelemahannya adalah tes lisan atau pada saat presentasi di depan kelas yang tanpa didampingi temannya itu, Ironisnya nilai mereka cukup bagus berbeda dengan mahasiswi yang nilainya lumayan tetapi dia menggunakan kemampuan sendiri, nah pada situasi yang seperti ini apakah Dosen bisa adil menurut anda ?, mungkin bagi dosen yang mengandalkan tes tulis, mahasiswi seperti itu pintar sekali tapi dosen tidak tahu kalau disamping mereka ada mahasiswi yang benar-benar pintar yang siap siaga memberi contekan.
Jangan anarkis di dalam menuntut sebuah keadilan, sayangi dirimu untuk menyongsong hari baru yang lebih baik.


No comments: