- Reduplikasi
- Pengertian
- pengulangan bentuk atas suatu bentuk atas suatu bentuk dasar. Bentuk baru sebagai hasil perulangan bentuk tersebut lazim disebut kata ulang
- Contoh:
- Kuda-kudaan
- Makan-makan
- Sayur-mayur
- Macam-macam reduplikasi
- Pengulangan seluruhnya
- Pengulangan sebagian
- Pengulangan yang berkombinasi dengan afiksasi
- Pengulangan dengan perubahan fonem
- Pengulangan seluruhnya
- pengulangan dilakukan pada seluruh bentuk dasar, tanpa ada perubahan fonem dan tidak berkombinasi proses pembubuhan afiks.
- Dapat terjadi pada bentuk asal atau bentuk turunan (kompleks)
- Disebut juga kata pengulangan simetris
- Contoh:
- Pengulangan pada bentuk asal
- sepeda : sepeda-sepeda
- buku : buku-buku
- Pengulangan pada bentuk kompleks
- Tulisan: tulisan-tulisan
- sekali : sekali-sekali
- Pertempuran : pertempuran-pertempuran
- Pembangunan : pembangunan-pembangunan
- Pengulangan sebagian
- pengulangan dilakukan pada sebagian dari bentuk dasarnya
- Dilakukan pada bentuk asal dan bentuk turunan (kompleks)
- Contoh:
- Pengulangan bentuk asal
- Luhur – luluhur – leluhur
- Laki – lalaki – lelaki
- Pengulangan bentuk turunan
- Berjalan: berjalan-jalan
- Menembak: menembak-nembak
- Ditarik: ditarik-tarik
- Pengulangan yang berkombinasi dengan afiksasi
- Pengulangan dilakukan pada bentuk dasar bersama-sama proses pembubuhan afiks.
- Contoh lain:
- Anak : anak-anakan
- Rumah : rumah-rumahan
- Gunung : gunung-gunungan
- Orang : orang-orangan
- Kera : kera-keraan
- Tali : tali temali
- Pengulangan dengan perubahan fonem
- Pengulangan dilakukan pada semua bentuk dasar, dengan disertai adanya perubahan fonem.
- Pengulangan pada :
- Konsonan:
- Gerak: gerak-gerik
- Warna: warna-warni
- Balik: bolak-balik
- Vokal
- Ramah: ramah-tamah
- Sayur: sayur-mayur
- Pengulangan pada bentuk kompleks
- Pengulangan represif
- Pada pengulangan tsb dapat ditemukan atau tampak bentuk dasarnya
- Pengulangan ke arah belakang (ke kiri)
- Mendukung makna resiprok (saling)
- Contoh:
- tembak-menembak
- tolong-menolong
- Pengulangan progresif
- Pengulangan dilakukan pada sebagian bentuk dasar dan bentuk itu terikat pada bentuk dasarnya
- Pengulangan ke arah depan (ke kanan)
- mendukung makna: kuantitas atau durasi
- Contoh:
- Terbatuk-batuk
- Berpikir-pikir
- Pengulangan dasar berafiks (bentuk kompleks)
- Bentuk me-
- Pengulangan regresif
- Mengambil-ambil (mengambil)
- Menari-nari (menari)
- Mengulang-ulang (mengulang)
- Pengulangan progresif
- Tembak-menembak (menembak)
- Pukul-memukul (memukul)
- Tendang-menendang (menendang)
- Bentuk me-kan
- Melambaikan : melambai-lambaikan
- Membeda-bedakan
- Melebih-lebihkan
- lanjutan
- Bentuk me-i
- Melempar-lempari
- Menembak-nembaki
- Menulis-nulisi
- Bentuk di-
- Ditarik-tarik (ditarik)
- Dipukul-pukul (dipukul)
- Digaruk-garuk (digaruk)
- Bentuk ter-
- Terbatuk-batuk (terbatuk)
- Tersenyum-senyum (tersenyum)
- Terbawa-bawa (terbawa)
- lanjutan
- Bentuk ber-
- (Bentuk asal + ber-) kemudian diulang
- Berjalan-jalan (berjalan)
- Bermain-main (bermain)
- Pengulangan serempak dengan pengimbuhan
- Berhari-hari
- Bermeter-meter
- Bentuk ber-an
- Berlari-larian (berlarian)
- Berkejar-kejaran (berkejaran)
- Berdekat-dekatan (berdekatan)
- Bentuk ke-an
- Keragu-raguan
- Kemerah-merahan
- Kebiru-biruan
- lanjutan
- Bentuk pe-
- Pemuda-pemuda (pemuda)
- Pembina-pembina
- Bentuk pe-an
- Pembangunan-pembangunan (pembangunan)
- Pelatihan-pelatihan (pelatihan)
- Bentuk per-an
- Peraturan-peraturan (peraturan)
- Perdebatan-perdebatan
- Bentuk -an
- Mengulang secara utuh
- Bangunan-banguna (bangunan)
- Aturan-aturan (aturan)
- Mengulang bentuk asalnya sekaligus disertai pengulangan
- Biji-bijian
- Batu-batuan
- Sayuran : sayur-sayuran
- lanjutan
- Bentuk se-
- Diulang secara utuh
- Sekali-sekali (sekali)
- Seekor-seekor (seekor)
- Diulang hanya pada bentuk asalnya
- Sekali-kali (kali)
- Bentuk se-nya
- Secepat-cepatnya
- Sebaik-baiknya
- Infik (-el-, -in-)
- Tali-temali
- Sambung-sinambung
- Pengulangan kompositum/gabungan kata
- Pengulangan utuh dilakukan terhadap
- terhadap kompositum yang kedua unsurnya sederajat
- Tebal telinga-tebal telinga
- Buah bibir-buah bibir
- kompositum yang kedua unsurnya tidak sederajat tetapi mempunyai makna idiomatikal
- Tua muda-tua muda
- Orang tua-orang tua
- Pengulangan sebagian dilakukan terhadap kompositum yang kedua unsurnya tidak sederajat dan tidak mempunyai makna idiomatikal
- Buku-buku agama
- Jalan-jalan protokol
- Pengulangan kompositum/gabungan kata
- Untuk mendapatkan makna jamak, bentuk kompositum tidak perlu diulang
- Beberapa surat kabar
- Semua jemaah haji
- Makna pengulang bentuk dasar nomina
- Banyak
- Peraturan-peraturan daerah itu harus ditinjau kembali.
- Banyak dan bermacam-macam
- Australia akan mengirim obat-obatan ke Indonesia.
- Banyak dengan ukuran tertentu
- Berliter-liter bensin terbuang dengan percuma.
- Menyerupai atau seperti
- Adikku minta dibelikan mobil-mobilan.
- Langit-langit rumah perumnas terlalu rendah.
- Saat atau waktu
- Pagi-pagi sekali dia sudah berangkat kerja.
- Makna pengulang bentuk dasar verba
- kejadian berulang-ulang
- Dari tadi dia marah-marah terus.
- Kejadian berintensitas
- Mereka berlari-lari di halaman sekolah.
- Saling (kejadian berbalasan)
- Terjadi tembak-menembak antara gerilyawan Palestina dan tentara Israel.
- Dilakukan tanpa tujuan (dasar)
- Jangan tidur-tiduran di masjid.
- Hal tindakan
- Pekerjaan tulis-menulis cukup dikuasainya.
- Begitu (dasar)
- Rupanya dia lapar sekali, pulang-pulang minta makan.
- Makna pengulang bentuk dasar adjektiva
- Banyak yang (dasar)
- Ikannya masih kecil-kecil, jangan diambil.
- Se-(dasar) mungkin
- Bukalah jendela itu lebar-lebar.
- Hanya yang (dasar)
- Ambil yang baik-baik, tinggalkan yang buruk-buruk.
- Sedikit bersifat (dasar)
- Dari jauh air laut tampak kebiru-biruan.
- Meskipun (dasar)
- Jauh-jauh saya datang, tetapi orangnya tidak ada.
- Sama (dasar) dengan
- Nyamuk di situ segede-gede lalat hijau.
- Intensitas
- Kamu jangan membesar-besarkan masalah itu.
- Pengertian kata
- bentuk yang mempunyai susunan fonologi yang stabil dan tidak berubah serta mempunyai kemungkinan mobilitas di dalam kalimat.
- satuan kebahasaan yang mempunyai makna utuh
- Klasifikasi kata
- Kelas terbuka
- keanggotaannya dapat bertambah atau berkurang sesuai perkembangan sosial budaya dalam masyarakat penutur bahasa
- dapat menjadi dasar dalam suatu proses morfologis
- Kelas tertutup
- keanggotaannya tidak dapat bertambah
- tidak pernah menjadi dasar dalam suatu proses morfologis
- lanjutan
- Kelas terbuka
- Nomina
- Adjektiva
- Verba
- Kelas tertutup
- Adverbia
- Pronomina
- Numeralia
- Kata tugas
- Preposisi
- Konjungsi
- Interjeksi
Artikel
- Partikel
- N O M I N A
- Nomina
- disebut juga kata benda
- Pengertian
- kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian
- Contoh:
- kucing
- meja
- kebangsaan
- Ciri-ciri nomina
- Cenderung menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap
- Dapat dinegasikan dengan menambahkan kata bukan (bukan Rama)
- Dapat diikuti oleh adjektiva (buku baru, rumah yang merah)
- Dapat didampingi adverbia jumlah (sebuah rumah, sebatang rokok).
- Dapat diikuti kata penunjuk (rumah ini, rumah itu)
- Dapat didahului preposisi ( di sekolah)
- Bentuk-bentuk nomina
- Nomina dasar
- Bersifat monomorfemis (terdiri atas satu morfem saja)
- Contoh:
- Gambar
- Meja
- paman
- Nomina turunan
- Bersifat polimorfemis (terdiri atas dua morfem atau lebih)
- Contoh:
- Keadilan
- pemalas
- kelurahan
- Nomina turunan
- Bentuk dasarnya
- Nomina: pelaut, kelurahan
- Verba: pendatang, pembeli
- Adjektiva: pemalas, penakut
- Numeralia: pertigaan
- Kata ganti orang: keakuan
- Cara pembentukannya
- Afiksasi
- Menambahkan
- Prefiks: ke-, pe-N, per-
- Sufiks: -an
- Infiks: -el-, -er-, -em-
- Konfiks: ke-an, pe-an, per-an,
- Reduplikasi
- Rumah-rumah
- Pembentukan nomina turunan dengan prefiks
- ke- : ketua, kekasih, kehendak
- pe- +
- Verba: pelamar, penyanyi,
- Nomina: pelaut, pengecat
- Adjektiva: pemalas, penjahat
- per-
- Verba: Pertapa
- Adjektiva: perajin
- Pembentukan nomina turunan dengan sufiks
- + -an :
- Verba: kiriman
- Adjektiva: asinan
- Nomina: durian, rambutan
- Pembentukan nomina turunan dengan konfiks
- ke-an +
- Verba: kebakaran, kelaparan
- Adjektiva: kemalasan, kemalasan
- Nomina: kelurahan, kepulauan
- Kata ganti: keakuan
- Pe-an:
- Verba: pemberontakan
- Per- an +
- Verba: pergelaran
- Nomina: Perkotaan, perkampungan
- Numeralia: persatuan, pertigaan
- Pembentukan nomina turunan dengan infiks
- -el- +:
- Tunjuk telunjuk
- Gembung gelembung
- -er- +
- Suling seruling
- Gigi gerigi
- -em- +
- Kuning kemuning
- A D J E K T I V A
- Adjektiva
- disebut kata sifat atau kata keadaan
- Pengertian
- kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, atau binatang
- Contoh:
- Malas
- Rajin
- Ciri-ciri Adjektiva
- Dapat menduduki fungsi predikat (Gedung baru itu sangat megah)
- Dapat berfungsi sebagai atribut dalam frase (baju merah)
- Dapat diberi adverbia derajat: agak, lebih, paling, sangat
- Dapat diberi adverbia kepastian: pasti, tentu, mungkin, barangkali
- Dapat dinegasikan dengan menambahkan tidak
- Dapat diulang dengan awalan se- dan akhiran –nya: sebaik-baiknya, serendah-rendahnya
- Bentuk-bentuk adjektiva
- Monomorfemis
- Asin
- Anggun
- Cerah
- Polimorfemis, dibentuk dengan cara:
- Afiksasi: alami, ilmiah, duniawi
- Reduplikasi: cantik-cantik, subur-subur
- Pemaduan dengan kata lain:
- Adjektiva + nomina: berat lidah, padat modal
- Adjektiva + adjektiva: lemah lembut, cantik jelita
- Tingkat perbandingan
- Ciri khusus adjektiva adalah mempunyai tingkat perbandingan
- Ada tiga macam:
- Tingkat ekuatif
- Tingkat komparatif
- Tingkat superlatif
- Tingkat ekuatif
- Tingkat yang menyatakan dua hal yang dibandingkan itu sama
- Ada dua bentuk:
- se- + adjektiva:
- secantik
- semahal
- sama+ adjektiva + nya + dengan
- sama mahalnya dengan
- sama kerasnya dengan
- Tingkat komparatif
- Menyatakan bahwa satu dari dua yang dibandingkan itu lebih atau kurang dari yang lain
- Bentuknya: Lebih/kurang + adjektiva + daripada
- Contoh:
- lebih mahal daripada
- Kurang rajin daripada
- Tingkat superlatif
- Menyatakan bahwa dari sekian hal yang dibandingkan, satu melebihi yang lain.
- Bentuk:
- Paling
- Ter-
- Contoh:
- Paling cantik
- termanis
- V E R B A
- Verba
- disebut kata kerja
- Pengertian:
- segala kata yang dapat dipakai sebagai perintah, baik dapat maupun tidak dapat digabung dengan imbuhan
- Contoh:
- Menyuruh
- Terbang
- Berlari
- dimakan
- Ciri-ciri verba
- Berfungsi sebagai predikat atau inti predikat
- Dinegasikan dengan menambahkan kata tidak dan tanpa
- Dapat juga dinegasikan dengan menambahkan kata bukan tetapi dengan persyaratan, misalnya: bukan menangis
- Dapat didampingi adverbia frekuensi : sering, jarang, kadang-kadang
- Dapat didampingi oleh semua adverbia jumlah: kurang (membaca), sedikit (menulis), cukup (menarik)
- Dapat didampingi adverbia waktu (sudah, sedang, tengah, akan)
- Makna
- Mengandung makna dasar
- Perbuatan/aksi/tindakan; lari, sedang belajar
- Proses/kejadian : meledak
- keadaan yang bukan sifat atau kualitas; tidak akan suka
- Verba yang bermakna keadaan tidak dapat diberi prefik ter- yang berarti paling
- Verba tindakan
- Mengandung makna perbuatan yang dilakukan oleh subjek
- Contoh:
- Makan
- Baca
- pulang
- Ada dua macam:
- Memiliki komponen makna + sasaran: makan nasi, baca koran
- Memiliki komponen makna + sasaran: pergi ke …; lompat ke- ….
- Verba kejadian
- Mengandung makna proses, artinya ada hal/ peristiwa yang menimpa subjek
- Contoh:
- meletus
- Longsor
- rontok
- Verba keadaan
- Mengandung pengertian keadaan yang dirasakan oleh subjek
- Contoh:
- (mereka) khawatir
- (kami) suka
- (dia) binggung
- Beda verba keadaan dan adjektiva
- Adjektiva dapat diberi prefik ter- dalam pengertian superlatif: terbaik, tertinggi
- Verba keadaan tidak dapat diberi prefik ter-: tersuka, terkhawatir
- Bentuk-bentuk verba
- Verba asal:
- Verba yang dapat berdiri sendiri tanpa afiks dalam konteks sintaksis
- Verba turunan
- Verba yang harus atau dapat memakai afiks
- Macam-macam verba turunan
- Verba yang dasarnya adalah dasar bebas, tetapi memerlukan afiks supaya dapat berfungsi sebagai verba
- Mendarat
- Melebar
- mengerang
- Verba yang dasarnya adalah dasar bebas yang dapat pula memiliki afiks
- (mem) baca
- (mem) beli
- lanjutan
- Verba yang dasarnya adalah dasar terikat dan memerlukan afiks
- bertemu
- Menemukan
- Reduplikasi
- berjalan-jalan
- makan-makan
- Majemuk
- naik haji
- campur tangan
- cuci muka
- Afik pembentuk verba
- me-
- per-
- ber-
- ter-
- di-
- -kan
- -I
- -an
- Verba tansitif
- Verba yang memiliki (memerlukan) objek
- Contoh:
- Me- dan kan: mendewakan
- -i: menggulai, menggarami
- Pengulangan: menggaruk-garuk
- Verba intransitif
- Verba yang tidak memerlukan objek
- Macam-macamnya:
- Verba intransitif asal: datang, duduk
- Verba intransitif berprefiks
- me-: membatu, menjanda, merokok, menguning, membisu,menyatu, mendua, menurun, mengalah
- ber- : beratap, bersepeda, bertelur, bersenang hati, bersedih
- ter- : terduduk, tertidur
- ber-an: bepergian, berdatangan
- ber- dan –kan: bersenjatakan, berselimut
- A D V E R B I A
- Adverbia
- disebut kata keterangan atau kata keterangan tambahan
- Kata yang berfungsi menerangkan kata kerja, sifat, dan nomina predikat
- dapat digunakan untuk menentukan kata berkelas apa
- Bentuk adverbia
- Kata dasar: cepat, pelan
- Kata bentukan (turunan), dibentuk dengan:
- Mengulang kata dasar: lekas-lekas, pelan-pelan
- Mengulang kata dasar dan menambahkan sufiks –an: mudah-mudahan, habis-habisan
- Menambah dengan afiks se-: sejumlah, sebagian, seberapa
- Menambah dengan se-nya: sebaiknya, seharusnya, sesungguhnya
- Menambah dengan afiks se-nya disertai reduplikasi: selambat-lambatnya, secepat-cepatnya, sedapat-dapatnya
- Menambah –nya pada kata dasar: rupanya, biasanya, agaknya
- Makna adverbia
- Negasi/ingkaran : bukan, tanpa, tidak, tiada
- frekuensi: sering, jarang, kadang-kadang, biasanya, sekali-kali, acapkali, dan selalu
- kuantitas atau jumlah: banyak, sedikit, cukup, kurang, semua, seluruh, sebagian, beberapa
- kualitas atau derajat: agak, cukup, lebih, kurang, sangat, paling, sedikit, sekali
- Lanjutan
- waktu atau kala: sudah, sedang, lagi, tengah, akan, hendak, dan mau
- keselesaian: sudah, belum, baru, dan sedang
- pembatasan: hanya, saja
- keharusan: boleh, wajib, harus, dan mesti
- kepastian: pasti, tentu, mungkin, barangkali
- P R O N O M I N A
- Pronomina
- disebut kata ganti
- kata yang tugasnya menggantikan nomina atau yang diorangkan, baik nama diri ataupun bukan nama diri
- Macam-macam:
- Kata ganti diri
- Kata ganti penunjuk
- Kata ganti tanya
- Pronomina tak tentu
- Kata ganti diri
- Kata ganti orang pertama
- tunggal: saya, aku
- Jamak: kami, kita
- Kata ganti orang kedua
- Tunggal: kamu, engkau, anda
- Jamak: kalian, kamu sekalian
- Kata ganti orang ketiga
- Tunggal: ia, dia, nya
- Jamak: mereka, beliau
- Kata ganti penunjuk
- Disebut pronomina demonstratifa
- Kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu
- Ada 3 macam:
- Penunjuk umum: ini, itu
- Penunjuk tempat: sini, situ, sana
- Penunjuk ikhwal: begini, begitu
- Kata ganti penunjuk umum
- Mengacu ke acuan yang jauh (itu) atau dekat (ini) dengan pembica/penulis, ke masa yang akan datang , ke informasi yang akan disampaikan
- Dapat digunakan
- secara mandiri sebagai bentuk nomina sepenuhnya
- Itu rumah saya
- Rumah saya itu
- Sebagai pewatas yang menerangkan nomina lain
- Pohon itu ditanam Rendi
- Pohon tinggi itu tumbang
- Kata ganti tanya
- disebut pronomina introgatifa
- digunakan untuk bertanya atau menanyakan sesuatu (nomina atau yang dianggap konstruksi nomina)
- Macam-macam kata ganti tanya
- Apa: untuk menanyakan nomina (benda atau hal)
- Siapa: untuk menanyakan nama diri atau nama jabatan seseorang
- Kenapa, mengapa: untuk menanyakan sebab terjadinya sesuatu
- Kapan: menanyakan tentang waktu
- Berapa, ke berapa: untuk menanyakan jumlah atau banyak sesuatu
- lanjutan
- Bagaimana: untuk menanyakan keadaan sesuatu atau cara melakukan perbuatan, hal atau proses terjadinya sesuatu
- Mana : menanyakan suatu pilihan ttg orang, barang, atau hal (sepedamu yang mana)
- (di mana, ke mana, dari mana): untuk menanyakan tempat keberadaan
- Pronomina tak tentu
- digunakan untuk menggantikan nomina yang tak tentu
- Contoh:
- Seseorang
- salah seorang
- siapa saja
- setiap orang
- masing-masing
- Sesuatu
- Suatu
- salah satu
- Beberapa
- sewaktu-waktu
- N U M E R A L I A
- Numeralia
- Kata-kata yang menyatakan bilangan, jumlah, nomor, urutan, dan himpunan
- Untuk menghitung banyaknya sesuatu
- Dibedakan menjadi:
- Kata bilangan pokok
- Kata bilangan tingkat
- Kata bilangan pokok
- menyatakan banyak
- merupakan jawaban pertanyaan “berapa”
- Macamnya:
- Num Pokok tentu: satu, dua
- Num pokok tentu klitika: dwiwarna, triwulan
- Num pokok kolektif: ketiga pemain, bertiga, jutaan
- Num distibutif: satu-satu, dua-dua
- Num pokok tak tentu: banyak, berbagai, beberapa, pelbagai, semua, seluruh, segala, dan segenap
- Kata bilangan tingkat
- menyatakan tingkat
- merupakan jawaban pertanyaan “yg keberapa”
- Contoh:
- kesatu
- pertama
- Kata bantu bilangan
- Kata penjodoh bilangan atau kata yang menggolongkan bilangan
- Kata-kata yang digunakan sebagai tanda pengenal nomina tertentu
- Macamnya
- Untuk nomina terhitung: orang, ekor, buah, butir, batang
- Untuk nomina tak terhitung: secangkir, sepetak, liter, gram
- Kata Tugas
- Preposisi
- Konjungsi
- Interjeksi
- Artikel
- Partikel
- Kata tugas
- tidak mempunyai makna leksikal, tetapi mempunyai makna gramatikal
- tidak dapat mengalami perubahan bentuk
- kata yang tugasnya semata-mata memungkinkan kata lain berperanan dalam kalimat
- Preposisi
- Disebut juga kata depan
- kata yang digunakan untuk merangkaikan nomina dengan verba di dalam suatu klausa
- Macamnya:
- Monomorfemis: bagi, untuk
- Polimorfemis: daripada, kepada, oleh karena, sampai dengan, selain dari
- Makna preposisi
- Tempat berada: di, pada, dalam, atas, antara
- Arah asal: dari
- Arah tujuan: ke, kepada, akan, terhadap
- Pelaku: oleh
- Alat : dengan, berkat
- Perbandingan: daripada
- Hal atau masalah: tentang, mengenai
- Akibat: hingga, sehingga, sampai
- Tujuan: untuk, guna, buat, bagi
- KONJUNGSI
- Konjungsi
- disebut juga kata penghubung atau kata sambung
- Kata yang menghubungkan satuan-satuan sintaksis, baik antara kata dengan kata, antara frase dengan frase, antara klausa dengan klausa, antara kalimat dengan kalimat
- macamnya:
- Dilihat dari tingkat kedudukannya
- Konjungsi koordinatif
- Konjungsi subordinatif
- Konjungsi korelatif
- Konjungsi antarkalimat
- Konjungsi antar paragraf
- Konjungsi koordinatif
- Menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau setara
- Dilihat dari sifat hubungannya, dibedakan:
- Menjumlahkan: dan, dengan, serta
- Memilih: atau
- Mempertentangkan: tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya
- Membetulkan: melainkan, hanya
- Menegaskan: bahkan, malah, lagipula, apalagi, jangankan
- Membatasi: kecuali, hanya
- Mengurutkan: kemudian, lalu, selanjutnya, setelah itu
- Menyamakan: yakni, yaitu, adalah, ialah, bahwa
- Konjungsi subordinatif
- Menghubungkan dua unsur kalimat (klausa) yang kedudukannya tidak sederajat.
- Macamnya:
- Sebab: sebab, karena
- Syarat: kalau, jikalau, jika, bila, apabila, asal,
- Tujuan: agar, supaya, agar supaya, biar
- Waktu: ketika, sewaktu, sebelum, sejak, sambil, selagi
- Akibat: sampai, hingga, sehingga
- Penegasan: biarpun, walaupun, meskipun
- Pemiripan: seolah-olah, sebagaimana, seperti, laksana
- Penjelasan: bahwa
- Cara: dengan
- Pengandaian: seandainya, andaikata
- Konjungsi korelatif
- Menghubungkan dua kata, frase, atau klausa yang berstatus sintaksis sama
- Terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frase, atau klausa yang dihubungkan
- Contoh:
- baik . . . maupun . . .
- tidak hanya . . . ; tetapi . . . juga. . .
- demikian (rupa) . . . sehingga . . .
- apa(kah) . . . atau . . .
- entah . . . entah . . .
- jangankan . . . , . . . pun . . .
- Konjungsi antarkalimat
- Menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain yang berada dalam satu paragraf.
- Macamnya:
- Menyimpulkan: jadi, karena itu, oleh sebab itu, kalau begitu, dengan demikian
- Menegaskan: lagipula, apalagi, malahan, bahkan
- Mempertentangkan: namun, sebaliknya, tetapi, biarpun demikian, sekalipun demikian, walaupun
- Urutan waktu: kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya
- Konjungsi antarparagraf
- digunakan untuk memulai suatu paragraf atau menghubungkan paragraf sebelumnya dengan paragraf berikutnya
- Contoh:
- sering dipakai: adapun, akan hal, mengenai, dalam pada itu,
- jarang dipakai: alkisah, arkian, sebermula, syahdan
- I N T E R J E K S I
- Interjeksi
- Disebut juga kata seru
- kata-kata yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan batin (misalnya: kaget, marah, terharu, kangen, kagum, sedih)
- Berdasarkan bentuknya, ada dua macam:
- Berupa kata-kata singkat: wah, cih, hai, oi, oh, nah, hah
- Kata-kata biasa: aduh, celaka, gila, kasihan, bangsat, astaga, alhamdulillah, masya Allah
- Makna Interjeksi
- Sikap negatif: cih, cis, bah, ih, idih, brengsek, sialan
- Sikap positif: aduhai, amboi, asyik, alhamdulillah, insya allah, syukur
- Sikap keheranan: ai, lo, astagfirullah, masyaallah
- Sikap netral atau campuran: ayo, hai, halo, he, wahai, astaga, wah, nah, ah, eh, oh, ya, aduh, hem
- P A R T I K E L
- Partikel
- Lah, kah, tah, pun, per
- Ada yang berfungsi sebagai penegas, tetapi ada pula yang bukan
- Berupa klitika, krn selalu dilekatkan pada kata yang mendahuluinya.
- A R T I K E L
- Artikel (artikulus)
- Disebut juga kata sandang
- kata yang berfungsi sebagai penentu suatu nomina, adjektiva, atau kelas lain
- Contoh:
- Si
- Sang
- Macam-macam artikel
- Menyatakan jumlah tungal
- mengacu ke konsep atau hal yang lama atau unik
- Contoh: sang, sri, hang, dang
- Menyatakan makna kelompok
- Contoh: para
- Menyatakan makna netral
- Dapat mengacu ke bentuk tunggal
- Contoh: si
No comments:
Post a Comment