Saturday, June 4, 2011

Reduplikasi


  • Reduplikasi
  • Pengertian
  • pengulangan bentuk atas suatu bentuk atas suatu bentuk dasar. Bentuk baru sebagai hasil perulangan bentuk tersebut lazim disebut kata ulang
  • Contoh:
    • Kuda-kudaan
    • Makan-makan
    • Sayur-mayur
  • Macam-macam reduplikasi
  1. Pengulangan seluruhnya
  2. Pengulangan sebagian
  3. Pengulangan yang berkombinasi dengan afiksasi
  4. Pengulangan dengan perubahan fonem
  • Pengulangan seluruhnya
  • pengulangan dilakukan pada seluruh bentuk dasar, tanpa ada perubahan fonem dan tidak berkombinasi proses pembubuhan afiks.
  • Dapat terjadi pada bentuk asal atau bentuk turunan (kompleks)
  • Disebut juga kata pengulangan simetris
  • Contoh:
    • Pengulangan pada bentuk asal
      • sepeda : sepeda-sepeda
      • buku : buku-buku
    • Pengulangan pada bentuk kompleks
      • Tulisan: tulisan-tulisan
      • sekali : sekali-sekali
      • Pertempuran : pertempuran-pertempuran
      • Pembangunan : pembangunan-pembangunan
    • Pengulangan sebagian
  • pengulangan dilakukan pada sebagian dari bentuk dasarnya
  • Dilakukan pada bentuk asal dan bentuk turunan (kompleks)
  • Contoh:
    • Pengulangan bentuk asal
      • Luhur – luluhur – leluhur
      • Laki – lalaki – lelaki
    • Pengulangan bentuk turunan
      • Berjalan: berjalan-jalan
      • Menembak: menembak-nembak
      • Ditarik: ditarik-tarik
  • Pengulangan yang berkombinasi dengan afiksasi
  • Pengulangan dilakukan pada bentuk dasar bersama-sama proses pembubuhan afiks.
  • Contoh lain:
    • Anak : anak-anakan
    • Rumah : rumah-rumahan
    • Gunung : gunung-gunungan
    • Orang : orang-orangan
    • Kera : kera-keraan
    • Tali : tali temali
  • Pengulangan dengan perubahan fonem
  • Pengulangan dilakukan pada semua bentuk dasar, dengan disertai adanya perubahan fonem.
  • Pengulangan pada :
    • Konsonan:
      • Gerak: gerak-gerik
      • Warna: warna-warni
      • Balik: bolak-balik
    • Vokal
      • Ramah: ramah-tamah
      • Sayur: sayur-mayur
  • Pengulangan pada bentuk kompleks
  • Pengulangan represif
    • Pada pengulangan tsb dapat ditemukan atau tampak bentuk dasarnya
    • Pengulangan ke arah belakang (ke kiri)
    • Mendukung makna resiprok (saling)
    • Contoh:
      • tembak-menembak
      • tolong-menolong
  • Pengulangan progresif
    • Pengulangan dilakukan pada sebagian bentuk dasar dan bentuk itu terikat pada bentuk dasarnya
    • Pengulangan ke arah depan (ke kanan)
    • mendukung makna: kuantitas atau durasi
    • Contoh:
      • Terbatuk-batuk
      • Berpikir-pikir
      • Pengulangan dasar berafiks (bentuk kompleks)
  1. Bentuk me-
    • Pengulangan regresif
      • Mengambil-ambil (mengambil)
      • Menari-nari (menari)
      • Mengulang-ulang (mengulang)
    • Pengulangan progresif
      • Tembak-menembak (menembak)
      • Pukul-memukul (memukul)
      • Tendang-menendang (menendang)
  2. Bentuk me-kan
    • Melambaikan : melambai-lambaikan
    • Membeda-bedakan
    • Melebih-lebihkan
  • lanjutan
  1. Bentuk me-i
    • Melempar-lempari
    • Menembak-nembaki
    • Menulis-nulisi
  2. Bentuk di-
    • Ditarik-tarik (ditarik)
    • Dipukul-pukul (dipukul)
    • Digaruk-garuk (digaruk)
  3. Bentuk ter-
    • Terbatuk-batuk (terbatuk)
    • Tersenyum-senyum (tersenyum)
    • Terbawa-bawa (terbawa)
  • lanjutan
  1. Bentuk ber-
    • (Bentuk asal + ber-) kemudian diulang
      • Berjalan-jalan (berjalan)
      • Bermain-main (bermain)
    • Pengulangan serempak dengan pengimbuhan
      • Berhari-hari
      • Bermeter-meter
  2. Bentuk ber-an
    • Berlari-larian (berlarian)
    • Berkejar-kejaran (berkejaran)
    • Berdekat-dekatan (berdekatan)
  3. Bentuk ke-an
    • Keragu-raguan
    • Kemerah-merahan
    • Kebiru-biruan
  • lanjutan
  1. Bentuk pe-
    • Pemuda-pemuda (pemuda)
    • Pembina-pembina
  2. Bentuk pe-an
    • Pembangunan-pembangunan (pembangunan)
    • Pelatihan-pelatihan (pelatihan)
  3. Bentuk per-an
    • Peraturan-peraturan (peraturan)
    • Perdebatan-perdebatan
  4. Bentuk -an
    • Mengulang secara utuh
      • Bangunan-banguna (bangunan)
      • Aturan-aturan (aturan)
    • Mengulang bentuk asalnya sekaligus disertai pengulangan
      • Biji-bijian
      • Batu-batuan
      • Sayuran : sayur-sayuran
      • lanjutan
  1. Bentuk se-
    • Diulang secara utuh
      • Sekali-sekali (sekali)
      • Seekor-seekor (seekor)
    • Diulang hanya pada bentuk asalnya
      • Sekali-kali (kali)
  2. Bentuk se-nya
    • Secepat-cepatnya
    • Sebaik-baiknya
  3. Infik (-el-, -in-)
    • Tali-temali
    • Sambung-sinambung
  • Pengulangan kompositum/gabungan kata
  • Pengulangan utuh dilakukan terhadap
    • terhadap kompositum yang kedua unsurnya sederajat
      • Tebal telinga-tebal telinga
      • Buah bibir-buah bibir
    • kompositum yang kedua unsurnya tidak sederajat tetapi mempunyai makna idiomatikal
      • Tua muda-tua muda
      • Orang tua-orang tua
  • Pengulangan sebagian dilakukan terhadap kompositum yang kedua unsurnya tidak sederajat dan tidak mempunyai makna idiomatikal
    • Buku-buku agama
    • Jalan-jalan protokol
    • Pengulangan kompositum/gabungan kata
  • Untuk mendapatkan makna jamak, bentuk kompositum tidak perlu diulang
    • Beberapa surat kabar
    • Semua jemaah haji
    • Makna pengulang bentuk dasar nomina
  1. Banyak
    • Peraturan-peraturan daerah itu harus ditinjau kembali.
  2. Banyak dan bermacam-macam
    • Australia akan mengirim obat-obatan ke Indonesia.
  3. Banyak dengan ukuran tertentu
    • Berliter-liter bensin terbuang dengan percuma.
  4. Menyerupai atau seperti
    • Adikku minta dibelikan mobil-mobilan.
    • Langit-langit rumah perumnas terlalu rendah.
  5. Saat atau waktu
    • Pagi-pagi sekali dia sudah berangkat kerja.
  • Makna pengulang bentuk dasar verba
  1. kejadian berulang-ulang
    • Dari tadi dia marah-marah terus.
  2. Kejadian berintensitas
    • Mereka berlari-lari di halaman sekolah.
  3. Saling (kejadian berbalasan)
    • Terjadi tembak-menembak antara gerilyawan Palestina dan tentara Israel.
  4. Dilakukan tanpa tujuan (dasar)
    • Jangan tidur-tiduran di masjid.
  5. Hal tindakan
    • Pekerjaan tulis-menulis cukup dikuasainya.
  6. Begitu (dasar)
    • Rupanya dia lapar sekali, pulang-pulang minta makan.
  • Makna pengulang bentuk dasar adjektiva
  1. Banyak yang (dasar)
    • Ikannya masih kecil-kecil, jangan diambil.
  2. Se-(dasar) mungkin
    • Bukalah jendela itu lebar-lebar.
  3. Hanya yang (dasar)
    • Ambil yang baik-baik, tinggalkan yang buruk-buruk.
  4. Sedikit bersifat (dasar)
    • Dari jauh air laut tampak kebiru-biruan.
  5. Meskipun (dasar)
    • Jauh-jauh saya datang, tetapi orangnya tidak ada.
  6. Sama (dasar) dengan
    • Nyamuk di situ segede-gede lalat hijau.
  7. Intensitas
    • Kamu jangan membesar-besarkan masalah itu.
















































































































































  • Pengertian kata
  • bentuk yang mempunyai susunan fonologi yang stabil dan tidak berubah serta mempunyai kemungkinan mobilitas di dalam kalimat.
  • satuan kebahasaan yang mempunyai makna utuh
  • Klasifikasi kata
  • Kelas terbuka
  • keanggotaannya dapat bertambah atau berkurang sesuai perkembangan sosial budaya dalam masyarakat penutur bahasa
  • dapat menjadi dasar dalam suatu proses morfologis
  • Kelas tertutup
  • keanggotaannya tidak dapat bertambah
  • tidak pernah menjadi dasar dalam suatu proses morfologis
  • lanjutan
  • Kelas terbuka
  • Nomina
  • Adjektiva
  • Verba
  • Kelas tertutup
  • Adverbia
  • Pronomina
  • Numeralia
  • Kata tugas
    • Preposisi
    • Konjungsi
    • Interjeksi






Artikel
    • Partikel
  • N O M I N A
  • Nomina
  • disebut juga kata benda
  • Pengertian
      • kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian
  • Contoh:
    • kucing
    • meja
    • kebangsaan
    • Ciri-ciri nomina
  • Cenderung menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap
  • Dapat dinegasikan dengan menambahkan kata bukan (bukan Rama)
  • Dapat diikuti oleh adjektiva (buku baru, rumah yang merah)
  • Dapat didampingi adverbia jumlah (sebuah rumah, sebatang rokok).
  • Dapat diikuti kata penunjuk (rumah ini, rumah itu)
  • Dapat didahului preposisi ( di sekolah)
    • Bentuk-bentuk nomina
  • Nomina dasar
  • Bersifat monomorfemis (terdiri atas satu morfem saja)
  • Contoh:
    • Gambar
    • Meja
    • paman
    • Nomina turunan
  • Bersifat polimorfemis (terdiri atas dua morfem atau lebih)
  • Contoh:
    • Keadilan
    • pemalas
    • kelurahan
  • Nomina turunan
  • Bentuk dasarnya
  • Nomina: pelaut, kelurahan
  • Verba: pendatang, pembeli
  • Adjektiva: pemalas, penakut
  • Numeralia: pertigaan
  • Kata ganti orang: keakuan
  • Cara pembentukannya
  • Afiksasi
    • Menambahkan
      • Prefiks: ke-, pe-N, per-
      • Sufiks: -an
      • Infiks: -el-, -er-, -em-
      • Konfiks: ke-an, pe-an, per-an,
  • Reduplikasi
    • Rumah-rumah
  • Pembentukan nomina turunan dengan prefiks
    • ke- : ketua, kekasih, kehendak
    • pe- +
      • Verba: pelamar, penyanyi,
      • Nomina: pelaut, pengecat
      • Adjektiva: pemalas, penjahat
    • per-
      • Verba: Pertapa
      • Adjektiva: perajin
    • Pembentukan nomina turunan dengan sufiks
    • + -an :
      • Verba: kiriman
      • Adjektiva: asinan
      • Nomina: durian, rambutan
  • Pembentukan nomina turunan dengan konfiks
    • ke-an +
      • Verba: kebakaran, kelaparan
      • Adjektiva: kemalasan, kemalasan
      • Nomina: kelurahan, kepulauan
      • Kata ganti: keakuan
    • Pe-an:
      • Verba: pemberontakan
    • Per- an +
      • Verba: pergelaran
      • Nomina: Perkotaan, perkampungan
      • Numeralia: persatuan, pertigaan
      • Pembentukan nomina turunan dengan infiks
    • -el- +:
      • Tunjuk telunjuk
      • Gembung gelembung
    • -er- +
      • Suling seruling
      • Gigi gerigi
    • -em- +
      • Kuning kemuning
  • A D J E K T I V A
  • Adjektiva
  • disebut kata sifat atau kata keadaan
  • Pengertian
    • kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, atau binatang
  • Contoh:
    • Malas
    • Rajin
    • Ciri-ciri Adjektiva
    • Dapat menduduki fungsi predikat (Gedung baru itu sangat megah)
    • Dapat berfungsi sebagai atribut dalam frase (baju merah)
  • Dapat diberi adverbia derajat: agak, lebih, paling, sangat
  • Dapat diberi adverbia kepastian: pasti, tentu, mungkin, barangkali
    • Dapat dinegasikan dengan menambahkan tidak
    • Dapat diulang dengan awalan se- dan akhiran –nya: sebaik-baiknya, serendah-rendahnya
  • Bentuk-bentuk adjektiva
  • Monomorfemis
    • Asin
    • Anggun
    • Cerah
  • Polimorfemis, dibentuk dengan cara:
      • Afiksasi: alami, ilmiah, duniawi
      • Reduplikasi: cantik-cantik, subur-subur
      • Pemaduan dengan kata lain:
          • Adjektiva + nomina: berat lidah, padat modal
          • Adjektiva + adjektiva: lemah lembut, cantik jelita
  • Tingkat perbandingan
  • Ciri khusus adjektiva adalah mempunyai tingkat perbandingan
  • Ada tiga macam:
    • Tingkat ekuatif
    • Tingkat komparatif
    • Tingkat superlatif
  • Tingkat ekuatif
  • Tingkat yang menyatakan dua hal yang dibandingkan itu sama
  • Ada dua bentuk:
        • se- + adjektiva:
          • secantik
          • semahal
        • sama+ adjektiva + nya + dengan
          • sama mahalnya dengan
          • sama kerasnya dengan
  • Tingkat komparatif
    • Menyatakan bahwa satu dari dua yang dibandingkan itu lebih atau kurang dari yang lain
    • Bentuknya: Lebih/kurang + adjektiva + daripada
    • Contoh:
      • lebih mahal daripada
      • Kurang rajin daripada
  • Tingkat superlatif
    • Menyatakan bahwa dari sekian hal yang dibandingkan, satu melebihi yang lain.
    • Bentuk:
      • Paling
      • Ter-
    • Contoh:
      • Paling cantik
      • termanis
  • V E R B A
  • Verba
  • disebut kata kerja
  • Pengertian:
    • segala kata yang dapat dipakai sebagai perintah, baik dapat maupun tidak dapat digabung dengan imbuhan
  • Contoh:
    • Menyuruh
    • Terbang
    • Berlari
    • dimakan
    • Ciri-ciri verba
    • Berfungsi sebagai predikat atau inti predikat
    • Dinegasikan dengan menambahkan kata tidak dan tanpa
    • Dapat juga dinegasikan dengan menambahkan kata bukan tetapi dengan persyaratan, misalnya: bukan menangis
    • Dapat didampingi adverbia frekuensi : sering, jarang, kadang-kadang
    • Dapat didampingi oleh semua adverbia jumlah: kurang (membaca), sedikit (menulis), cukup (menarik)
    • Dapat didampingi adverbia waktu (sudah, sedang, tengah, akan)
    • Makna
    • Mengandung makna dasar
      • Perbuatan/aksi/tindakan; lari, sedang belajar
      • Proses/kejadian : meledak
      • keadaan yang bukan sifat atau kualitas; tidak akan suka
    • Verba yang bermakna keadaan tidak dapat diberi prefik ter- yang berarti paling
    • Verba tindakan
    • Mengandung makna perbuatan yang dilakukan oleh subjek
    • Contoh:
      • Makan
      • Baca
      • pulang
    • Ada dua macam:
        • Memiliki komponen makna + sasaran: makan nasi, baca koran
        • Memiliki komponen makna + sasaran: pergi ke …; lompat ke- ….
  • Verba kejadian
    • Mengandung makna proses, artinya ada hal/ peristiwa yang menimpa subjek
    • Contoh:
      • meletus
      • Longsor
      • rontok
  • Verba keadaan
    • Mengandung pengertian keadaan yang dirasakan oleh subjek
    • Contoh:
      • (mereka) khawatir
      • (kami) suka
      • (dia) binggung
    • Beda verba keadaan dan adjektiva
      • Adjektiva dapat diberi prefik ter- dalam pengertian superlatif: terbaik, tertinggi
      • Verba keadaan tidak dapat diberi prefik ter-: tersuka, terkhawatir
    • Bentuk-bentuk verba
  • Verba asal:
    • Verba yang dapat berdiri sendiri tanpa afiks dalam konteks sintaksis
  • Verba turunan
    • Verba yang harus atau dapat memakai afiks
  • Macam-macam verba turunan
  • Verba yang dasarnya adalah dasar bebas, tetapi memerlukan afiks supaya dapat berfungsi sebagai verba
    • Mendarat
    • Melebar
    • mengerang
  • Verba yang dasarnya adalah dasar bebas yang dapat pula memiliki afiks
    • (mem) baca
    • (mem) beli
  • lanjutan
  • Verba yang dasarnya adalah dasar terikat dan memerlukan afiks
    • bertemu
    • Menemukan
  • Reduplikasi
    • berjalan-jalan
    • makan-makan
  • Majemuk
    • naik haji
    • campur tangan
    • cuci muka
  • Afik pembentuk verba
  • me-
  • per-
  • ber-
  • ter-
  • di-
  • -kan
  • -I
  • -an
  • Verba tansitif
  • Verba yang memiliki (memerlukan) objek
  • Contoh:
    • Me- dan kan: mendewakan
    • -i: menggulai, menggarami
    • Pengulangan: menggaruk-garuk
    • Verba intransitif
  • Verba yang tidak memerlukan objek
  • Macam-macamnya:
    • Verba intransitif asal: datang, duduk
    • Verba intransitif berprefiks
      • me-: membatu, menjanda, merokok, menguning, membisu,menyatu, mendua, menurun, mengalah
      • ber- : beratap, bersepeda, bertelur, bersenang hati, bersedih
      • ter- : terduduk, tertidur
      • ber-an: bepergian, berdatangan
      • ber- dan –kan: bersenjatakan, berselimut
    • A D V E R B I A
  • Adverbia
  • disebut kata keterangan atau kata keterangan tambahan
  • Kata yang berfungsi menerangkan kata kerja, sifat, dan nomina predikat
  • dapat digunakan untuk menentukan kata berkelas apa
  • Bentuk adverbia
  • Kata dasar: cepat, pelan
  • Kata bentukan (turunan), dibentuk dengan:
    • Mengulang kata dasar: lekas-lekas, pelan-pelan
    • Mengulang kata dasar dan menambahkan sufiks –an: mudah-mudahan, habis-habisan
    • Menambah dengan afiks se-: sejumlah, sebagian, seberapa
    • Menambah dengan se-nya: sebaiknya, seharusnya, sesungguhnya
    • Menambah dengan afiks se-nya disertai reduplikasi: selambat-lambatnya, secepat-cepatnya, sedapat-dapatnya
    • Menambah –nya pada kata dasar: rupanya, biasanya, agaknya
  • Makna adverbia
  • Negasi/ingkaran : bukan, tanpa, tidak, tiada
  • frekuensi: sering, jarang, kadang-kadang, biasanya, sekali-kali, acapkali, dan selalu
  • kuantitas atau jumlah: banyak, sedikit, cukup, kurang, semua, seluruh, sebagian, beberapa
  • kualitas atau derajat: agak, cukup, lebih, kurang, sangat, paling, sedikit, sekali
  • Lanjutan
  • waktu atau kala: sudah, sedang, lagi, tengah, akan, hendak, dan mau
  • keselesaian: sudah, belum, baru, dan sedang
  • pembatasan: hanya, saja
  • keharusan: boleh, wajib, harus, dan mesti
  • kepastian: pasti, tentu, mungkin, barangkali
  • P R O N O M I N A
  • Pronomina
  • disebut kata ganti
  • kata yang tugasnya menggantikan nomina atau yang diorangkan, baik nama diri ataupun bukan nama diri
  • Macam-macam:
    • Kata ganti diri
    • Kata ganti penunjuk
    • Kata ganti tanya
    • Pronomina tak tentu
  • Kata ganti diri
  • Kata ganti orang pertama
    • tunggal: saya, aku
    • Jamak: kami, kita
  • Kata ganti orang kedua
    • Tunggal: kamu, engkau, anda
    • Jamak: kalian, kamu sekalian
  • Kata ganti orang ketiga
    • Tunggal: ia, dia, nya
    • Jamak: mereka, beliau
  • Kata ganti penunjuk
  • Disebut pronomina demonstratifa
  • Kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu
  • Ada 3 macam:
    • Penunjuk umum: ini, itu
    • Penunjuk tempat: sini, situ, sana
    • Penunjuk ikhwal: begini, begitu
  • Kata ganti penunjuk umum
  • Mengacu ke acuan yang jauh (itu) atau dekat (ini) dengan pembica/penulis, ke masa yang akan datang , ke informasi yang akan disampaikan
  • Dapat digunakan
    • secara mandiri sebagai bentuk nomina sepenuhnya
      • Itu rumah saya
      • Rumah saya itu
    • Sebagai pewatas yang menerangkan nomina lain
      • Pohon itu ditanam Rendi
      • Pohon tinggi itu tumbang
  • Kata ganti tanya
  • disebut pronomina introgatifa
  • digunakan untuk bertanya atau menanyakan sesuatu (nomina atau yang dianggap konstruksi nomina)
  • Macam-macam kata ganti tanya
  • Apa: untuk menanyakan nomina (benda atau hal)
  • Siapa: untuk menanyakan nama diri atau nama jabatan seseorang
  • Kenapa, mengapa: untuk menanyakan sebab terjadinya sesuatu
  • Kapan: menanyakan tentang waktu
  • Berapa, ke berapa: untuk menanyakan jumlah atau banyak sesuatu
  • lanjutan
  • Bagaimana: untuk menanyakan keadaan sesuatu atau cara melakukan perbuatan, hal atau proses terjadinya sesuatu
  • Mana : menanyakan suatu pilihan ttg orang, barang, atau hal (sepedamu yang mana)
  • (di mana, ke mana, dari mana): untuk menanyakan tempat keberadaan
  • Pronomina tak tentu
  • digunakan untuk menggantikan nomina yang tak tentu
  • Contoh:
    • Seseorang
    • salah seorang
    • siapa saja
    • setiap orang
    • masing-masing
    • Sesuatu
    • Suatu
    • salah satu
    • Beberapa
    • sewaktu-waktu
  • N U M E R A L I A
  • Numeralia
  • Kata-kata yang menyatakan bilangan, jumlah, nomor, urutan, dan himpunan
  • Untuk menghitung banyaknya sesuatu
  • Dibedakan menjadi:
    • Kata bilangan pokok
    • Kata bilangan tingkat
  • Kata bilangan pokok
      • menyatakan banyak
      • merupakan jawaban pertanyaan “berapa”
      • Macamnya:
          • Num Pokok tentu: satu, dua
          • Num pokok tentu klitika: dwiwarna, triwulan
          • Num pokok kolektif: ketiga pemain, bertiga, jutaan
          • Num distibutif: satu-satu, dua-dua
          • Num pokok tak tentu: banyak, berbagai, beberapa, pelbagai, semua, seluruh, segala, dan segenap
  • Kata bilangan tingkat
      • menyatakan tingkat
      • merupakan jawaban pertanyaan “yg keberapa”
      • Contoh:
        • kesatu
        • pertama
  • Kata bantu bilangan
    • Kata penjodoh bilangan atau kata yang menggolongkan bilangan
    • Kata-kata yang digunakan sebagai tanda pengenal nomina tertentu
    • Macamnya
      • Untuk nomina terhitung: orang, ekor, buah, butir, batang
      • Untuk nomina tak terhitung: secangkir, sepetak, liter, gram
      • Kata Tugas
    • Preposisi
    • Konjungsi
    • Interjeksi
    • Artikel
    • Partikel
  • Kata tugas
  • tidak mempunyai makna leksikal, tetapi mempunyai makna gramatikal
  • tidak dapat mengalami perubahan bentuk
  • kata yang tugasnya semata-mata memungkinkan kata lain berperanan dalam kalimat
  • Preposisi
  • Disebut juga kata depan
  • kata yang digunakan untuk merangkaikan nomina dengan verba di dalam suatu klausa
  • Macamnya:
    • Monomorfemis: bagi, untuk
    • Polimorfemis: daripada, kepada, oleh karena, sampai dengan, selain dari
    • Makna preposisi
  • Tempat berada: di, pada, dalam, atas, antara
  • Arah asal: dari
  • Arah tujuan: ke, kepada, akan, terhadap
  • Pelaku: oleh
  • Alat : dengan, berkat
  • Perbandingan: daripada
  • Hal atau masalah: tentang, mengenai
  • Akibat: hingga, sehingga, sampai
  • Tujuan: untuk, guna, buat, bagi
  • KONJUNGSI
  • Konjungsi
  • disebut juga kata penghubung atau kata sambung
  • Kata yang menghubungkan satuan-satuan sintaksis, baik antara kata dengan kata, antara frase dengan frase, antara klausa dengan klausa, antara kalimat dengan kalimat
  • macamnya:
    • Dilihat dari tingkat kedudukannya
      • Konjungsi koordinatif
      • Konjungsi subordinatif
      • Konjungsi korelatif
      • Konjungsi antarkalimat
      • Konjungsi antar paragraf
  • Konjungsi koordinatif
  • Menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau setara
  • Dilihat dari sifat hubungannya, dibedakan:
    • Menjumlahkan: dan, dengan, serta
    • Memilih: atau
    • Mempertentangkan: tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya
    • Membetulkan: melainkan, hanya
    • Menegaskan: bahkan, malah, lagipula, apalagi, jangankan
    • Membatasi: kecuali, hanya
    • Mengurutkan: kemudian, lalu, selanjutnya, setelah itu
    • Menyamakan: yakni, yaitu, adalah, ialah, bahwa
  • Konjungsi subordinatif
  • Menghubungkan dua unsur kalimat (klausa) yang kedudukannya tidak sederajat.
  • Macamnya:
    • Sebab: sebab, karena
    • Syarat: kalau, jikalau, jika, bila, apabila, asal,
    • Tujuan: agar, supaya, agar supaya, biar
    • Waktu: ketika, sewaktu, sebelum, sejak, sambil, selagi
    • Akibat: sampai, hingga, sehingga
    • Penegasan: biarpun, walaupun, meskipun
    • Pemiripan: seolah-olah, sebagaimana, seperti, laksana
    • Penjelasan: bahwa
    • Cara: dengan
    • Pengandaian: seandainya, andaikata
  • Konjungsi korelatif
  • Menghubungkan dua kata, frase, atau klausa yang berstatus sintaksis sama
  • Terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frase, atau klausa yang dihubungkan
  • Contoh:
    • baik . . . maupun . . .
    • tidak hanya . . . ; tetapi . . . juga. . .
    • demikian (rupa) . . . sehingga . . .
    • apa(kah) . . . atau . . .
    • entah . . . entah . . .
    • jangankan . . . , . . . pun . . .
  • Konjungsi antarkalimat
  • Menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain yang berada dalam satu paragraf.
  • Macamnya:
    • Menyimpulkan: jadi, karena itu, oleh sebab itu, kalau begitu, dengan demikian
    • Menegaskan: lagipula, apalagi, malahan, bahkan
    • Mempertentangkan: namun, sebaliknya, tetapi, biarpun demikian, sekalipun demikian, walaupun
    • Urutan waktu: kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya
  • Konjungsi antarparagraf
    • digunakan untuk memulai suatu paragraf atau menghubungkan paragraf sebelumnya dengan paragraf berikutnya
    • Contoh:
      • sering dipakai: adapun, akan hal, mengenai, dalam pada itu,
      • jarang dipakai: alkisah, arkian, sebermula, syahdan
  • I N T E R J E K S I
  • Interjeksi
  • Disebut juga kata seru
  • kata-kata yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan batin (misalnya: kaget, marah, terharu, kangen, kagum, sedih)
  • Berdasarkan bentuknya, ada dua macam:
    • Berupa kata-kata singkat: wah, cih, hai, oi, oh, nah, hah
    • Kata-kata biasa: aduh, celaka, gila, kasihan, bangsat, astaga, alhamdulillah, masya Allah
  • Makna Interjeksi
  • Sikap negatif: cih, cis, bah, ih, idih, brengsek, sialan
  • Sikap positif: aduhai, amboi, asyik, alhamdulillah, insya allah, syukur
  • Sikap keheranan: ai, lo, astagfirullah, masyaallah
  • Sikap netral atau campuran: ayo, hai, halo, he, wahai, astaga, wah, nah, ah, eh, oh, ya, aduh, hem
  • P A R T I K E L
  • Partikel
  • Lah, kah, tah, pun, per
  • Ada yang berfungsi sebagai penegas, tetapi ada pula yang bukan
  • Berupa klitika, krn selalu dilekatkan pada kata yang mendahuluinya.
  • A R T I K E L
  • Artikel (artikulus)
  • Disebut juga kata sandang
  • kata yang berfungsi sebagai penentu suatu nomina, adjektiva, atau kelas lain
  • Contoh:
    • Si
    • Sang
  • Macam-macam artikel
  • Menyatakan jumlah tungal
    • mengacu ke konsep atau hal yang lama atau unik
    • Contoh: sang, sri, hang, dang
  • Menyatakan makna kelompok
    • Contoh: para
  • Menyatakan makna netral
    • Dapat mengacu ke bentuk tunggal
    • Contoh: si



































No comments: