Monday, June 6, 2011

Sekilas Dari Desa Selok Awar-awar


Sekilas Dari Desa Selok Awar-awar Kec. Pasirian Kab. Lumajang



Selok Awar-awar adalah salah satu desa paling selatan dari kecamatan Pasirian, desa selok awar-awar diapit oleh 3 desa yaitu sebelah barat berbatasan dengan desa bago, sebelah utara berbatasan dengan desa condro dan lempeni dan sebelah timur berbatasan dengan desa selok anyar yang dulu pernah bergabung dengan desa selok Awar-awar yang kemudian pecah. Sebelah selatan desa selok Awar-awar terbentang sebuah pantai yang sangat luas dan indah bernama Pantai Watu Pecak, Pantai tersebut sangat menarik dan tidak kalah indahnya dengan pantai Sanur di Bali hehehehehehe ( promosi dikit).
Artis Ibu kota yang pernah ke selok awar-awar
Masyarakat selok Awar-awar yang pekerjaanya mayoritas petani terbagi menjadi dua suku diantaranya suku Madura swasta dan jawa, walaupun dari dua suku mereka bisa hidup berdampingan dan bisa saling menjaga kerukunan satu dengan yang lainnya, mereka saling menyesuaikan dalam memakai bahasa sehari-hari, misalnya orang jawa berkunjung ke rumah orang Madura swasta maka secara otomatis orang jawa tersebut memakai bahasa Madura untuk memulai percakapan dan begitu pula sebaliknya.
Masyarakat selok yang sedang menyiapkan jamuan makan setelah acara kenduri

Di Mata masyarakat desa lain, Masyarakat desa Selok Awar-awar terkenal sadis dan sering menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan suatu masalah, tetapi bagi saya anggapan itu hanya isapan jempol belaka, Masyarakat selok utamanya yang suku Madura memang ada yang ujarannya/ logat bicaranya kasar tetapi hati mereka sebenarnya baik dan lembut seperti salju hohohoho.
Semakin bertambahnya tahun desa selok mulai semakin berkembang , Pembangunan jalan merata walaupun agak terlambat, Masjid jami’ kokoh berdiri di simpang jalan Watu Pecak ,gedung sekolah tertata rapi dan hampir semuanya ada di sini , apalagi            masalah kuliner, Mulai dari bakso, Sate, Rujak, soto dll, dijamin anda tidak akan kelaparan, kecuali anda tidak punya uang hohohohohoho
 Gambar 3 : Masyarakat selok yang sedang bercengkramah dan bercanda ria antara suku madura swasta dan jawa     

Selain pepaya, cabe, terong, tembaku, penghasil terbesar petani selok awar-awar adalah tanaman kacang komak, biasanya para petani selok awar-awar menanamnya jika musim kemarau sudah tiba, seakan tanaman komak menjadi oase mereka dalam bertani dikarenakan tanaman tersebut mempunyai peran yang sangat penting, diantaranya :
  1. Jika musim kemarau tiba, petani kesulitan mencari rumput untuk makanan ternak mereka karena rumput jarang sekali yang tumbuh, tanaman kacang komak adalah satu-satunya alternatifnya karena daun kacang komak sangat disukai ternak (sapi).
  2. Kacang komak bisa dijual untuk ngepulnya dapur
  3. Enak sekali buat lauk makanan sehari-hari, apalagi biji komak keringnya digoreng kemudian ditumis wuiiiiiiiiiiiiiiiih mantab.
Wong selok Kabeh
Tanaman kacang komak dari desa selok tidak bisa berbuah jika ditanam di desa lain, mungkin bisa tumbuh tapi tidak bisa berbuah, Tanya kenapa???? Hehehehhe, pengalaman saya, dulu teman saya anak desa sumber wuluh kecamatan candipuro pernah minta biji komak kering kepada saya untuk ditanam di kebunnnya, kemudian setelah bergantinya hari sampai datangnya bulan tanaman komak yang tumbuh tidah berbuah, aneh ya?????, itulah yang menginspirasi saya untuk menamai blog dan facebook saya bosse komak hehehehehe, Silahkan datang ke desa selok Awar-awar kec. Pasirian Kab. Lumajang dijamin Puas……oh ya, Selok awar-awar juga mempunyai klub bola loh, yaitu Jago Muda Selok Awar-awar






Monografi Desa Selok Awar-awar

1.1 Saya tinggal di Kabupaten Lumajang Jawa Timur tepatnya di Kecamatan Pasirian, Pasirian merupakan salah satu dari 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lumajang. Luas Kecamatan Pasirian adalah 183,91 Kmdengan jumlah penduduk sebesar 89.185 jiwa yang tersebar pada 11 Desa.
Adapun batas-batas secara administrasi Kecamatan Pasirian adalah sebagai berikut :
1.      Sebelah Utara              : Kecamatan Candipuro
2.      Sebelah Timur             : Kecamatan Tempeh
3.      Sebelah Selatan           : Samudera Indonesia
4.      Sebelah Barat              : Kecamatan Candipuro
Kecamatan Pasirian secara administrasi terdiri dari 7 (tujuh) Desa, 37 Dusun, 93 Rukun Warga ( RW ),256 Rujun Tetangga ( RT ) dan 10.786 KK, Saya kebetulan tinggal di salah satu tujuh desa tersebut, yaitu Desa Selok Awar-awar.
Desa Selok Awar-awar mempunyai luas wilayah 14, 78 Km2 dengan Jumlah Penduduk 9.109 Jiwa yang terdiri dari 4.431 Penduduk Laki-laki dan 4.678 Penduduk Perempuan. Penduduk Desa Selok awar-awar Seluruhnya berkewarganegaraan Indonesia.
Batas-batas Desa Selok Awar-awar sebagai berikut :
Ø  Sebelah Utara             : Desa Lempeni Kecamatan Tempeh
Ø  Sebelah Timur             : Desa Selok Anyar Kecamatan Pasirian
Ø  Sebelah Selatan          : Samudera Indonesia
Ø  Sebelah Barat                         : Desa Bago Kecamatan pasirian.
Jumlah Penduduk Menurut Agama sebagai berikut :
§  Islam               : 9094 Jiwa,  Kitab Suci Alqur’an bahasa Arab
§  Kristen            : 11 Jiwa Kitab, Suci Injil bahasa Indonesia
§  Katholik          : 4 Jiwa Kitab suci Injil, bahasa Indonesia
§  Hindu              :  -
§  Budha                         :  -
Jumlah Penduduk menurut pencaharian sebagai berikut :
v  PNS                 : 167 Jiwa
v  Guru                : 13 Jiwa
v  Pedagang        : 73 Jiwa
v  Tukang Pasir   : 18 Jiwa
v  Tukang Kayu : 11 Jiwa
v  Jasa                  : 6  Jiwa
v  Tukang Batu   : 28 Jiwa
v  Meubeler         : 4 Jiwa
v  Buruh Tani      :59 Jiwa
v  Wiraswasta      : 67 Jiwa
v  Pensiunan        : 27 Jiwa
v  Abri                 : 2 Jiwa
v  Petani              : 6.721 Jiwa
Pendapatan Penduduk Desa Selok Awar-awar pada tahun 2009 sebesar 6.300.000.000 / tahun dan meningkat pada tahun 2010 sebesar 6.900.000.000 / tahun.




Pasukan bersepeda mau meluncur ke rumah Penganten perempuan

Asyiknya Ngumpul sama tetangga

Para jagoan Selok Awar-awar sedang ronda

Para pemuda selok awar-awar yang ganteng-ganteng
 
2.1 Sosiolinguistik di Desa Selok Awar-awar.
Dari Penelitian kecil yang saya lakukan, menurut dukun Dukun Desa Selok Awar-awar (sesepuh desa), Semakin bertambahnya tahun Bahasa Jawa di Desa Selok Awar-awar mengalami perubahan yang mengarah kepada lunturnya nilai-nilai budaya / tradisi yang ada. Dahulu masyarakat desa lebih menggunakan bahasa krama dalam berkomunikasi untuk menunjukkan saling hormat kepada orang yang dianggap tua maupun dengan teman sebaya, tetapi saat ini banyak anak-anak muda yang tidak menerapkan kebiasaan tersebut dan umpatan seperti kata “Jancok” yang sering beliau dengar dari percakapan anak muda jaman sekarang, bahkan banyak anak muda tidak mengerti arti sebagian kata-kata dari bahasa jawa sendiri, misalnya Pantun ( Padi ), Jagung ( Gandum)
Menurut Salah satu ketua RT dari Dusun Bon Preng  Namanya Pak Suter (41) yang saya temui, beliau mengatakan bahwa kenapa bahasa Jawa Krama semakin di lupakan, karena ;
1.      Anak sekarang lebih dituntut bisa berbahasa Indonesia atau bahasa Inggris.
2.      Kurang menyukai kebudayaan asli Jawa Timur seperti misalnya Wayang Kulit dan Ludruk, karena dalam pementasan Wayang Kulit dan Ludruk Percakapannya menggunakan bahasa Jawa Krama, di situ juga ditunjukkan bagaimana tata krama berbicara dengan orang yang dituakan
3.      Banyak beranggapan bahwa menggunakan bahasa Krama adalah kampungan
4.      Desa selok Awar-awar berada di tengah Desa-desa lain yang masyarakatnya menggunakan Bahasa Madura seperti desa Selok Anyar yang dulu adalah bagian dari Desa Selok Awar-awar dan masyarakat Selok Awar-awar sendiri sebagian ada yang menggunakan Bahasa Madura jadi masyarakat Selok Awar-awar terbiasa dengan bahasa Jawa dan Madura sehingga bahasa Jawa Krama akan mulai tergeser keutuhannya.


 PeOrang tuanya, Uluk salam, panggilan Istri-Suami, dan Caci maki, dapat dilihat pada tabel berikut :

Jaman Nenek
Jaman Ibu
Jaman Saya
Panggilan Anak ke Orang tua
Si Mbok / Bapak
Mak / bapak
Ibu / Ayah
Uluk Salam
Kulo nuwun
Assalammualaikum
Assalammualaikum
Panggilan Istri-Suami
Bapak - Emak
Dek - Mas

Caci maki
Koen
Gendeng, Bedes, Jancok
Matamu, Raimu, Jancok
Minta ijin lewat / Permisi
Nuwun sewu
met
Terkadang tidak mengucapkan apapun
















3.1Pemilihan Bahasa dalam Berbagai Ranah
No.
Ranah dalam Masyarakat
BJ
BI
BJK
BJN
1.       
Ranah Keluarga

2.       
Ranah Organisasi Masyarakat
Ø  Karang Taruna
Ø  PKK



3.      Ra
Ranah Pemerintahan
Ø  Desa
Ø  Kampung



4.      R
Ranah Keagamaan
Ø  Pengajian
Ø  Kebaktian




5.       
Ranah Pergaulan
Ø  Menanyakan kepada Orang yang belum dikenal
Ø  Percakapan santai antar Tetangga
Ø  Percakapan santai antar anggota Group

















·         Keterangan :
Ø  BJ        : Bahasa Jawa
Ø  BJK     : Bahasa Jawa Krama
Ø  BJN     : Bahasa Jawa Ngoko
Ø  BI        : Bahasa Indonesia
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa Jawa Ngoko relatif digunakan oleh Masyarakat Selok awar-awar dari pada bahasa Jawa Krama yang hanya digunakan pada waktu tertentu saja, bahasa Jawa Ngoko dan Jawa Krama digunakan secara bersamaan yaitu pada ranah Keluarga, Pengajian dan Ranah Pemerintahan Desa. Bahasa Indonesia digunakan pada Karang Taruna, Ranah Pemerintah Desa, Kebaktian dan Menanyakan kepada Orang yang belum dikenal.