Sekilas Dari Desa Selok Awar-awar Kec. Pasirian Kab. Lumajang
Selok Awar-awar adalah salah satu desa paling selatan dari kecamatan Pasirian, desa selok awar-awar diapit oleh 3 desa yaitu sebelah barat berbatasan dengan desa bago, sebelah utara berbatasan dengan desa condro dan lempeni dan sebelah timur berbatasan dengan desa selok anyar yang dulu pernah bergabung dengan desa selok Awar-awar yang kemudian pecah. Sebelah selatan desa selok Awar-awar terbentang sebuah pantai yang sangat luas dan indah bernama Pantai Watu Pecak, Pantai tersebut sangat menarik dan tidak kalah indahnya dengan pantai Sanur di Bali hehehehehehe ( promosi dikit).
Selok Awar-awar adalah salah satu desa paling selatan dari kecamatan Pasirian, desa selok awar-awar diapit oleh 3 desa yaitu sebelah barat berbatasan dengan desa bago, sebelah utara berbatasan dengan desa condro dan lempeni dan sebelah timur berbatasan dengan desa selok anyar yang dulu pernah bergabung dengan desa selok Awar-awar yang kemudian pecah. Sebelah selatan desa selok Awar-awar terbentang sebuah pantai yang sangat luas dan indah bernama Pantai Watu Pecak, Pantai tersebut sangat menarik dan tidak kalah indahnya dengan pantai Sanur di Bali hehehehehehe ( promosi dikit).
Artis Ibu kota yang pernah ke selok awar-awar |
Masyarakat selok Awar-awar yang pekerjaanya mayoritas petani terbagi menjadi dua suku diantaranya suku Madura swasta dan jawa, walaupun dari dua suku mereka bisa hidup berdampingan dan bisa saling menjaga kerukunan satu dengan yang lainnya, mereka saling menyesuaikan dalam memakai bahasa sehari-hari, misalnya orang jawa berkunjung ke rumah orang Madura swasta maka secara otomatis orang jawa tersebut memakai bahasa Madura untuk memulai percakapan dan begitu pula sebaliknya.
Masyarakat selok yang sedang menyiapkan jamuan makan setelah acara kenduri |
Di Mata masyarakat desa lain, Masyarakat desa Selok Awar-awar terkenal sadis dan sering menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan suatu masalah, tetapi bagi saya anggapan itu hanya isapan jempol belaka, Masyarakat selok utamanya yang suku Madura memang ada yang ujarannya/ logat bicaranya kasar tetapi hati mereka sebenarnya baik dan lembut seperti salju hohohoho.
Semakin bertambahnya tahun desa selok mulai semakin berkembang , Pembangunan jalan merata walaupun agak terlambat, Masjid jami’ kokoh berdiri di simpang jalan Watu Pecak ,gedung sekolah tertata rapi dan hampir semuanya ada di sini , apalagi masalah kuliner, Mulai dari bakso, Sate, Rujak, soto dll, dijamin anda tidak akan kelaparan, kecuali anda tidak punya uang hohohohohoho
Gambar 3 : Masyarakat selok yang sedang bercengkramah dan bercanda ria antara suku madura swasta dan jawa
Selain pepaya, cabe, terong, tembaku, penghasil terbesar petani selok awar-awar adalah tanaman kacang komak, biasanya para petani selok awar-awar menanamnya jika musim kemarau sudah tiba, seakan tanaman komak menjadi oase mereka dalam bertani dikarenakan tanaman tersebut mempunyai peran yang sangat penting, diantaranya :
- Jika musim kemarau tiba, petani kesulitan mencari rumput untuk makanan ternak mereka karena rumput jarang sekali yang tumbuh, tanaman kacang komak adalah satu-satunya alternatifnya karena daun kacang komak sangat disukai ternak (sapi).
- Kacang komak bisa dijual untuk ngepulnya dapur
- Enak sekali buat lauk makanan sehari-hari, apalagi biji komak keringnya digoreng kemudian ditumis wuiiiiiiiiiiiiiiiih mantab.
Wong selok Kabeh |
Monografi Desa Selok Awar-awar
1.1
Saya tinggal di Kabupaten Lumajang Jawa Timur tepatnya di Kecamatan Pasirian,
Pasirian merupakan salah satu dari 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lumajang.
Luas Kecamatan Pasirian adalah 183,91 Km2
dengan jumlah penduduk sebesar 89.185 jiwa yang tersebar pada 11
Desa.
Adapun
batas-batas secara administrasi Kecamatan Pasirian adalah sebagai berikut :
1.
Sebelah Utara : Kecamatan Candipuro
2. Sebelah
Timur : Kecamatan Tempeh
3. Sebelah
Selatan : Samudera Indonesia
4.
Sebelah Barat : Kecamatan Candipuro
Kecamatan
Pasirian secara administrasi terdiri dari 7 (tujuh) Desa, 37 Dusun, 93 Rukun
Warga ( RW ),256 Rujun Tetangga ( RT ) dan 10.786 KK, Saya kebetulan tinggal di
salah satu tujuh desa tersebut, yaitu Desa Selok Awar-awar.
Desa Selok
Awar-awar mempunyai luas wilayah 14, 78 Km2 dengan Jumlah Penduduk
9.109 Jiwa yang terdiri dari 4.431 Penduduk Laki-laki dan 4.678 Penduduk
Perempuan. Penduduk Desa Selok awar-awar Seluruhnya berkewarganegaraan
Indonesia.
Batas-batas Desa
Selok Awar-awar sebagai berikut :
Ø Sebelah
Utara : Desa Lempeni Kecamatan
Tempeh
Ø Sebelah
Timur : Desa Selok Anyar
Kecamatan Pasirian
Ø Sebelah
Selatan : Samudera Indonesia
Ø Sebelah
Barat : Desa Bago
Kecamatan pasirian.
Jumlah Penduduk
Menurut Agama sebagai berikut :
§ Islam
: 9094 Jiwa, Kitab Suci Alqur’an bahasa Arab
§ Kristen
: 11 Jiwa Kitab, Suci Injil
bahasa Indonesia
§ Katholik
: 4 Jiwa Kitab suci Injil, bahasa
Indonesia
§ Hindu
: -
§ Budha
: -
Jumlah Penduduk
menurut pencaharian sebagai berikut :
v PNS
: 167 Jiwa
v Guru
: 13 Jiwa
v Pedagang
: 73 Jiwa
v Tukang
Pasir : 18 Jiwa
v Tukang
Kayu : 11 Jiwa
v Jasa
: 6 Jiwa
v Tukang
Batu : 28 Jiwa
v Meubeler
: 4 Jiwa
v Buruh
Tani :59 Jiwa
v Wiraswasta
: 67 Jiwa
v Pensiunan
: 27 Jiwa
v Abri
: 2 Jiwa
v Petani
: 6.721 Jiwa
Pendapatan
Penduduk Desa Selok Awar-awar pada tahun 2009 sebesar 6.300.000.000 / tahun dan
meningkat pada tahun 2010 sebesar 6.900.000.000 / tahun.
Pasukan bersepeda mau meluncur ke rumah Penganten perempuan |
Asyiknya Ngumpul sama tetangga |
Para jagoan Selok Awar-awar sedang ronda |
Para pemuda selok awar-awar yang ganteng-ganteng |
2.1
Sosiolinguistik di Desa Selok Awar-awar.
Dari Penelitian
kecil yang saya lakukan, menurut dukun Dukun Desa Selok Awar-awar (sesepuh
desa), Semakin bertambahnya tahun Bahasa Jawa di Desa Selok Awar-awar mengalami
perubahan yang mengarah kepada lunturnya nilai-nilai budaya / tradisi yang ada.
Dahulu masyarakat desa lebih menggunakan bahasa krama dalam berkomunikasi untuk
menunjukkan saling hormat kepada orang yang dianggap tua maupun dengan teman
sebaya, tetapi saat ini banyak anak-anak muda yang tidak menerapkan kebiasaan
tersebut dan umpatan seperti kata “Jancok” yang sering beliau dengar dari
percakapan anak muda jaman sekarang, bahkan banyak anak muda tidak mengerti
arti sebagian kata-kata dari bahasa jawa sendiri, misalnya Pantun ( Padi ),
Jagung ( Gandum)
Menurut Salah
satu ketua RT dari Dusun Bon Preng
Namanya Pak Suter (41) yang saya temui, beliau mengatakan bahwa kenapa
bahasa Jawa Krama semakin di lupakan, karena ;
1.
Anak sekarang lebih
dituntut bisa berbahasa Indonesia atau bahasa Inggris.
2. Kurang
menyukai kebudayaan asli Jawa Timur seperti misalnya Wayang Kulit dan Ludruk,
karena dalam pementasan Wayang Kulit dan Ludruk Percakapannya menggunakan
bahasa Jawa Krama, di situ juga ditunjukkan bagaimana tata krama berbicara
dengan orang yang dituakan
3. Banyak
beranggapan bahwa menggunakan bahasa Krama adalah kampungan
4.
Desa selok Awar-awar
berada di tengah Desa-desa lain yang masyarakatnya menggunakan Bahasa Madura
seperti desa Selok Anyar yang dulu adalah bagian dari Desa Selok Awar-awar dan
masyarakat Selok Awar-awar sendiri sebagian ada yang menggunakan Bahasa Madura
jadi masyarakat Selok Awar-awar terbiasa dengan bahasa Jawa dan Madura sehingga
bahasa Jawa Krama akan mulai tergeser keutuhannya.
PeOrang tuanya, Uluk salam, panggilan Istri-Suami, dan Caci maki, dapat
dilihat pada tabel berikut :
Jaman
Nenek
|
Jaman
Ibu
|
Jaman
Saya
|
|
Panggilan
Anak ke Orang tua
|
Si
Mbok / Bapak
|
Mak
/ bapak
|
Ibu
/ Ayah
|
Uluk
Salam
|
Kulo
nuwun
|
Assalammualaikum
|
Assalammualaikum
|
Panggilan
Istri-Suami
|
Bapak
- Emak
|
Dek
- Mas
|
|
Caci
maki
|
Koen
|
Gendeng,
Bedes, Jancok
|
Matamu,
Raimu, Jancok
|
Minta
ijin lewat / Permisi
|
Nuwun
sewu
|
met
|
Terkadang
tidak mengucapkan apapun
|
3.1Pemilihan Bahasa dalam Berbagai Ranah
No.
|
Ranah dalam
Masyarakat
|
BJ
|
BI
|
|
BJK
|
BJN
|
|||
1.
|
Ranah Keluarga
|
√
|
√
|
|
2.
|
Ranah Organisasi Masyarakat
Ø Karang
Taruna
Ø PKK
|
√
√
|
√
|
|
3. Ra
|
Ranah Pemerintahan
Ø Desa
Ø Kampung
|
√
|
√
√
|
√
|
4. R
|
Ranah Keagamaan
Ø Pengajian
Ø Kebaktian
|
√
|
√
|
√
|
5.
|
Ranah Pergaulan
Ø Menanyakan
kepada Orang yang belum dikenal
Ø Percakapan
santai antar Tetangga
Ø Percakapan
santai antar anggota Group
|
√
|
√
√
|
√
|
·
Keterangan :
Ø BJ
: Bahasa Jawa
Ø BJK
: Bahasa Jawa Krama
Ø BJN
: Bahasa Jawa Ngoko
Ø BI
: Bahasa Indonesia
Dari tabel di
atas dapat disimpulkan bahwa bahasa Jawa Ngoko relatif digunakan oleh
Masyarakat Selok awar-awar dari pada bahasa Jawa Krama yang hanya digunakan
pada waktu tertentu saja, bahasa Jawa Ngoko dan Jawa Krama digunakan secara
bersamaan yaitu pada ranah Keluarga, Pengajian dan Ranah Pemerintahan Desa.
Bahasa Indonesia digunakan pada Karang Taruna, Ranah Pemerintah Desa, Kebaktian
dan Menanyakan kepada Orang yang belum dikenal.
1 comment:
bla
Post a Comment